(sambungan)
Ketika teguran Allah disampaikan Samuel kepada Saul, apa reaksinya? Bukannya mengakui kesalahan dan bertobat, Saul malah mencoba menutup-nutupi dengan berbagai macam kebohongan. "Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas." (ay 15). Dalam bahasa sederhana Saul bilang kira-kira seperti ini: "bukannya bandel, tapi justru kami sengaja menyimpannya yang ujung-ujungnya tetap untuk dipersembahkan kepada Tuhan juga kok.." Alasan yang sama kembali ia ulangi pada ayat berikutnya. "Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal." (ay 21).
Alasan satu gagal, alasan kedua pun hadir. Samuel terus mencecarnya sampai ia tidak bisa berkelit lagi dengan alasan tersebut. "Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka." (ay 24). Bukan main, setelah dalih awal gagal, dalih berikutnya langsung dilancarkan. Kali ini Saul berdalih bahwa ia terpaksa melanggar karena takut kehilangan kekuasaan/jabatan karena ditentang rakyat. Karenanya ia menuruti rakyatnya dan berani mengorbankan perintah Tuhan untuk itu. Kita bisa lihat usaha keras Saul berdalih dengan beragam alasan yang ia anggap cukup bisa memberi pembenaran atas pelanggarannya. Dan ini jelas merupakan keputusan yang keliru bahkan bodoh. Mau mencoba menipu Tuhan, bukannya itu sebuah kebodohan? Manusia mungkin bisa ditipu tetapi tidak akan ada satupun alasan yang bisa mengelabui Tuhan karena tidak ada satupun yang tersembunyi bagi Tuhan. Atas perilakunya yang buruk, pada akhirnya kita bisa melihat konsekuensi yang harus ditanggung Saul. Segala awal gemilang yang ada pada Saul harus berakhir dengan kejatuhan dan kebinasaan.
Sesungguhnya tidak ada satupun hal yang tersembunyi bagi Tuhan. Mungkin kita bisa memperdaya manusia lewat alasan-alasan yang kita ciptakan, tetapi itu tidak akan pernah mampu memperdaya Tuhan. Pada saatnya kelak kita harus mempertanggungjawabkan segala-galanya di hadapan tahtaNya, termasuk pula berbagai alasan yang mungkin kita anggap biasa-biasa saja atau bukan apa-apa dibanding dosa-dosa lainnya yang menurut kita lebih serius.
Ngeles, apapun alasannya tetap merupakan kebohongan yang punya konsekuensi serius. Bukankah firman Tuhan sudah berkata: "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat." (Matius 5:37). Dari contoh Saul kita bisa melihat bahwa terus bikin alasan bisa membuat kita kehilangan kepercayaan dari Tuhan. Pilihan ada pada kita. Apakah kita mau bersikap dewasa dan dengan lapang dada mengaku dengan jujur dan bertanggung jawab atas kesalahan kita lalu memperbaikinya atau kita memilih untuk terus membela diri dengan berbagai alasan lalu kehilangan kepercayaan Tuhan. Hari ini mari kita ambil keputusan yang benar agar kita tidak perlu mengulangi kesalahan fatal Saul.
Honesty costs nothing, lying could cost you everything
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home » Renungan Harian » Ngeles ala Saul (2)
Wednesday, July 20, 2016
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment