(sambungan)
Sadarkah kita bahwa apa yang diberikan Tuhan kepada kita sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk mulai melakukan sesuatu dan menuai sukses seperti yang direncanakan Allah sejak semula? Misalnya, mungkin kita hanya tamat sekolah menengah, tetapi bukankah kita memiliki anggota tubuh yang berfungsi baik? Atau, jika ada anggota tubuh kita yang ternyata cacat atau kurang sempurna, bukankah masih ada anggota-anggota tubuh lainnya yang kondisinya baik? Sudah terlalu banyak orang yang gagal mencapai impian mereka justru karena mereka memandang diri mereka sendiri terlalu rendah, sementara Tuhan saja memandang manusia manapun sebagai ciptaanNya yang sangat istimewa, sudah melengkapi segala sesuatu secara istimewa dan sudah merencanakan sesuatu yang indah dalam hidup setiap orang.
Seberapa jauh kita menyadari apa sebenarnya yang Tuhan rencanakan bagi kita? Selain penting bagi kita untuk mengetahui sebenar-benarnya apa yang menjadi rencana Tuhan dalam hidup kita, kita harus mengerti benar bahwa Tuhan sama sekali tidak menginginkan kita untuk menjadi pecundang, orang-orang yang gagal. Tuhan tidak pernah merencanakan kita untuk memiliki mental yang mudah menyerah dan hidup tanpa semangat. Apa yang direncanakan Tuhan justru sebaliknya. Alkitab menyebutkan begini "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37).
Perhatikanlah bahwa kita seharusnya sadar bahwa kita bukan cuma direncanakan sebagai sekedar pemenang saja, tetapi bahkan dikatakan lebih dari pemenang! Dalam bahasa Inggrisnya lebih dari pemenang disebutkan dengan "More than conquerors and gain surpassing victory", Menang melebihi para penguasa, memperoleh kemenangan melewati batas yang kita harapkan. Dari mana itu kita peroleh? Alkitab menyebutkan jawabannya dengan sangat jelas, lewat Kristus yang telah mengasihi kita. Through Him who loves us.
Selanjutnya mari kita lihat janji Tuhan lainnya. "TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun," (Ulangan 28:13) itulah dikehendaki Tuhan. Menjadi kepala dan bukan ekor, tetap mengalami peningkatan dan bukan penurunan. Lihatlah kata yang dipakai adalah "TUHAN AKAN", "the Lord shall", dan bukan "Tuhan mungkin berkenan" atau "mudah-mudahan Tuhan mau". Kata AKAN mengandung kepastian bahwa Dia menginginkan itu untuk terjadi pada anak-anakNya, termasuk buat anda dan saya.
Bagaimana caranya? sambungan ayat di atas memberitahukan cara untuk memperolehnya. ".. apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya." (ay 13-14). Mendengar perintah Tuhan, melakukan dengan setia, tidak menyimpang kemana-mana termasuk mengikuti allah lain. Itu menjadi syarat agar kita bisa menerima janji Tuhan yang besar ini.
Dalam menjalaninya, Tuhan sudah menyatakan bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita. "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20b). Bersama Tuhan kita tidak perlu takut atau bimbang. Perhatikan pula ayat ini: "Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." (Ulangan 31:8).
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kacang Lupa Kulit (4)
(sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment