Sunday, July 30, 2023

Kisah Bartimeus (1)

 Ayat bacaan: Markus 10:52
=====================
"Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya."


Saat berada dalam kesesakan atau kesulitan, apa yang kita minta pada Tuhan? Ada banyak yang ingin instan, meminta Tuhan melepaskan langsung saat itu juga tanpa perlu usaha. Bukankah kalau meminta dengan iman, apapun Tuhan bisa beri, bahkan yang lebih dari apa yang kita pikirkan? Jadi boleh dong, buat saya sulit, tapi buat Tuhan tidak ada yang sulit. Itu sering jadi bentuk pemikiran kita.

Tidak ada yang tidak mungkin dan sulit bagi Tuhan, itu betul. Iman itu membuat yang mustahil bisa terjadi, itu pun betul. Tapi bagi saya, konsep iman bukanlah untuk dipakai meminta seenaknya, walaupun tidak ada larangan juga untuk itu. Iman tidak harus selalu berarti mendapatkan segala sesuatu yang kita inginkan dengan instan, tapi buat saya apa yang lebih penting adalah bertindak bijaksana dalam memohon sesuatu. Memeriksa apa yang kita punya, dan apa yang bisa kita lakukan dengan itu, apa yang Tuhan mau kita lakukan dengan menggunakan apa yang ada pada kita agar solusi bisa hadir sesuai kehendakNya, dengan mempergunakan semua yang sudah Tuhan berikan pada kita. Itu bagi saya lebih baik ketimbang main gampang saja.

Seperti itulah bentuk doa saya yang sudah saya biasakan sejak lama. Ketimbang meminta-minta, saya lebih suka mendengar dan bertanya, what should I do, dan memohon agar Tuhan kiranya memberkati usaha saya lewat apa yang ada pada saya, dan memberkati apa yang ada pada saya agar kiranya bisa maksimal dalam berjuang. Saya lebih suka mempergunakan iman saya dengan cara seperti itu daripada langsung minta tanpa harus usaha. Disamping saya menjaga diri saya agar tetap meminta dengan pantas, saya pun percaya bahwa ada kalanya kita memang harus dihadapkan kepada kesulitan sebagai bahan pelajaran, agar bisa menjadi pribadi yang semakin dewasa dan bijaksana, dan semakin menghargai hidup. Dan Tuhan mau kita menghidupinya, lalu meresponnya dengan benar.

Dalam kondisi saat ini dimana saya tengah berjuang melepaskan diri dari krisis ekonomi, saya berdoa seperti itu. Saya tahu saya harus berjuang, berusaha lebih dari sebelumnya, dan memohon agar Tuhan memberkati perjuangan saya. Mendengar apa yang Dia mau saya lakukan dan memohon penyertaanNya dalam setiap langkah. Itu buat saya jauh lebih penting. Hidup sejatinya merupakan perjuangan, dan itu buat saya membuat hidup terasa menarik, dinamis dan tidak membosankan.

Akan hal ini, hari ini mari kita lihat kisah tentang seorang pengemis buta bernama Bartimeus yang dicatat dalam Markus 10:46-52.

(bersambung)

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...