Tuesday, November 15, 2016

Hakekatnya Bekerja

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Kolose 3:23
================
"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."

Untuk apa kita bekerja? Jika ini yang ditanyakan pada anda, apa yang menjadi jawaban anda? Saya yakin jawaban akan beragam. Yang terbanyak mungkin jawaban bahwa bekerja itu agar bisa mencukupi kebutuhan. Kita butuh makan, pakaian, rumah, kendaraan, bayar rekening, beli ini dan itu, jadi ya harus bekerja supaya semua terpenuhi. Ada yang karena tuntutan orang tua. Agar tidak digunjingkan orang. Ada juga yang hanya ikut-ikutan. Karena semua orang bekerja, jadi saya pun harus bekerja. Ada juga yang aneh-aneh, yaitu harus punya profesi tertentu seperti misalnya pegawai negeri supaya diijinkan orang tua sang calon untuk menikahi anaknya. Atau yang tidak kalah anehnya, bekerja supaya tidak bosan saja di rumah. Ada banyak lagi jawaban yang bisa diperoleh. Ada yang pekerjaannya baik dan halal, Ada yang berani melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak baik karena hanya berpikir untuk memenuhi kebutuhan di dunia yang fana saja.

Tapi pertanyaannya, seberapa banyak orang yang melihat pekerjaannya dari sisi kerohanian? Bekerja sebagai bentuk menjalankan panggilan, sebagai sarana untuk menjadi terang dan garam, berkat bagi orang lain, sebagai tempat melatih karakter yang berintegritas, mengaplikasikan prinsip-prinsip kebenaran Kerajaan Allah, dan menjalankan pekerjaan untuk kemuliaan Tuhan? Apakah kita sadar bahwa pekerjaan yang kita lakukan hari ini adalah tempat dimana kita menerapkan nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan di dalamnya? Hari ini mari kita lihat apa yang sebenarnya menjadi hakekat bekerja itu menurut prinsip Tuhan.

Ada sebuah kutipan dari perkataan Martin Luther King, Jr yang sangat menginspirasi akan hal ini. "If a man is called to be a street sweeper, he should sweep streets even as Michelangelo painted, or Beethoven composed music, or Shakespeare wrote poetry. He should sweep streets so well that all the hosts of heaven and earth will pause to say, here lived a great street sweeper who did his job well." Martin Luther King, Jr mengatakan bahwa jika seseorang memang dipanggil untuk menyapu jalan, mereka seharusnya bersyukur untuk itu dan mengerjakan sebaik-baiknya, sebaik dan seindah Michaelangelo melukis atau Beethoven mengkomposisi karyanya. Apa yang dikatakan Martin Luther King Jr ini mengingatkan kita agar tidak menilai besar kecilnya pekerjaan terlalu sempit seperti bagaimana manusia memandang, lalu bisa menghargai pekerjaan itu dengan penuh rasa syukur. "Masterpiece apa yang bisa diharapkan dari pekerjaan saya yang tidak ada apa-apanya ini?" Itu menjadi pikiran banyak orang, padahal jangan salah, saat anda melakukan pekerjaan dengan melibatkan sepenuh hati, maka sesuatu dengan nilai seni tinggi yang indah pun bisa tumbuh dan terasa disana.

Sebuah pekerjaan sekecil apapun bisa menjadi sangat baik dan sangat indah kalau dilakukan dengan sepenuh hati, dengan serius. Melakukannya bukan seperti untuk manusia tapi seperti untuk Tuhan. Dan itulah yang sesungguhnya sudah diingatkan sejak lama kepada kita semua. Ayatnya berbunyi: "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23). Ini adalah sebuah ayat yang sebenarnya tidak asing lagi bagi kita tapi sepertinya sangat jarang untuk diterapkan.

Pekerjaan apapun, selama pekerjaan itu baik dan benar, lakukanlah sungguh-sungguh seperti melakukannya untuk Tuhan. Tuhan sanggup memberkati pekerjaan anda dan memberi kelimpahan jika Dia berkenan atas usaha anda. Itu adalah sesuatu yang sifatnya pasti. Pekerjaan yang dianggap rendah sekalipun oleh manusia, akan berharga sangat tinggi untuk Tuhan, jika kita melakukannya untuk Tuhan, atas kasih dan rasa syukur kita pada penyertaanNya dalam hidup kita, dalam namaNya. Kita lihat ayat sebelum ayat bacaan hari ini: "Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan." (Kolose 3:22) Memang apa yang dinyatakan Paulus ditujukan untuk hamba-hamba mengenai ketaatan akan tuan mereka, namun apa yang dinyatakan sudah sepantasnya berlaku bagi setiap profesi atau pekerjaan. Semua itu akan sangat berarti di hadapanNya, dan merupakan persembahan yang harum jika kita mempersembahkannya untuk Tuhan.

Segala sesuatu yang kita kerjakan adalah baik jika kita lakukan untuk memuliakan Tuhan. "Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." (1 Korintus 10:31). Lalu kita juga harus melakukan pekerjaan dengan kasih. "Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!"(1 korintus 16:14). Dan tentu saja, lakukanlah perkerjaan kita dalam nama Yesus disertai ucapan syukur. "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita."(Kolose 3:17).

Ingatlah bahwa pekerjaan sekecil apapun yang kita peroleh merupakan pemberian yang baik dan sempurna dari Allah. "Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran." (Yakobus 1:17). Dan karenanya itu pantas kita syukuri. Tidak ada cara yang lebih indah untuk berterimakasih atas pemberianNya dengan bekerja sungguh-sungguh sebaik mungkin dan memuliakanNya di atas segalanya, dengan senantiasa dipenuhi ucapan syukur dalam nama Kristus. Selain itu, lewat cara dan etos kerja kita pula-lah kita bisa mengenalkan Yesus kepada teman-teman yang belum mengenalNya, seperti yang digambarkan pada ayat berikut: "Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu, sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka." (1 Tesalonika 4:11-12).

Semua pekerjaan yang baik dan benar merupakan berkat luar biasa dari Tuhan, tidak perduli kecil atau besar. Berdasarkan pengalaman saya pribadi, saat kita melakukan pekerjaan kepada Tuhan, kita tidak akan mudah kecewa meski tidak mendapat penghargaan yang layak sekalipun atas hasil jerih payah kita. Manusia bisa mengecewakan, kalau kita gantungkan pekerjaan kita untuk mengharapkan pujian atau penghargaan dari manusia, maka kebahagiaan kita akan digantungkan pada sesuatu yang sangat lemah. Saat anda melakukannya untuk Tuhan, apapun yang dikatakan orang tidak akan mudah mempengaruhi diri anda karena anda tahu pasti bahwa Tuhan menghargai yang anda kerjakan dengan sangat tinggi.

Kecil, besar, itu relatif. Apapun yang dipercayakan Tuhan, kerjakan dengan sepenuh hati dan sebaik-baiknya. Dan ketahuilah, ketika kita bisa mempertanggungjawabkan tugas kecil, maka Tuhan akan mempercayakan tugas-tugas yang lebih besar lagi.

"It's the quality of our work which will please God and not the quantity" - Mahatma Gandhi

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker