Sunday, August 14, 2016

Yang Menyukakan Hati Tuhan (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Hosea 6:6
===================
"Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran."

Bagi anda yang punya anak, apa yang paling anda sukai dari mereka? Jawabannya bisa banyak. Anda suka kepintarannya, kreatifitasnya. Anda suka saat mereka menunjukkan rasa sayang dengan patuh dan tidak melawan. Anda akan senang saat anda pulang mereka menyambut dengan senyuman dan pelukan, bukan dengan melawan, atau sedang pergi entah kemana. Anda suka saat mereka menunjukkan sayang mereka daripada terus menerus meminta atau membuat masalah. Anda suka saat anak anda melibatkan anda dalam melakukan sesuatu, meminta pandangan atau pendapat anda, berdiskusi dan membanggakan anda di sana.

Itu semua adalah idealnya sikap anak yang akan membuat orang tua manapun di dunia ini akan senang hatinya dan bangga. Sayangnya yang sering terjadi hari ini adalah kebalikannya. Situasi di rumah tidak harmonis, istri entah dimana, anak-anak sibuk dengan dunia masing-masing, tidak ada satupun yang menyambut seolah mereka tidak butuh kehadiran sang ayah sama sekali di rumah.

Siapapun kita tentu merindukan perasaan dikasihi, dihargai dan dipedulikan dari orang lain, terlebih dari orang yang kita sayang. Jika kita merasa seperti itu, pernahkah kita berpikir bahwa Bapa Surgawi pun rindu untuk mendapat sambutan penuh kasih sayang dari anak-anaknya? Tuhan pun akan senang saat kita melakukan hal-hal yang menyukakan hati ayah biologis kita seperti alinea pembuka renungan ini. Intinya, Tuhan akan sangat senang saat kita menunjukkan kasih setia kepadaNya dan usaha kita yang sungguh-sungguh untuk mengenalNya lebih dan lebih lagi. Itu dikatakan menyukakan hati Bapa lebih dari korban sembelihan dan bakaran.

Hal itu tertulis dalam kitab Hosea pasal 6. "..Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran." (Hosea 6:6). Kasih dan kesetiaan kita yang besar bagi Tuhan yang tidak lekang dimakan jaman, tidak gampang luntur karena cemaran berbagai warna-warni duniawi, dan kerinduan kita tanpa henti untuk mengenal pribadi Bapa lebih lagi, itulah yang ternyata menyenangkan Tuhan lebih dari apapun. Dalam Mazmur dikatakan: "TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya." (Mazmur 147:11). Menyenangkan hati Tuhan dilakukan dengan hidup takut akan Tuhan dan terus percaya penuh kepadaNya tanpa pernah ragu atau putus asa. Hal-hal seperti inilah yang bisa kita lakukan untuk menyenangkan hatiNya. Lewat pengenalan akan Tuhan, mengasihiNya dengan setia, menyadari dan percaya sepenuhnya kasih setia Tuhan dalam kondisi apapun yang kita alami, dan terus menjalani hidup dengan rasa takut akan Tuhan, itulah yang bisa kita perbuat untuk mengetuk pintu hati Tuhan dan menyenangkanNya.

Sayangnya banyak orang percaya keliru dalam menyukakan hati Tuhan. Mereka masih berpikir bahwa apa yang penting adalah menggelontorkan uang sebagai korban untuk Tuhan. Benar, kita harus memberkati orang lewat apa yang kita punya. Ada hal-hal yang wajib kita lakukan dengan mempergunakan berkat yang sudah Tuhan percayakan pada kita. Tapi kita harus memeriksa betul apa motivasi kita, karena ada banyak orang yang mempergunakan itu hanya untuk kepentingannya saja. Mengeluarkan uang supaya Tuhan bikin bisnis makin lancar, supaya tidak bangkrut, supaya hidup aman dan nyaman. Menyumbang demi kepentingan pribadi, atau malah berusaha menyogok Tuhan. Ada juga yang bagaikan mencuci uang. Setelah melakukan bnayak kecurangan, sebagian diberi ke gereja supaya jadi bersih. Wah, itu sudah sangat keliru. Ayat bacaan kita hari ini sudah menegaskan bahwa apa yang paling menyukakan hati Tuhan adalah kasih setia dan pengenalan kita akan Dia. Itu lebih dari korban sembelihan dan bakaran. Saat kita melakukan hal-hal yang keliru seperti tadi, itu artinya kita tidak menunjukkan kasih setia dan tidak mengenal Tuhan secara benar. Dan kalau sudah begitu, korban apapun yang diberikan hanyalah akan sia-sia.

Dalam bagian lain pada kitab Mazmur pasal 147 tadi kita bisa melihat juga bahwa memberikan puji-pujian, bermazmur bagiNya, itu pun menyenangkan Tuhan jika kita lakukan dengan hati yang tulus. Sebelum Pemazmur menuliskan hal yang membuat Tuhan senang dalam ayat 11 di atas, kita dapati ayat yang berbunyi "Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!" Itu tertulis dalam ayat 7.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker