Ayat bacaan: Yesaya 30:18
====================
"Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!"
Mana yang lebih enak, cinta yang bertepuk sebelah tangan atau cinta yang berbalas? Tentu saja cinta yang berbalas. Cinta yang bertepuk sebelah tangan atau kalau diluar sana dibilang one-sided love akan terasa menyedihkan atau menyakitkan. Saya jadi ingat salah satu kalimat "I have lost someone that wasn't even mine." Aku kehilangan orang yang bahkan bukan milikku." Sedih kan? Sebaliknya, orang yang cintanya berbalas tentu sangat bahagia.
Umumnya setiap orang yang sedang jatuh cinta akan tidak sabar untuk berbuat yang terbaik bagi orang yang dicintainya. Rindu sekali rasanya Menunjukkan rasa cinta lewat perhatian, kepedulian, dorongan, bantuan, dan sebagainya, dan semuanya bukan dianggap sebagai keterpaksaan melainkan sebuah kewajiban yang dilakukan dengan senang hati. Saat berjauhan, tidak sabar rasanya untuk kembali bertemu, menanti-nantikan waktunya untuk bersama lagi. Kita cenderung mengesampingkan logika dan menuruti perasaan ketika sedang mengalami sebuah perasaan cinta, rasa capai karena kesibukan pun tidak menjadi penghalang, bahkan dianggap sebagai pelepas lelah atau pelipurlara. Saling tidak sabar untuk menunjukkan kasih dan perhatian, saling merindukan dan tidak sabar untuk memberi yang terbaik, itulah keindahan dari rasa cinta di antara pasangan.
Rasa cinta yang membuat kita tidak sabar dan menanti-nantikan kesempatan untuk menyatakannya bukan hanya antar manusia saja. Sebuah hubungan yang mesra dan manis antara Tuhan dan manusia pun ternyata bisa menghasilkan reaksi seperti itu. Lihatlah ayat berikut ini: "Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!" (Yesaya 30:18). Ada hubungan mesra yang membuat kedua pihak, Tuhan dan kita seharusnya saling menanti-nantikan untuk menyenangkan hati satu sama lain. Tuhan dikatakan menanti-nantikan untuk menunjukkan kasihNya kepada kita, menunjukkan bagaimana indahnya saat Dia bisa menyayangi kita. Wow, itu luar biasa.
Pola pikir kita seringkali keliru menyikapi keinginan hati Tuhan atas kita. Saat menghadapi masalah, banyak orang mengira bahwa Tuhan senang berlama-lama dengan sengaja untuk berbuat sesuatu. Apakah benar demikian? Alkitab dengan jelas menyatakan tidak. Dalam banyak ayat kita mengetahui bahwa Allah adalah Sosok yang panjang sabar dalam memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan memperbaiki diri. Tetapi untuk masalah mengasihi manusia, ternyata Tuhan menunjukkan sikap ketidaksabaran.
Ayat bacaan hari ini menunjukkan bahwa Tuhan sebenarnya 'gelisah' ingin segera menyatakan kasihNya kepada kita tanpa menunda lebih lama lagi.Dalam bahasa Inggrisnya hal itu digambarkan dengan "earnestly waits (expecting, looking and longing) to be gracious to you." Tuhan selalu rindu untuk memberikan yang terbaik bagi kita semua, karena Dia sungguh-sungguh mengasihi kita dengan setia. Tapi yang sering terjadi, masalahnya justru berada di kita. Kita hanya menuntut tanpa melakukan bagian kita. Ketika kita berharap Tuhan menumpahkan kasihNya kepada kita, apakah kita sudah melakukan bagian kita pula untuk mengasihi dan memberikan yang terbaik kepadaNya? Bisakah hubungan mesra terjalin jika hanya satu pihak yang peduli? "Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?" (Amos 3:3).
Ayat bacaan kita pun menunjukkan adanya hubungan dua arah. Seperti saat kita tengah dimabuk cinta, kedua belah pihak tentu saling menanti-nantikan kesempatan untuk bersama, saling membahagiakan, saling menyatakan rasa cintanya. Itu tidak satu arah melainkan saling berbalas-balasan. Kita menunjukkan rasa cinta kepada Tuhan dengan mematuhiNya, mendengar suaraNya dan patuh seturut rencanaNya, kerinduan untuk terus membangun hubungan yang lebih dekat lagi dengan tidak melewatkan saat-saat teduh hanya antara kita dan Tuhan, terus menanti-nantikan saat dimana kita bisa melakukan itu karena kita mengasihiNya lebih dari segala yang lain, dan Tuhan menanti-nantikan saatNya dia bisa mengasihi kita, menunjukkan sayangNya yang begitu besar tanpa terhambat oleh apapun.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home » Renungan Harian » Tuhan Menanti-nantikan (1)
Friday, August 12, 2016
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment