Saturday, August 6, 2016

Menyikapi Kejahatan dan Ketidakadilan ala Daud (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Mazmur 12:6
====================
"Oleh karena penindasan terhadap orang-orang yang lemah, oleh karena keluhan orang-orang miskin, sekarang juga Aku bangkit, firman TUHAN; Aku memberi keselamatan kepada orang yang menghauskannya."

Di negara ini bentuk hukum memang bisa sangat aneh. Seorang koruptor yang merugikan milyaran rupiah bisa mendapat hukuman lebih rendah dari ibu tua yang dituduh mencuri benda yang kalau dihargai sangat-sangat jauh dibawah apa yang dikemplang si koruptor. Benar, mencuri tak peduli berapapun nilainya tetap merupakan tindakan kriminal yang pantas diganjar hukuman. Tapi rasa keadilan kita terusik saat bentuk hukuman merefleksikan ketidakadilan. Orang susah yang tidak bersalah disiksa agar mengakui perbuatan yang tidak ia lakukan, sementara orang dari keluarga kaya yang jelas-jelas berbuat kejahatan, termasuk menghilangkan nyawa orang lain bisa tetap melenggang bebas. Pengemudi yang melanggar lalu lintas tapi punya koneksi di kepolisian bisa lolos dari tilang, seorang bapak supir yang sudah tua yang jelas tak bersalah tetap ditilang hanya karena kesewenang-wenangan polisi dalam mempergunakan kuasanya. Tebang pilih menjadi hal yang biasa di negara ini, dan itu dipertontonkan secara bebas secara terang-terangan tanpa rasa malu. Jika berita-berita yang keterlaluan seperti itu belum cukup, lihat pula berbagai berita kriminal lainnya yang terus menghiasi berbagai halaman depan dan berita utama tanpa ada habisnya. Bukannya makin sedikit, tetapi justru kriminalitas dalam berbagai bentuk semakin merajalela. Membunuh, mencuri, korupsi, pertikaian, tawuran, begal, demonstrasi anarkis, itu hadir di depan mata setiap hari. Belum lagi perbuatan-perbuatan kriminal dengan mengatasnamakan agama dilakukan oleh sekelompok orang yang merasa dirinya berhak mencabut nyawa orang lain dengan mencatut nama Tuhan.

Beragam bentuk kejahatan dan ketidakadilan di muka bumi ini bukanlah cuma produk di jaman sekarang ini saja. Jauh sebelumnya kejahatan sudah terjadi dimana-mana. Pada suatu kali sepertinya Daud sedang merenung memandang dunia dan merasa cemas atau terganggu dengan apa yang dilihatnya. Internet pun belum ada waktu itu, begitu pula surat kabar, radio, televisi dan media lainnya yang rajin menyajikan peristiwa kejahatan. Tidak perlu ada media yang mengingatkan Daud kepada segala penderitaan dan tindak kriminal yang terjadi disekitarnya, Daud tetap saja melihat begitu banyaknya kejahatan dan ketidakadilan hanya dengan memandang situasi di sekitarnya.

Dalam Mazmur 12 kita bisa melihat keprihatinannya akan kejahatan dan penderitaan yang melanda bumi. Dia memandang sekelilingnya dan mendapati bahwa orang-orang yang saleh semakin lama semakin sedikit. Dia menyadari bahwa orang yang setia seakan lenyap. Dalam dunia yang ia pandang, ditengah-tengah kehidupannya, ia melihat hanya orang-orang yang "..berkata dusta, yang seorang kepada yang lain, mereka berkata dengan bibir yang manis dan hati yang bercabang." (Mazmur 12:3). Penindasan terhadap orang lemah, ketidak-adilan, orang miskin meng-aduh, itu sudah terjadi di masa itu. Mungkin apa yang kita saksikan hari ini lebih parah dari sebelumnya, atau dulu yang lebih parah? Entahlah. Tapi setidaknya kita bisa tahu bahwa perbuatan-perbuatan jahat bukanlah produk masa kini tetapi merupakan buah karya iblis yang klasik yang sudah terjadi sejak ribuan tahun lalu.

Bagaimana Daud menyikapi hal ini? Lihatlah apa yang ia lakukan. Daud tidak merasa putus asa melihat segala ketidakadilan dan perbuatan-perbuatan iblis di muka bumi ini. Ia memilih untuk berseru kepada Tuhan."Tolonglah kiranya, TUHAN, sebab orang saleh telah habis, telah lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia." (ay 2). Orang-orang jahat mungkin merasa jumawa dan bisa berkata: "Kami berkuasa dengan lidah kami! Apa saja dapat kami katakan, dan tak ada yang bisa menghalangi!" (ay 5:BIS). Adegan seperti ini kan yang masih kita lihat hari ini?

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker