Sunday, January 19, 2014

Memotong Ranting dan Tunas agar Berbuah

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Lukas 13:8-9
=====================
"Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Menanam pohon sampai berbuah bagi sebagian orang mungkin mudah, tapi bagi sebagian lainnya sulit. Ada orang-orang yang disebut bertangan hijau karena ditangan mereka segala jenis tanaman sepertinya mudah tumbuh subur. Seperti itulah seorang ibu yang tinggal tepat disamping saya. Sama-sama menanam, sama-sama merawat, tapi tanamannya jauh lebih subur dibanding saya yang potnya lebih baik dan diberi pupuk. Adakah rahasia agar berhasil dalam menanam? Rasanya syaratnya sama, yaitu harus rajin disiram secara teratur, diberi pupuk, dan yang tidak kalah penting adalah ketekunan dalam merawat. Pohon akan sulit menghasilkan buah secara produktif apabila ada terlalu banyak tunas yang tumbuh pada setiap dahan. Maka kita harus rajin memilah tunas yang tumbuh disana. Kalau tunas itu ternyata tidak produktif, tunas itu harus segera dipotong agar rantingnya bisa berbuah dengan baik. Di samping itu, terkadang ranting yang sudah berbuah produktif pun bisa dihinggapi berbagai parasit dan benalu. Keduanya akan membuat buah menjadi sedikit,atau berkualitas buruk, karena zat-zat yang dibutuhkan ranting untuk menghasilkan buah habis diserap oleh benalu-benalu itu. Maka segala benalu dan parasit yang menempel pun harus segera dipotong dan dibuang sesegera dan sesering mungkin. Tanpa melakukan berbagai usaha ini, niscaya pohon itu akan tumbuh sia-sia tanpa buah dan lama kelamaan akan mati. Singkatnya, agar pohon tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah-buah segar diperlukan usaha yang serius.

Beberapa hari terakhir kita sudah melihat bahwa adalah penting bagi anak-anak Tuhan untuk menghasilkan buah-buah baik dalam kehidupan. Secara tegas Yesus pernah mengatakan : "Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api." (Matius 7:18-19). Menghasilkan buah merupakan hal yang sangat serius. Pohon yang tidak berbuah atau buahnya jelek pada akhirnya akan ditebang dan dibakar. Apakah kita sudah menjadi pohon yang sehat? Sudahkah kita menghasilkan buah yang baik? Jika belum, seperti halnya pohon, kita harus melalui proses pemotongan tunas-tunas yang tidak produktif, pembersihan benalu dan parasit yang menempel dalam hidup kita agar pada akhirnya kita bisa menghasilkan buah. Proses ini seringkali tidak gampang bahkan bisa menyakitkan. Tapi proses ini harus kita lalui agar kita bisa menjadi pohon yang tumbuh subur dengan menghasilkan buah segar dengan lebat.

Mari kita lihat kembali perumpamaan menarik yang diceritakan Yesus sendiri. "Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" (Lukas 13:6-9).

Perumpamaan ini menggambarkan Tuhan sebagai pemilik kebun yang mendapati bahwa ada umatNya yang tidak berbuah dalam jangka waktu lama. Perhatikan perumpamaan Yesus di atas, Tuhan memberi jangka waktu sebagai kesempatan bagi kita untuk berubah. Seharusnya itu kita hargai. Tapi ketika kesempatan itu disia-siakan atau dibuang percuma, pada akhirnya pohon yang tidak berguna itu akan ditebang. Pohon Ara itu hidup percuma dan hanya menghabiskan zat-zat nutrisi yang dibutuhkan tanaman anggur dalam kebun. Tetapi lihatlah, ayat tersebut secara luar biasa menyebutkan bahwa Yesus yang diumpamakan sebagai pengurus kebun meminta kesempatan sekali lagi. "aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,mungkin tahun depan ia berbuah." (ay 8-9a). Sang "Pengurus kebun" akan mengerjakan sesuatu bagi pohon agar bisa berbuah. Hidup kita yang begitu rusak oleh benalu dan tunas-tunas dosa seringkali tidak lagi dapat diperbaiki sendiri, sehingga kita membutuhkan uluran tangan Yesus untuk "mencangkul tanah dan memberi pupuk" agar  bisa selamat.

Kenyataannya, Tuhan Yesus telah datang untuk menyelamatkan kita. Dalam prosesnya, terkadang ada bagian-bagian yang tidak efektif dari diri kita harus dicangkul, apalagi jika itu menyangkut baik-tidaknya kita hidup atau bisa tidaknya kita menghasilkan buah. Dan itu bukanlah hal yang menyenangkan. Proses itu terkadang terasa begitu menyakitkan tapi sungguh diperlukan, untuk menyelamatkan kita dari 'ditebang' dan 'dilempar' ke dalam api.

Yesus mengatakan: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku." (Yohanes 15:4). Agar kita bisa bertumbuh dan berbuah dengan baik, kita harus tetap tinggal di dalam Kristus, dan Kristus di dalam kita. Baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam hubungan keluarga maupun pekerjaan, hendaklah Tuhan selalu ikut serta bersama kita. Ketika ada proses-proses pemotongan tunas yang tidak produktif atau pembersihan benalu, jalani dengan suka cita, karena proses itu sungguh diperlukan untuk menjadikan kita pohon yang berbuah lebat. Sebatang pohon dikenal dari buahnya. Pohon yang baik akan berbuah baik, begitu pula sebaliknya. "Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal." (Matius 12:33). Ada banyak ranting, tunas dan benalu dalam hidup kita yang terlebih dahulu harus dipotong agar kita menghasilkan buah-buah yang ranum dan lebat. Apakah itu dosa-dosa atau kebiasaan buruk yang berasal dari kesombongan, harta,  status, adat dan sebagainya, jika itu menghambat kita untuk berbuah, ijinkan Yesus untuk memotongnya. Meski bisa terasa sakit, hanya dengan demikianlah kita bisa menjadi pohon yang tumbuh subur menghasilkan buah yang banyak.

Agar bisa berbuah lebat, pohon harus dirawat dan dibersihkan

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker