Wednesday, January 22, 2014

Tetap Berbuah Gemuk dan Segar (2)

webmaster | 11:00:00 PM |
(sambungan)

Dalam Alkitab kita bisa melihat banyak contoh mengenai orang yang dipakai hingga tua, malah ada pula yang dipakai justru setelah tua dan dianggap habis oleh dunia. Abraham misalnya. Ia menerima semua janji Tuhan di usia senja, dimana bagi dunia ia mungkin tidak lagi berarti apa-apa. Tapi Alkitab mencatat dengan jelas: "Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal." (Kejadian 24:1). Pada kondisi Abraham yang telah tua inilah ia justru menerima janji akan keturunan. Uniknya janji itu tidak serta merta digenapi saat itu juga, tetapi ia masih harus menunggu beberapa puluh tahun kemudian ketika usianya yang sudah sangat lanjut.

Nuh juga dipakai pada usia senja. Pada kasus Nuh, ia bahkan harus bekerja keras membangun bahtera. Sudah tua masih harus bertukang membangun kapal. Apakah Nuh marah atau kecewa? Sama sekali tidak. Ia setia dan terus melakukan tepat seperti apa yang diperintahkan Allah kepadanya. Membangun kapal besar, mengumpulkan seluruh hewan sepasang-sepasang. Itu sama sekali tidak gampang, apalagi harus dilakukan ketika secara fisik kondisi tubuh sudah sangat menurun. Kita yang muda saja rasanya tidak sanggup, tapi Nuh sanggup. Tentu itu karena Allah yang setia tetap berada besertanya, menggendongnya dan memikulnya, sehingga ia sanggup melakukan hal yang bagi dunia akan terlihat sangat mustahil.

Untuk contoh lain kita bisa melihat hidup Kaleb. Lihat apa katanya ketika ia hendak menuai janji Tuhan. "Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk." (Yosua 14:10-11). Kita tentu heran bagaimana orang berusia 85 tahun masih sanggup berkata seperti itu, siap untuk berperang dengan semangat yang masih menyala seperti anak muda? Tapi Kaleb punya sikap seperti itu. Ia masih bersemangat, ia masih kuat, karena ia menyadari dan merasakan penyertaan Allah dalam hidupnya.

Dari ketiga tokoh ini kita bisa melihat betapa luar biasanya ketika kita menjadi orang benar yang tertanam di pelataran Allah. Tidak ada kata layu, tidak ada kata habis, malah semakin gemuk dan segar menghasilkan buah-buah yang matang.

Selanjutnya, mari kita lihat alasan Tuhan mau memakai orang-orang tua. Logikanya, bukankah lebih gampang memakai anak-anak muda yang jumlahnya pun tidak sedikit? Mungkin begitu cara pikir dunia, tapi itu bukan cara pikir Tuhan. Bagi Tuhan usia bukanlah kendala sama sekali. Bukan pula soal tenaga, tetapi soal ketaatan. Apakah kita tunduk dan mengijinkan Tuhan untuk memakai kita atau kita terus mencari dalih untuk menghindar dari panggilan Tuhan kepada kita. Jika kita kembali kepada Mazmur 92 di awal renungan ini, ketika firman Tuhan berkata "pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar" (ay 15), ayat selanjutnya menyatakan alasannya secara jelas. "untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya." (ay 16) Kuasa Tuhan akan tampak secara nyata di mata dunia ketika orang-orang yang bagi dunia dianggap sudah habis ternyata masih mampu berbuah subur, tetap segar dan bersemangat berbuat yang terbaik dalam hidupnya. Lewat orang-orang tua yang masih saja berbuah gemuk dan subur, dunia akan mampu melihat bahwa Tuhan benar ada dan kemuliaanNya nyata.

Tuhan sangat mengasihi kita sejak kelahiran kita hingga akhir hidup kita, bahkan sampai selama-lamanya. Kasihnya tidak akan pernah berkurang dan berubah. Kasih setiaNya kekal sepanjang masa. Tuhan menyatakan langsung bahwa pada kenyataannya Dia sudah mendukung kita sejak dari kandungan, sudah menjunjung kita sejak dari rahim ibu (Yesaya 46:3), dan Dia akan tetap menggendong dan mendukung kita hingga masa tua kita nanti. Dengan penyertaan seperti itu, mengapa kita harus kuatir dan merasa tidak lagi mampu berbuat apa-apa? Pembuka kitab Mazmur sudah menyatakan "Berbahagialah orang yang.. kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:1-3).  Ini janji Tuhan terhadap orang-orang benar yang selalu berakar dalam Tuhan. Berapapun umur kita, bagaimanapun tenaga kita, seperti apapun keahlian kita, Tuhan selalu rindu untuk memakai kita. Tuhan selalu ingin kuasa dan kasihNya bisa terlihat nyata oleh orang-orang lewat diri kita. Siapkah kita? Tetaplah semangat dan teruslah bertunas dan berbuah subur, gemuk dan segar.

Kasih Allah tak berkesudahan sampai kapanpun

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker