Monday, August 1, 2016

Atasi Kelemahan

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Ibrani 12:12-13
========================
"Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh."

We are only human. Ini adalah kalimat yang sudah mendunia yang kerap dipakai untuk menggambarkan bahwa sebagai manusia kita tidaklah sempurna. Sehebat-hebatnya orang pasti punya kelemahan. Nobody's perfect, kata yang lain. Tidak peduli sehebat, setangguh, sekuat atau sepintar apapun kita, kita pasti punya kelemahan atau titik lemahnya masing-masing. Tidak masalah apabila kelemahan kita tidak membawa hal-hal negatif atau merusak, dan tentu, kita tidak boleh tamak ingin memiliki semuanya. Tapi kalau kelemahan kita ternyata merugikan kita dan membuat kita sulit untuk maju, tentu kelemahan itu tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Begitu juga ketika ada kelemahan yang bisa dimanfaatkan orang lain untuk menjatuhkan kita, itu pun tentu tidak boleh kita biarkan.

Terlebih jika ada kelemahan yang membuat talenta-talenta yang sudah dikaruniakan Tuhan menjadi terjepit dan tidak bisa berkembang. Misalnya anda dikaruniai bakat menyanyi dengan suara yang indah, tapi rasa malu anda menghadapi orang lain membuat anda membiarkan bakat itu tertimbun begitu saja dan tidak pernah dipergunakan, apalagi di asah hingga matang. Saat anda punya kesempatan untuk menyelamatkan orang, tapi kemudian anda mengabaikan kesempatan karena anda merasa kurang siap untuk itu. Saat anda seharusnya bisa sukses tapi tidak terjadi karena anda peragu yang tidak berani mengambil langkah. Membiarkan kelemahan yang merugikan untuk terus berada dalam diri kita bukanlah sebuah pilihan yang bijaksana karena itu bisa sangat merugikan kita. Membuat kita gagal mencapai kesuksesan dan gagal menggenapi rencana Tuhan.

Kelemahan memang merupakan bagian dari hidup setiap orang, tapi bukan berarti kita tidak bisa, atau tidak perlu melakukan sesuatu untuk memperbaikinya. Prosesnya bisa ringan, tapi seringkali berat. Bisa butuh waktu singkat, tapi biasanya waktunya panjang. Ada kalanya kita harus melalui proses terlebih dahulu agar bisa menjadi lebih kuat dan lebih dewasa, termasuk dalam hal keimanan kita. Dalam alkitab dikatakan: "Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya." (Ibrani 12:10). Kata 'mereka' disini dimaksudkan sebagai 'orang tua'. Pendisiplinan tentu tidak enak rasanya. Dan seperti yang saya sampaikan dalam beberapa renungan terdahulu, dalam keadaan tertindaslah sebenarnya masa terbaik untuk belajar ketetapan-ketetapan Tuhan (Mazmur 119:71). Itu tentu tidak enak. Tetapi semua itu bisa mematangkan kita agar memiliki otot rohani yang lebih kuat, yang tentu saja bisa memampukan kita untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang selama ini membelenggu kita.  "Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya." (ay 11).

Sangat menarik jika memperhatikan bagaimana Penulis Ibrani kemudian mengaitkannya dengan memperkuat diri. "Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh." (ay 12-13). Dari ayat ini kita bisa lihat bahwa kita tidak boleh membiarkan diri kita lemah dan goyah. Membiarkan itu semua bercokol dalam diri kita akan membuat kita tidak akan pernah bisa berjalan lurus dalam kondisi baik.  Kita harus sadar bahwa si jahat akan terus mencari kesempatan untuk merusak kita dari dalam, menyerang hati dan pikiran kita dan dari luar dengan berbagai cara, diantaranya lewat tawaran yang menyesatkan. Iblis akan berpesta pora melihat celah masuk lewat kelemahan yang kita biarkan bercokol di dalam kita. Bukan saja iblis, tapi orang-orang yang jahat pun bisa memanipulasi kita, memanfaatkan diri kita demi keuntungan mereka apabila kita lemah. Karena itu adalah penting bagi kita untuk mengatasi kelemahan dan memperkuat diri, seperti yang sudah disampaikan lewat firman Tuhan.

Firman Tuhan lainnya berkata bahwa orang yang menyerah dan memilih untuk terus terperangkap dalam keadaan lemah dan pincang tidaklah berkenan di hadapan Tuhan. "Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." (Ibrani 10:38) Penulis Ibrani mengingatkan bahwa sebagai anak-anak Tuhan kita seharusnya berada dalam posisi yang penuh ketekunan dan ketaatan sebagai orang-orang percaya sehingga beroleh keselamatan. (ay 39). Perhatikan bahwa titik-titik lemah kita bisa menjadi awal kehancuran yang akan menjauhkan kita dari keselamatan. Itu artinya membiarkan kelemahan bisa mendatangkan konsekuensi serius.

Oleh karena itu kita harus memperhatikan dan terus mengatasi kelemahan-kelemahan dalam diri kita sehingga segala sesuatu yang sudah direncanakan Tuhan dan Dia janjikan tidak gagal kita peroleh. Rajin-rajinlah mendengar dan membaca firman Tuhan, rajinlah berdoa, dekatkan diri kepada Tuhan, teruslah mengucap syukur dan fokuskan pandangan senantiasa kepadaNya. Mengetahui ketetapan Tuhan, rencanaNya, janjiNya, menyadari kasihNya, karuniaNya, anugerahNya, semua itu akan memperkuat kita dalam berjuang mengatasi kelemahan. Daud berkata: "Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah." (Mazmur 16:8). Menyadari bahwa ia tidak sendiiran tapi ada Tuhan di sebelahnya membuat ia tidak harus takluk atas kelemahan-kelemahannya melainkan tetap berjalan tegak menghadapi apapun bersama Tuhan dengan keyakinan penuh.

Jangan lupa pula bahwa kita bukan didesain Tuhan untuk sendirian. Kita butuh sahabat-sahabat yang bisa saling mengingatkan dan menguatkan terlebih disaat kita lemah, karena firman Tuhan jugag sudah mengingatkan kita untuk saling support satu sama lain. "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:24-25).

Seperti halnya satu atau dua bagian tubuh yang mengalami masalah bisa menimbulkan kesulitan besar bagi kita, begitu pula ketika tubuh, jiwa atau roh kita masih punya kelemahan-kelemahan yang merugikan. Iblis akan terus mengincar titik-titik lemah kita sebagai pintu masuk untuk menghancurkan kita. Begitu pula orang-orang yang punya niat buruk. Kelemahan yang dibiarkan juga akan menjadi penghambat bagi kita untuk maju dan menggenapi rencana Tuhan. Therefore, know your weakness and work on it. Jangan biarkan satupun kelemahan itu menjadi penghambat keberhasilan kita yang sudah direncanakan Tuhan sejak semula.

Never let weakness convince you that you lack of strength

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker