Thursday, July 20, 2023

Ratu Syeba dan Salomo (5)

 (sambungan)

Ini saatnya bagi kita untuk memeriksa diri sampai sejauh mana kita sudah mencerminkan kebenaran lewat sikap hidup kita. Mari kita tingkatkan yang baik, terus berproses sehingga kita semakin mengarah kepada tujuan kita yang paling utama, yaitu untuk terus semakin serupa dengan Kristus. Semua yang masih kurang atau bahkan buruk harus sesegera mungkin kita perbaiki.
Pertanyaan mampukah saya menjadi sebuah cerminan Kristus yang baik, atau jangan-jangan saya masih merupakan batu sandungan bagi banyak orang harus tetap kita ingat dalam segala sesuatu yang kita lakukan atau tunjukkan dalam hidup ini. Sebagai anak-anak Tuhan kita seharusnya bisa menjadi sumber bagi orang lain untuk mengenalNya secara benar. Tidak sekedar mengenal sosok Tuhan yang kita sembah, tetapi juga memuliakan dan memujiNya. Ini sebuah tanggungjawab yang harus kita emban dalam segenap hidup kita.

Salomo menunjukkan bagaimana ia bisa memakai apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya dengan baik sehingga lewat semua itu Tuhan kemudian dipermuliakan. Salomo menyatakan Tuhan secara nyata sehingga orang tidak dapat berdalih melainkan mengakui. Kisah perjumpaan Salomo dan ratu Syeba ini hendaknya membuka pikiran kita bahwa ada peran penting kita di dunia ini untuk menjadi representatif yang benar mengenai Tuhan dan kebenaran Injil KerajaanNya.

Mari kita sama-sama renungkan hari ini. Sudahkah kita menerangi orang lain dengan terang Tuhan yang ada pada kita? Sudahkah kita menjadi surat Kristus, yang bukan ditulis dengan tinta melainkan dengan Roh dari Allah yang hidup seperti yang tertulis dalam 2 Korintus 3:3? Sejauh mana kita sudah menyatakan prinsip Kerajaan lewat cara hidup kita? Marilah kita memperhatikan baik sikap, perilaku, cara, gaya dan karakter hidup kita agar kita jangan sampai menjadi batu sandungan yang bisa membuat orang malah semakin jauh dari melihat kebenaran.

Kenalkan siapa dan seperti apa Yesus secara benar melalui diri kita


No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...