Thursday, May 10, 2018

Samuel dan Imam Eli (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)


Dari sepenggal kisah ini kita bisa melihat bahwa untuk berkomunikasi dengan Tuhan kita harus peka. Tuhan selalu rindu untuk berbicara kepada kita, tetapi semua tergantung kepada kita apakah kita siap untuk mendengar suaraNya, apakah kita dapat dihubungi atau tidak, apakah kita mau merespon atau tidak.

Terlalu sibuk mementingkan pekerjaan dan aktivitas-aktivitas di dunia sering menjadi penghambat atau penghalang utama bagi kita untuk bisa peka mendengar suara Tuhan. Kita tidak lagi mementingkan waktu-waktu khusus untuk bersaat teduh dan berdoa, kalaupun berdoa kita lebih cenderung menyampaikan daftar permintaan dan keluhan ketimbang mendengarkan Tuhan berbicara kepada kita. Atau, kita cuma menjalankan ritual yang sekedar kewajiban saja, buru-buru supaya bisa cepat tidur atau mengerjakan hal lain. Padahal Yesus sudah memulihkan hubungan yang terputus antara Tuhan dan ciptaanNya yang istimewa, manusia, sehingga saat ini kita bisa langsung terhubung dengan Tuhan tanpa harus melalui perantara lagi seperti halnya pada masa sebelum kedatangan Kristus.

Bukankah seharusnya kita bersyukur akan hal itu? Bukankah seharusnya kita berlomba-lomba menikmati sebuah anugerah berdasarkan kasih karunia yang begitu besar? Kalau kita masih memilih sibuk untuk hal-hal lain sebagai yang lebih penting atau berada pada prioritas diatas membangun hubungan dengan Tuhan, betapa kita menyia-nyiakan anugerah yang seharusnya kita syukuri.

Selain lebih memilih kesibukan lainnya dan menomorduakan membangun hubungan yang erat dengan Tuhan, dosa-dosa yang masih kita biarkan bercokol dalam diri kita merupakan penghalang terbesar bagi kita untuk terhubung dengan Tuhan yang kudus. Membiarkan dan bertoleransi pada dosa pun termasuk di dalamnya seperti yang terjadi pada imam Eli. Firman Tuhan berkata: "tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:2). Jadi untuk bisa peka, kita harus memastikan bahwa kita tidak lagi berselimut dosa dan kita pun harus mau membuka hati seluas-luasnya untuk mendengar suara Tuhan. Itulah yang akan membuat kita bisa dihubungi Tuhan dengan mudah, mendengar tuntunanNya, peringatanNya, nasihatNya dan kelembutan kasihNya.

Adalah penting bagi kita untuk bisa mendengar dengan hati yang peka. Firman Tuhan berkata "Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. " (Lukas 8:18a). Dan sikapi dengan respon yang benar apa yang anda dengar dari Tuhan. Jangan keraskan hati, tapi miliki kelembutan hati agar kita bisa taat mengikuti pesan-pesanNya. "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" (Ibrani 4:7).

Tuhan selalu rindu untuk berbicara kepada kita. Ada banyak pesan, peringatan, nasihat, jawaban dan teguran yang ingin Tuhan sampaikan kepada anak-anak yang dikasihiNya. Tetapi mari kita tanyakan kepada diri kita, dapatkah kita dihubungi? Maukah kita merespon setiap panggilan dan teguran Tuhan, atau kita sudah menjadi tuli akibat dosa, atau malah terlalu sibuk untuk mau berkomunikasi dengan Tuhan? Apakah kita mau menanggapi langsung hubungan Tuhan atau kita terus menunda-nunda atau bahkan menolaknya?

Mari buka hati kita hari ini, lembutkanlah, dan pekalah terhadap suara Tuhan. Pastikan hati anda tidak dalam keadaan 'silent mode' dan segera respon panggilanNya. Jadilah seperti Samuel dan berkatalah, "berbicaralah Tuhan, sebab hambaMu ini mendengar." Tuhan sedang menanti anda untuk mendengar dan menjawab panggilanNya saat ini. Dia siap untuk berbicara.

Pastikan bahwa anda selalu siap untuk mendengar apa pesan Tuhan untuk anda hari ini

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker