(sambungan)
Yesus mengatakan bahwa duduk diam di kakiNya untuk mendengar semua yang hendak Dia katakan merupakan bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari kita.
Tuhan rindu menikmati saat-saat teduh bersama anak-anakNya, Tuhan rindu berbicara dengan anak-anakNya, dan itu tidak akan bisa apabila kita tidak tahu kapan saatnya menghentikan ritme kesibukan kita sehari-hari. Buat saya, adalah sebuah kehormatan besar bisa menikmati hadiratNya dan mendengarNya. Saya tidak mau membuang kesempatan ini. Mendengar perkataanNya sangatlah penting terlebih dalam menghadapi dunia yang semakin sulit. Dia menguatkan, meneguhkan, menyatakan kasih dan penyertaanNya. Dia mengingatkan, mengkoreksi atau bilamana perlu, menegur, sehingga kita tidak harus salah jalan atau keliru dalam mengambil keputusan. MendengarNya, berarti menyadari eksistensiNya secara nyata dalam hidup. Itu akan membuat kita tidak perlu takut, cemas atau kuatir saat berhadapan dengan berbagai permasalahan hidup dalam berbagai dimensi.
Bayangkan sesuatu yang seistimewa itu bisa anda rasakan dan miliki bersama dengan keluarga. Bukankah itu akan sangat menguatkan langkah kaki anda? Buat saya yang pernah hidup di luar kasih karunia hingga dewasa, saya merasakan betul perbedaannya. Dan saya tidak mau hal terbaik itu diambil dari saya. Saya tidak akan mau menggadaikannya dengan apapun dan membuang kesempatan itu.
Apakah kita masih berpikir bahwa jumlah dan kesibukan pelayanan akan menentukan posisi kita di mata Tuhan? Sadarkah kita akan sebuah anugerah besar yang membuat kita tidak sekedar tahu tapi bisa mendengar dan merasakan keberadaan Tuhan secara langsung dalam kehidupan nyata? Apakah kita sudah menikmatiNya atau masih terus membiarkan kesempatan itu terbuang sia-sia?
Tuhan menanti kita saat ini untuk berbicara tentang banyak hal. Kesibukan kita akan membuatNya menunggu tanpa kejelasan, dan itu tentu tidak akan menyenangkan hatiNya. Saatnya bagi kita untuk duduk diam dan mendengar apa yang hendak Tuhan nyatakan dalam hidup kita. Duduk di kakiNya, memandang wajahNya, merasakan kasihNya dan mendengar suaraNya, itulah bagian yang terbaik yang tidak akan diambil dari kita.
Berikan waktu terbaik anda untuk diam di kakiNya, memandang wajahNya dan mendengar suaraNya
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Prioritas Maria dan Marta (3)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Perempuan Samaria di Sumur
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment