Ayat bacaan: 2 Timotius 1:5
=====================
"Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu"
Dalam dunia musik ada lumayan banyak musisi yang mewarisi bakat turun temurun bukan cuma dua tapi hingga tiga generasi. Mulai dari kakek atau/dan nenek, kemudian ke ayah atau/dan ibu, lantas bakat musik itu mengalir dalam DNA mereka. Rentang waktu antara generasi pertama sampai ketiga ini rata-rata berada dalam kisaran 50-60 tahun dan tiap generasi bersinar di jamannya masing-masing. Uniknya, mereka tidak selalu menggunakan instrumen yang sama dengan ayah atau kakeknya. Ada yang generasi pertama merupakan gitaris, lalu generasi kedua pianis, dan anaknya sekarang menjadi penyanyi dan bintang film, seperti ibunya. Itu salah satu contohnya. Lalu mereka juga banyak yang memilih genre berbeda walau sama-sama bertekun di dunia musik.
Kalau diluar dunia musik, saya yakin ada banyak juga anak yang mengikuti jejak orang tuanya dengan menekuni profesi yang sama, minimal berhubungan. Kakek dokter, ayah dokter, anak dokter. Mungkin beda keahlian, mungkin sama. Kakek pengusaha, ayah pengusaha, anak juga jadi pengusaha. Mengapa demikian? Karena selain bakat yang turun dari orang tua, kebanyakan anak mengikuti anjuran orang tuanya yang merasa anaknya akan lebih mapan di dunia yang sudah mereka kenal dengan baik. Itu menjadi salah satu warisan dari orang tua, selain warisan lainnya seperti harta, rumah dan sebagainya.
Apakah itu saja yang bisa diwariskan? Semakin banyak orang yang lupa bahwa ada warisan yang sangat penting, yaitu warisan perilaku berintegritas yang berdasarkan kebenaran sesuai Firman Tuhan. Dunia yang dianggap semakin sulit, ditambah daftar kebutuhan yang semakin banyak dibanding jaman dulu membuat orang sibuk berkejar-kejaran mengejar harta dan lupa pada tanggungjawab untuk mendidik anak-anaknya agar mengenal Tuhan dan prinsip kebenaranNya.
Ayah menganggap pemenuhan kebutuhan primer seperti sandang, pangan dan papan dan beberapa kebutuhan mendasar lainnya seperti pendidikan dan beberapa benda 'modern' yang masuk daftar wajib di jaman sekarang buat anak seperti gadget dan laptop lalu uang jajan, itu sudah cukup sebagai pemenuhan tanggung jawabnya. Sementara ibu, kalau tidak ikut berjuang mencari nafkah, banyak yang berpikir bahwa mengurus anaknya makan, mandi, bikin tugas rumah, itu cukup untuk memenuhi tanggungjawabnya. Ada juga yang sudah mengerti pentingnya mendidik anak tentang Firman Tuhan, namun sayangnya sedikit yang sadar akan betapa pentingnya keteladanan terhadap apa yang diajarkan.
Pengajaran yang tidak disertai keteladanan akan sangat tidak efektif dalam mendidik anak. Seorang penulis dari Amerika Serikat mengatakan "Don't worry that children never listen to you. Worry that they are always watching you", itu menunjukkan bahwa anak akan cenderung lebih mencontoh perilaku orang tuanya ketimbang mendengarkan pengajaran atau nasihat mereka.
Orang tua mengajarkan anaknya untuk sopan, tapi perilakunya dilihat anak jauh dari sopan. Orang tua bilang jangan kasar, tapi di rumah mereka menunjukkan sikap yang kasar dan mudah marah, sumbu emosi pendek bahkan tanpa sebab yang jelas. Anak tidak boleh merokok tapi ayahnya ngebul di rumah. Atau bagaimana kalau mereka melihat orang tua yang gemar menipu. Ada yang menyuruh anak agar rajin ke gereja, rajin berdoa, tapi sebagai orang tua mereka malah tidak menunjukkan itu dengan berbagai dalih seperti sibuk, terlalu lelah bekerja dan sebagainya. Atau ada orang tua yang seolah terlihat rajin beribadah tapi kehidupannya jauh dari mencerminkan ajaran Tuhan.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Warisan Iman Turun Temurun (1)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Perempuan Samaria di Sumur
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment