(sambungan)
Apa yang sebenarnya dimaksud dengan rumah Tuhan? Dalam konteks Hagai, rumah Tuhan mengacu kepada baitNya di Yerusalem yang menjadi pusat penyembahan Tuhan. Tapi setelah penebusan Yesus, bait Tuhan bukan lagi secara sempit mengacu pada bangunan tapi diri kita, umatNya baik secara individu maupun kelompok. Lihatlah beberapa ayat berikut ini:
"Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu." (1 Korintus 3:16-17).
"Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:19-20).
"Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku." (2 Korintus 6:16).
Tuhan ada, berdiam/menetap dalam hati kita masing-masing, dan bersama-sama umatNya membangun bait Allah, seperti yang disebutkan dalam Efesus 2:21 ("Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.") dan 1 Petrus 2:5 ("Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.").
Seperti itulah bait Tuhan itu. Karenanya, kita harus menempatkan membangun rumah Tuhan pada prioritas paling utama. Jangan sampai agenda-agenda kepentingan kita yang mengambil alih posisi tersebut dan bertahta di atas hidup kita. Secara pribadi kita harus membangun rumah Tuhan dalam diri kita, dimana Tuhan menyatakan kuasaNya, menasihati, berpesan dan mengingatkan kita. Sebuah rumah Tuhan dalam diri kita menjadi tempat kita untuk merasakan hadiratNya yang damai dan kudus, dimana kita bisa merasakan kehadiran dan kasihNya dalam sebuah hubungan yang sangat erat, dan menjadi tempat dimana kita menyatakan kasih kita kepadaNya.
Dalam keluarga, membangun mesbah keluarga menjadi bentuk dari rumah Tuhan yang akan menjadi sendi-sendi kokoh kehidupan keluarga yang takut akan Tuhan. Keluarga yang punya rumah Tuhan dalam kondisi berdiri dengan baik akan kuat menghadapi berbagai kesulitan, badai dalam perjalanannya.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Belajar Pentingnya Menempatkan Prioritas yang Benar Lewat Kitab Hagai (6)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Perempuan Samaria di Sumur
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment