Wednesday, July 27, 2016

Pentingnya Manajemen Waktu (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
 Ayat bacaan: Kolose 4:5
==================
"...pergunakanlah waktu yang ada."

Ijinkan saya kembali mengambil ilustrasi dari teman saya yang punya beberapa panggilan kemarin. Ia seorang wanita, aktif sebagai musisi yang manggung, rekaman dan mengajar musik. Ia juga berprofesi sebagai arsitek dan terlibat dalam tata kota bersama pemerintah daerah di kotanya. Ia juga menjabat sebagai salah satu dewan pengurus di gerejanya, lalu ia juga istri dan ibu dalam keluarganya. Semua ia lakukan dengan baik dan berhasil, padahal pekerjaannya beragam dan berbeda-beda pula bidangnya. Apakah ia memiliki waktu yang lebih panjang dari kita? Kalau kita 24 jam, apakah ia punya 36 atau 48 jam? Tentu saja tidak. Jumlah dan kecepatan waktu berlaku sama bagi kita semua di belahan dunia manapun kita berada hari ini. Pernahkah anda mengeluh bahwa waktu yang ada, 24 jam ini tidak cukup? Kita meminta tambahan waktu, tetapi percayalah bahwa kalaupun waktu diperpanjang seperti itu, kita nanti pasti masih akan mengeluh minta tambah. Setiap ketemu, di wajah teman saya tidak ada gambaran keluhan. Ia terlihat bersukacita dan malah tidak mengeluh kecapaian atau sejenisnya. Padahal waktu yang dititipkan kepada mereka sama seperti kita.

Kemarin kita sudah melihat bahwa kita mampu memberi yang terbaik, lebih dari ukuran kemampuan kita secara logika karena kasih karunia Allah. Pertanyaannya, dalam jumlah waktu yang sama yang diberikan kepada setiap orang yaitu 24 jam sehari, bagaimana ia bisa sempat melakukan semua itu? Kuncinya ada pada manajemen waktu. Ia tahu bagaimana mengatur waktu dan memanfaatkannya secara efektif. Tidak membuang-buang waktu secara sia-sia, tapi menggunakannya dengan baik dalam mepertanggungjawabkan setiap pekerjaan yang dipercayakan kepadanya.

Manajemen waktu adalah sesuatu yang sangat penting yang ironisnya seringkali kita abaikan. Banyak orang yang bermalas-malasan selagi masih ada waktu lalu kalang kabut ketika deadline atau batas waktu tiba. Mereka seolah bangga dengan sistim kebut semalam, padahal yang namanya kerja terburu-buru hasilnya tentu tidak akan bisa maksimal. Atau ada pula yang menebar janji ke mana-mana tanpa memperhitungkan aspek waktu dan kesanggupan, lalu janji itu pun menjadi lentur seperti karet, atau bahkan malah berantakan sama sekali. Itu pun juga contoh akan apa yang terjadi jika kita tidak melakukan manajemen waktu. Sibuk bekerja seharian dan mengabaikan waktu bersama keluarga, istri dan anak-anak, mengabaikan waktu beristirahat dan berolahraga. Akibatnya bisa fatal. Dan semua ini akan menjadi dampak dari ketidakpedulian kita akan manajemen waktu.

Akan halnya manajemen waktu kita bisa belajar dari salah satu tokoh yang punya peran vital dalam penyebaran berita Kerajaan bagi orang-orang non Yahudi, terutama dalam menjangkau regional Asia Besar yaitu Paulus. Jika sebagian dari kita hanya mengetahui bahwa Paulus tugasnya total untuk mewartakan kabar keselamatan ini kemana-mana, sebenarnya Alkitab menyatakan pekerjaan atau profesi Paulus dengan jelas, yaitu dalam Kisah Para Rasul 18:2-3. Ayatnya berbunyi: "Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka. Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah." Paulus ternyata berprofesi sebagai pembuat kemah atau tentmaker.

Kalau melihat bagaimana kesibukan Paulus dalam pelayanan termasuk berbagai resiko-resiko besar yang harus ia hadapi, rasa-rasanya Paulus berhak untuk diberi kelonggaran untuk tidak lagi perlu bekerja. Tetapi lihatlah bahwa Paulus sama sekali tidak meminta hak khusus untuk tidak bekerja, meski waktu dan fisiknya sudah terkuras habis untuk terus berjalan membawa kabar keselamatan dari satu tempat menuju tempat yang lain. Untuk apa uang itu dipergunakannya? Ada ayat yang dengan jelas menyatakannya. "Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku." (20:34). Luar biasa hebatnya. Ia sudah melayani habis-habisan, tetapi ia masih juga harus bekerja untuk membiayai dirinya dan perjalanannya beserta rekan-rekan sepelayanan. Hebatnya lagi ia masih juga berpikir untuk memberi kepada orang lain secara meteri. "Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi
 dari pada menerima." (ay 35). Tidak ada ayat yang menyebutkan bagaimana cara Paulus bisa membagi waktu, tetapi jika melihat perjalanannya, saya percaya Paulus pintar dalam memanajemen waktu. Tanpa itu, niscaya ia tidak akan sanggup menjalankan semua itu dengan berhasil.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker