Saturday, May 12, 2018

But The Lord Looks Into the Heart (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Demikian bunyinya.

"Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang bernama Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Pada zaman Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya. Ketiga anak Isai yang besar-besar telah pergi berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah Eliab, anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab, dan anak yang ketiga adalah Syama. Daudlah yang bungsu. Jadi ketiga anak yang besar-besar itu pergi mengikuti Saul." (1 Samuel 17:12-14).

Dari ayat ini kita bisa melihat bahwa Isai itu punya delapan anak laki-laki. Tiga anak tertuanya yaitu Eliab Abinadab dan Syama merupakan prajurit Israel dibawah kepemimpinan Saul. Jelas ada kriteria tertentu untuk bisa menjadi prajurit atau tentara. selain postur yang gagah, keahlian berperang pun harus mereka miliki. Sedang Daud, anak paling bungsu pada masa itu masih sangat muda dan perawakannya pun tidak cocok untuk menjadi prajurit, apalagi kalau mau diprospek menjadi raja.

Secara logika manusia, kita tentu mengira bahwa untuk menjadi raja akan terlihat dari kepantasan sesuai postur. Samuel yang nabi pun ternyata terjebak dengan logika atau pola berpikir seperti itu. Saat Samuel melihat Eliab yang gagah perkasa, Samuel langsung mengira bahwa pasti anak tertua ini yang dipilih Tuhan.

Sekarang mari kita kembali kepada pasal 16 yang menceritakan awal peristiwa Daud diurapi menjadi raja.

"Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya." (ay 6).

Itu pikir Samuel, namun ternyata bukan Eliab yang dipilih Tuhan. "Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (ay 7).

Secara jelas Tuhan bilang bahwa Tuhan tidak peduli apa yang dilihat manusia di depan matanya. Apa yang dilihat Tuhan tidak sama dengan apa yang dilihat dunia. Kalau dunia adalah paras dan perawakan, yang Tuhan lihat adalah hati.

Samuel kemudian menangkap esensinya. Tapi tidak dengan Isai. Isai belum mengerti dan masih berpikir dengan cara pikir manusia. "Bukan Eliab ya? Kalau begitu pastilah Abinadab atau Syama." Seperti itu kira-kira pikiran Eliab. Sepertinya Isai berpikir, mungkin Eliab dianggap sudah terlalu tua. Tapi kriteria Tuhan pastilah diantara dua anakku lainnya yang sudah menjadi kebanggaan keluarga karena ada di jajaran orang-orang pilihan sebagai prajurit Israel.

"Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun tidak dipilih TUHAN." Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun tidak dipilih TUHAN." (ay 8-9).

Dua-duanya tidak? Wah, masa sih? Begitu pikir Isai. Ia lalu menyuruh sisanya berdiri di depan Samuel. "Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN." (ay 10).

Mari perhatikan baik-baik ayat ini. Disebutkan jelas bahwa Isai menyuruh ketujuh anaknya untuk tampil bergantian di hadapan Samuel. Meski Eliab, Abinadab dan Syama sudah ditolak, Isai masih tetap menyuruh mereka berdiri di depan Samuel. Siapa tahu Samuel keliru saat pertama kali dan berubah pikiran kalau melihat gagahnya mereka berdiri di depannya. Kitab 1 Samuel pasal 17 dengan jelas menyatakan bahwa jumlah yang disuruh tampil di depan Samuel ada tujuh. Padahal kita sudah tahu bahwa anak laki-lakinya bukan tujuh melainkan delapan.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker