Tuesday, May 1, 2018

Iman Rahab (3)

webmaster | 10:00:00 PM |

(sambungan)

Dalam menggambarkan perasaan dan situasi warga Yerikho, Rahab menggunakan kata 'kami'. Tapi untuk menunjukkan iman, Rahab menggunakan kata 'aku'. Itu jelas menunjukkan bahwa ia menggantungkan imannya kepada Tuhan. Karena itulah Rahab kemudian menerima belas kasihan Tuhan. Ia dan keluarga besarnya diselamatkan. Kebesaran imannya tercatat hingga ribuan tahun sesudah jamannya. Belakangan dalam kitab Ibrani ia digolongkan sebagai salah satu saksi iman. Ayatnya berbunyi sebagai berikut:

"Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik." (Ibrani 11:31).

Seperti yang saya sudah sebutkan diawal, Rahab berada dalam sebuah kelompok saksi iman bersama-sama dengan Habel, Henokh, Nuh, Abraham dan istrinya Sara, Ishak, Yakub, Yusuf, Musa, Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel. Bahkan Yosua saja tidak turut disebutkan dalam daftar ini.

Dalam Yakobus 2:25 ia dijadikan contoh pula tentang iman yang disertai perbuatan. "Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?" Hanya ada dua nama yang diangkat Yakobus akan hal ini, dan satunya lagi adalah Abraham.

Dalam Yosua 6 kita bisa melihat bahwa Rahab dan keluarganya selamat. "Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho." (Yosua 6:25). Rahab menerima belas kasihan Tuhan lewat imannya yang besar.

Tapi ternyata keselamatan bukan satu-satunya yang dia peroleh, karena kemudian kita pun bisa melihat bahwa Rahab tertulis dalam silsilah Yesus yang ada dalam Matius 1:5.

Berawal dari keputusannya untuk menyelamatkan para pengintai yang diutus oleh Yosua dengan didasari iman yang kuat kepada Tuhan yang pada saat itu bukanlah Pribadi yang disembah oleh bangsanya. Apa yang ditunjukkan oleh Rahab adalah iman. Dikatakan "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Dan itulah yang dimiliki Rahab. Bukankah ia mendasari keputusannya dengan iman yang  percaya kepada Tuhan yang ia dengar? Ia tidak mengetahui apa yang terjadi selanjutnya, tetapi ia percaya. Itulah sebuah iman, dan Rahab memilikinya.

Berkaitan dengan surat Yakobus, kita juga harus melihat bahwa iman Rahab itu menjadi sempurna karena disertai dengan perbuatan. Rahab tidak berhenti hanya kepada percaya saja, tetapi ia pun mengaplikasikannya dalam perbuatan nyata. Iman Rahab bukanlah iman yang kosong, imannya adalah iman yang disertai perbuatan.


(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker