Wednesday, August 10, 2016

Rehabeam (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: 2 Tawarikh 12:1
===================
"Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum TUHAN, ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh."

Tidak satupun dari kita yang ingin hidup pas-pasan, apalagi kekurangan. Apalagi di jaman yang serba sulit seperti sekarang ini. Ditambah lagi serangan budaya konsumerisme yang semakin dahsyat, banyak orang  yang akhirnya merubah perhatian dan fokus untuk mengejar uang. Menumpuk dulu sebisanya yang dianggap seperti sedia payung sebelum hujan. Mencari Tuhan pun jadi salah satu alternatif agar bisa memperoleh berkat. Dari pengalaman saya, saya mendapatkan kesimpulan bahwa ketika kekayaan dan kesuksesan datang pada saat kita belum siap, itu berpotensi mendatangkan bahaya. Orang bisa jatuh ke dalam berbagai dosa mencari kenikmatan sesaat yang menyesatkan yang bisa dihadirkan oleh uang.

Di saat orang berburu uang, maka cara memperolehnya pun tidak lagi penting. Yang penting dapat sebanyak-banyaknya, tidak peduli caranya. Dosa kesombongan juga menjadi salah satu sumber penghancur yang paling sering menerpa mereka yang mentalnya belum siap untuk menerima dan mempertanggungjawabkan kekayaan atau popularitas terebut. Sombong merasa tidak lagi perlu orang lain, merasa bisa membeli siapapun, dan kemudian meninggalkan Tuhan karena tidak lagi merasa butuh akan kehadiranNya.

Mengharap berkat itu satu hal, menyikapi berkat itu hal lain. Salah menyikapi berkat bukannya baik tapi malah bisa mendatangkan kemalangan bagi kita. Akan sangat baik jika berkat yang diperoleh itu dipakai untuk memberkati orang lain, karena pada hakekatnya kita memang diberkati untuk memberkati. Tapi kalau itu dipakai untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang jahat di mata Tuhan, menyakiti hatinya, kalau semakin banyak harta malah membuat semakin pelit dan semakin tidak peduli kepada sesama, kalau itu malah membuat orang berusaha mengejar lebih lagi alias menjadi hamba uang, itu sangat berbahaya. Selain ada banyak resiko yang muncul di kehidupan yang sekarang, semua itu punya potensi kuat untuk menggagalkan seseorang dari kasih karunia Tuhan yang sudah memberikan keselamatan kekal. Singkatnya, saat kekuasaan, kekayaan, keberuntungan, popularitas dan hal-hal sejenis datang, kalau tidak hati-hati itu bisa mendatangkan malapetaka bagi kita.

Ironis sekali saat kita keliru menyikapi berkat Tuhan. Saat kita berdoa meminta pertolongan Tuhan di kala kita hidup berkekurangan, lalu Tuhan menurunkan berkatNya, kita bukannya bersyukur dan memuliakanNya dengan menjadi saluran berkat bagi orang lain, tapi itu malah membuat kita jauh dariNya. Menjadi orang yang sombong, tidak peduli sesama dan juga Tuhan. Saat dalam keadaan pas-pasan manusia rajin beribadah dan berdoa, tetapi ketika dipulihkan secepat itu pula manusia berubah dan menggantikan prioritasnya dengan harta. Tuhan tidak lagi ada di posisi teratas dalam hidupnya, digantikan oleh harta kekayaan dan kawan-kawan.

Haruskah kita menolak kekayaan, jabatan, popularitas dan sebagainya? Haruskah itu kita anggap tabu dan kita harus memilih untuk hidup susah? Seharusnya tidak. Apa yang kita harus perhatikan betul adalah bagaimana kita harus menyikapinya dan tahu untuk apa itu semua diberikan kepada kita. Tapi namanya manusia, sangat banyak orang yang mengalami perubahan sikap menjadi lebih buruk setelah mengalami kesuksesan. Dan itu sudah terjadi sejak dahulu kala. Salah satunya adalah raja Rehabeam, seorang raja Yehuda yang juga merupakan anak Salomo, cucu Daud.

Kisahnya bisa kita baca dalam kitab 2 Tawarikh. Dikatakan: "Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum TUHAN, ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh." (2 Tawarikh 12:1). Betapa menyedihkan. Menyandang status sebagai anak Salomo dan cucu Daud ternyata tidak menjamin seseorang untuk menjadi pribadi berintegritas dan berakhlak. Rehabeam lupa diri ketika berada di puncak kejayaannya. Dia merasa tidak butuh Tuhan dan mengira bahwa semua itu adalah hasil usahanya sendiri. Dia terlena dalam kebanggaan berlebihan dengan apa yang ia miliki. Kekayaannya dan negerinya, juga kekuatan pasukannya.

Sebenarnya sifat seperti ini adalah sesuatu yang sangat salah di mata Tuhan, karena dalam kesempatan lain Tuhan sudah memberi teguran: "Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN." (Yesaya 31:1).

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker