Friday, May 11, 2018

But The Lord Looks Into the Heart (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: 1 Samuel 16:7
======================
"Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Industri hiburan terutama dunia musik dimana saya berkecimpung semakin tidak memperhitungkan bakat. Kualitas bermusik atau bernyanyi, bakat khusus yang membuat seseorang menjadi sangat istimewa bukanlah nomor satu melainkan penampilan, wajah, perawakan atau fisik, itulah yang terpenting. Suara pas-pasan tapi cantik, itu lebih prioritas dibanding suara emas tapi penampilan pas-pasan, apalagi kalau jauh dari standar industri. Seorang produser rekaman pernah bilang bahwa kalau cuma masalah suara, nanti tinggal diutak-atik di studio saja beres. Tapi kalau sudah penampilan atau paras, mau diapain juga susah. Begitu alasan mereka. Wajah, penampilan, itu yang dijual, bukan kualitas dan bakat istimewa di bidangnya.

Di dunia akting hal yang sama pun terjadi. Cari yang putih rada ke-indo-indoan. Mau tidak bisa akting itu bukan soal. Selain bisa diakali, produser film beranggapan penonton Indonesia kebanyakan tidak peduli soal kualitas akting melainkan mencari wajah manis. Itu dikatakan oleh seorang produser film terkenal pada suatu kali kepada saya.

Yang bikin tambah menyedihkan, selain modal fisik para pendatang baru ini rata-rata juga harus punya cukup dana untuk membayar radio, televisi dan sebagainya agar bisa mendapat kesempatan diputar di media masing-masing. Ada berapa stasiun radio, ada berapa stasiun televisi? Ya, dana jelas harus cukup untuk mengguyur satu persatu. Makin banyak makin bagus. Kalau tidak mau repot, cukup cari orang yang berprofesi sebagai produser atau agen, berikan pada mereka nanti mereka yang bagi-bagi dan atur. Kalau sudah begitu, perihal kemampuan atau bakat istimewa, kepribadian, sikap hati dan sejenisnya semakin saja tidak dianggap penting.

Apakah yang penampilan fisiknya bagus sudah pasti bakatnya buruk? Tentu saja tidak. Ada banyak yang memang dianugerahi bakat istimewa dan penampilan menarik. Hanya saja jangan sampai mereka yang sangat berbakat tapi terbatas dari sisi penampilan dan finansial kemudian tidak mendapat kesempatan sama sekali. Selain penampilan, kualitas seni musik dan peran juga tentunya harus dijaga dan ditingkatkan.

Dunia cenderung mementingkan penampilan fisik ketimbang hal-hal lain seperti sifat, watak, bakat, kerajinan, etos kerja, kejujuran, semangat atau daya juang tinggi, kesetiaan dan hal-hal lain yang tidak tampak di luar. Kata-kata true beauty comes from deep within semakin kehilangan makna. Tidaklah heran kalau kita melihat adanya degradasi moral, kebobrokan mental dan sulit mencari karakter yang berintegritas hari-hari ini. Dunia semakin tidak mencari dan tidak butuh itu lagi sekarang melainkan penampilan. Karena itu banyak orang tidak segan mengeluarkan biaya hingga puluhan bahkan ratusan juta demi mempermak wajah juga tubuh mereka. Tidak puas dengan bagaimana Tuhan menciptakan mereka, tidak mencari apa yang bagus menurut Tuhan dan mengejar apa yang bagus menurut dunia.

Sebenarnya masalah mementingkan penampilan, paras, postur dan hal-hal fisik bukan hal baru, tetapi Alkitab sudah menyinggung tentang kecenderungan manusia untuk lebih melihat itu sejak dahulu. Setidaknya pada masa Daud hendak diurapi menjadi raja kecenderungan cara manusia menilai ini sudah ada.

Itu bisa kita lihat dalam kisah awal pengurapan Daud. Ayat pembuka dalam 1 Samuel 16 mencatat saat Tuhan menyuruh Samuel berhenti bersedih hati karena Saul dan segera bergegas menemui seorang pria yang sudah lanjut usianya bernama Isai. Untuk apa? Penugasannya jelas, yaitu untuk mengurapi raja baru pilihan Tuhan sendiri. Dan raja yang dipilih itu ternyata adalah salah satu anak Isai.

Maka Samuel pun kemudian bergegas mencari Isai dan bertemu di upacara pengurbanan. Samuel segera menguduskan Isai dan anak-anaknya satu persatu dalam upacara itu. Sebelum saya lanjutkan, ada berapa anak Isai dan seperti apa anak-anaknya? Alkitab secara detail memberikan jawabannya pada pasal 17:12-14.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker