Thursday, November 17, 2016

Menjaga Integritas Saat Tidak Ada yang Lihat (1)

(sambungan)

Saat kita sedang sendirian seperti Yusuf dan berhadapan dengan godaan yang bagi kedagingan kita mungkin terasa nikmat, apa yang akan kita lakukan? Apa yang akan kita perbuat ketika tidak ada satupun yang sedang mengawasi kita? Saat kita bekerja dan tidak ada atasan kita mengawasi, apakah kita akan tetap melakukan yang terbaik? Godaan akan selalu datang dalam hidup kita. Bahkan intensitasnya biasanya akan meningkat pada saat kita sedang sendirian. Tapi kita harus ingat bahwa biar bagaimanapun Tuhan tetap mengetahui segala sesuatu yang kita lakukan.

Berbagai bentuk penipuan, kebohongan, kejahatan dan dosa-dosa lainnya walaupun kita sembunyikan serapi apapun akan selalu terlihat jelas oleh Tuhan. Banyak orang berpikir bahwa mereka bisa menyembunyikannya dari Tuhan. Mereka akan sangat sibuk mencari cara dan menyiapkan dalih dengan sejuta alasan untuk menutupinya. Pemazmur menulis: "Ia berkata dalam hatinya: "Allah melupakannya; Ia menyembunyikan wajah-Nya, dan tidak akan melihatnya untuk seterusnya." (Mazmur 10:11). Tapi benarkah demikian? Tentu tidak. Lihatlah apa kata Tuhan dalam kitab Yesaya. "Celakalah orang yang menyembunyikan dalam-dalam rancangannya terhadap TUHAN, yang pekerjaan-pekerjaannya terjadi dalam gelap sambil berkata: "Siapakah yang melihat kita dan siapakah yang mengenal kita?" Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu! Apakah tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya: "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya: "Ia tidak tahu apa-apa"? (Yesaya 29:15-16).

Tentu saja tidak sulit bagi kita untuk memahami bahwa Tuhan mengetahui segalanya, bahkan yang paling tersembunyi sekalipun. Firman Tuhan berkata "Sebab Aku mengamat-amati segala tingkah langkah mereka; semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku, dan kesalahan merekapun tidak terlindung di depan mata-Ku." (Yeremia 16:17). Tidak peduli sepintar apapun kita menutupi kejahatan yang kita lakukan, Tuhan akan tetap melihat seluruhnya, "Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap." (Markus 4:22).

Sangatlah keliru kalau kita berpikir bahwa itu hanyalah masalah bagi orang-orang diluar Kristus saja. Itu tidaklah benar. Karena kenyataannya ada banyak pula di antara orang percaya yang terjatuh dalam jerat dosa ketika mereka memiliki kesempatan untuk melakukan kecurangan dan berbagai kejahatan lainnya. Dan hal ini pun bahkan sudah terjadi sejak dahulu kala. Pikiran bahwa Tuhan tidak melihat kejahatan manusia pun bisa menimpa tua-tua Israel, orang-orang yang seharusnya menjadi teladan. (Yehezkiel 8:12).

Ada atau tidak yang melihat, ingatlah bahwa Tuhan tetap sanggup melihat semuanya itu secara jelas. Yusuf paham betul akan hal itu sehingga ia tidak terjebak untuk melakukan hal yang mengecewakan Tuhan meski kesempatan untuk itu ada, dan meski karena penolakan ia harus menerima konsekuensi yang tidak mengenakkan.

Kualitas diri kita seringkali bukan diukur ketika kita sedang berada di tengah-tengah orang lain, tetapi justru akan terukur jelas apabila kita sedang sendirian. Sudahkah kita menjadi orang-orang yang bisa dipercaya sepenuhnya, baik oleh sesama kita maupun oleh Tuhan? Mampukah kita menjaga kesetiaan, kejujuran dan kepercayaan, menjaga kinerja kita dalam bekerja sama baiknya ketika sendirian dengan ketika sedang diperhatikan? Apakah kita tetap menjaga kesucian kita saat tidak ada yang melihat? Ingatlah apa yang dilakukan Yusuf ketika ada godaan datang pada saat anda tengah sendirian. Jangan tergoda dan teruslah berpegang teguh pada Tuhan.

Mari kita uji karakter dan sikap hidup kita hari ini, apakah kita sudah bisa dipercaya atau belum. Jika belum, segeralah berhenti melakukannya, karena Tuhan akan selalu melihat segala perbuatan kita, bahkan yang paling tersembunyi dan paling rapi sekalipun.

"Integrity is doing the right thing, even when no one is watching" - C.S. Lewis

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Dua Ibu Janda dan Kemurahan Hatinya (8)

 (sambungan) Dua janda yang saya angkat menjadi contoh hari ini hendaknya mampu memberikan keteladanan nyata dalam hal memberi. Adakah yang ...