(sambungan)
3. Berlari-lari pada tujuan
Apa yang
 jadi hadiah bagi pelari cepat dalam perlombaan? Biasanya mereka akan 
mendapatkan medali dan mengharumkan bangsa, negara atau kota, atau 
daerahnya, tergantung dari skala pertandingan. Dalam hidup ini kita 
harus menyadari faktor waktu, tenaga, kemampuan juga kesempatan yang 
bisa kita manfaatkan untuk melakukan hal-hal yang baik, sehingga 
keselamatan yang sudah disediakan Tuhan lewat Kristus bagi kita semua di
 depan sana jangan sampai gagal kita raih. 
Jadi, setelah 
memastikan tidak ada beban yang memberatkan kaki kita untuk melangkah 
dan mengarahkan pandangan ke depan menuju garis akhir, langkah 
selanjutnya adalah: mulailah berlari menuju tujuan. Setelah mulai 
berlari, fokuslah sepenuhnya. Jangan setengah-setengah, jangan maju 
mundur tapi benar-benar fokus dengan menghitung waktu dan momentum yang 
ada pada kita. 
Selain penguasaan teknik, waktu dan momentum 
merupakan modal yang sama bagi semua pelari. Tapi bagaimana 
masing-masing pelari menyikapinya akan sangat menentukan apakah mereka 
yang keluar menjadi pemenang atau bukan. Sedikit saja pikiran melayang, 
bahkan sepersekian detik sekalipun, maka itu bisa mempengaruhi bahkan 
menentukan hasil akhir. 
Di depan sana sudah ada hadiah yang 
menanti. Paulus bilang, hadiah itu adalah "panggilan sorgawi dari Allah 
dalam Kristus Yesus". (ay 14). 
Hadiah itu sudah ada disediakan 
di depan. Pertanyaannya, apakah kita mampu mencapai garis akhir sebagai 
pemenang dan memperoleh hadiah itu? Tanpa melepaskan beban masa lalu, 
tanpa mengarahkan diri kepada apa yang ada didepan, tanpa berlari dengan
 baik untuk mencapai tujuan, hadiah itu bisa gagal kita peroleh. Itulah 
sebabnya buat saya apa yang disampaikan Paulus dengan ilustrasi lewat 
pelari dalam perlombaan ini menjadi sangat baik untuk direnungkan. 
Ilustrasi sederhana yang mudah dicerna, tapi sangat esensial dalam hal 
perjalanan hidup kita di dunia yang fana alias sementara untuk menuju 
destinasi selanjutnya yang kekal. 
Teman-teman, kita tidak bisa 
mengubah masa lalu, dan tidak bisa pula mengubah situasi eksternal. 
Apapun yang pernah terjadi di masa lalu, dan seburuk apapun realita 
kehidupan di luar diri kita hari ini, itu ada di luar jangkauan kita. 
All out of reach. Apa yang bisa kita lakukan adalah mengubah cara kita 
menerima situasinya pada diri kita. Ingat juga bahwa ikut Tuhan bukan 
berarti hidup akan selalu lancar dan aman, tapi bersama Tuhan kita tahu 
bahwa Dia akan selalu ada bersama kita dalam melewati setiap tantangan 
atau ujian satu demi satu. 
Apakah anda siap untuk berlari? Kalau
 begitu mari sama-sama dengan saya. Kita ambil sikap bersiap yang 
terbaik, fokus ke depan. On your mark, get set..... let's go! 
Winning is about attitude and lifestyle, let us be winners
Saturday, September 10, 2022
Pelari Cepat (3)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tidur (10)
(sambungan) Menghadapi masalah hanya memandang pada masalah, itu bahaya. Menghadapi masalah tanpa iman, itu pun bahaya. Iman seperti yang d...
- 
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
 - 
Ayat bacaan: Amsal 22:7 ======================= "Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutan...
 - 
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
 
No comments:
Post a Comment