Wednesday, July 20, 2016

Ngeles ala Saul (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Ketika teguran Allah disampaikan Samuel kepada Saul, apa reaksinya? Bukannya mengakui kesalahan dan bertobat, Saul malah mencoba menutup-nutupi dengan berbagai macam kebohongan. "Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas." (ay 15). Dalam bahasa sederhana Saul bilang kira-kira seperti ini: "bukannya bandel, tapi justru kami sengaja menyimpannya yang ujung-ujungnya tetap untuk dipersembahkan kepada Tuhan juga kok.." Alasan yang sama kembali ia ulangi pada ayat berikutnya. "Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal." (ay 21).

Alasan satu gagal, alasan kedua pun hadir. Samuel terus mencecarnya sampai ia tidak bisa berkelit lagi dengan alasan tersebut. "Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka." (ay 24). Bukan main, setelah dalih awal gagal, dalih berikutnya langsung dilancarkan. Kali ini Saul berdalih bahwa ia terpaksa melanggar karena takut kehilangan kekuasaan/jabatan karena ditentang rakyat. Karenanya ia menuruti rakyatnya dan berani mengorbankan perintah Tuhan untuk itu. Kita bisa lihat usaha keras Saul berdalih dengan beragam alasan yang ia anggap cukup bisa memberi pembenaran atas pelanggarannya. Dan ini jelas merupakan keputusan yang keliru bahkan bodoh. Mau mencoba menipu Tuhan, bukannya itu sebuah kebodohan? Manusia mungkin bisa ditipu tetapi tidak akan ada satupun alasan yang bisa mengelabui Tuhan karena tidak ada satupun yang tersembunyi bagi Tuhan. Atas perilakunya yang buruk, pada akhirnya kita bisa melihat konsekuensi yang harus ditanggung Saul. Segala awal gemilang yang ada pada Saul harus berakhir dengan kejatuhan dan kebinasaan.

Sesungguhnya tidak ada satupun hal yang tersembunyi bagi Tuhan. Mungkin kita bisa memperdaya manusia lewat alasan-alasan yang kita ciptakan, tetapi itu tidak akan pernah mampu memperdaya Tuhan. Pada saatnya kelak kita harus mempertanggungjawabkan segala-galanya di hadapan tahtaNya, termasuk pula berbagai alasan yang mungkin kita anggap biasa-biasa saja atau bukan apa-apa dibanding dosa-dosa lainnya yang menurut kita lebih serius.

Ngeles, apapun alasannya tetap merupakan kebohongan yang punya konsekuensi serius. Bukankah firman Tuhan sudah berkata: "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat." (Matius 5:37).  Dari contoh Saul kita bisa melihat bahwa terus bikin alasan bisa membuat kita kehilangan kepercayaan dari Tuhan. Pilihan ada pada kita. Apakah kita mau bersikap dewasa dan dengan lapang dada mengaku dengan jujur dan bertanggung jawab atas kesalahan kita lalu memperbaikinya atau kita memilih untuk terus membela diri dengan berbagai alasan lalu kehilangan kepercayaan Tuhan. Hari ini mari kita ambil keputusan yang benar agar kita tidak perlu mengulangi kesalahan fatal Saul.

Honesty costs nothing, lying could cost you everything

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker