Ayat bacaan: Yohanes 2:9
=====================
"Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya"
Perbedaan merek pada jenis minuman yang sama akan membuat harga berbeda. Itu tentu hal lumrah yang biasa anda lihat ketika berbelanja. Jika beda mereka saja sudah bikin harga beda, apalagi jenis air atau minuman yang berbeda. Maksud saya, harga air mineral dengan teh kotak, kopi, jus tentu beda lagi. Apalagi jika dibandingkan dengan harga anggur, yang jika dikonsumsi dalam jumlah wajar menurut penelitian bisa membantu kesehatan. Harga air putih dan anggur jauh sekali bedanya. Sama-sama minuman, tapi selisih harganya jauh.
Bicara soal anggur, hari ini saya ingin mengajak anda untuk melihat kisah perkawinan di Kana yang dihadiri Yesus. Kisah ini dicatat dalam Yohanes 2:1-11. Ada banyak implikasi yang bisa kita jadikan pelajaran dari kisah ini, tapi hari ini saya secara khusus ingin fokus kepada mukjizat yang dilakukan Yesus dengan mengubah air menjadi anggur. Sepertinya tamu yang hadir membludak jauh dari yang diperkirakan, sehingga yang terjadi adalah tuan rumah kehabisan anggur.
Mari kita lihat situasi disana. "Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung." (Yohanes 2:6). Dua-tiga buyung, itu berarti berukuran sekitar 20-30 galon, kira-kira 100 liter bisa ditampung dalam masing-masing tempayan. Banyak bukan? Lalu selanjutnya ini yang terjadi. "Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh." (ay 7). Kemudian Yesus meminta mereka untuk menyendok air itu dan membawanya kepada pemimpin pesta. (ay 8). "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya". (ay 9). Si pemimpin pesta terheran-heran melihat apa yang terjadi. Segera ia memanggil mempelai pria, dan berkata: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."(ay 10). Secara ringkas itulah kisah yang menjadi mukjizat awal sebagai permulaan dari pelayanan Kristus secara langsung di dunia tiga setengah tahun setelahnya.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lanjutan Sukacita Kedua (4)
(sambungan) Jawaban sang ayah menunjukkan sebuah gambaran utuh mengenai sukacita kedua. Anak sulung adalah anak yang selalu taat. Ia tentu ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment