Ayat bacaan: 1 Samuel 13:13-14
=========================
"Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."
Kesuksesan kita sangat tergantung dari bagaimana kita memulainya. Membangun pondasi yang kuat itu merupakan hal yang penting. Tapi tidak berhenti sampai disitu saja, karena proses selanjutnya juga akan berperan sangat penting. Menyusun strategi yang baik ke depannya dengan melibatkan Tuhan, memperhatikan dengan baik setiap langkah yang diambil, itu pun akan sangat menentukan seperti apa keberhasilan yang bisa kita raih. Hidup terdiri dari serangkaian sekuens, dimana satu sekuens akan menentukan sekuens berikutnya. Satu langkah salah biasanya akan menuju kepada langkah berikutnya yang salah, semakin jauh dari rencana Tuhan sehingga waktu pun bisa terbuang sia-sia, bahkan bisa mengakibatkan kegagalan kita untuk menggenapi rencana Tuhan yang indah, yang telah Dia sediakan di depan sana. Seperti yang kemarin saya sampaikan, sangatlah bagus kalau kita sudah memulai sesuatu dengan manis. Tapi kemudian pastikan bahwa kita pun akan mengakhiri dengan manis. Karena sesuatu yang dimulai manis masih bisa berakhir buruk apabila kita tidak menyikapi setiap langkah dengan sungguh-sungguh.
Kemarin kita sudah melihat contohnya lewat raja Yehuda bernama Asa. Hari ini mari kita lihat kisah tragis raja lainnya yang juga dicatat dalam Alkitab, yaitu Saul. Seperti Asa, pada mulanya ia jelas-jelas merupakan orang yang berkenan di hadapan Tuhan. Ia bahkan disebut sebagai orang yang diurapi Tuhan. Ia dikatakan elok rupanya, badannya tinggi (1 Samuel 9:2). Saul juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati (ay 20-21). Ia penuh Roh Allah seperti halnya nabi (10:10-13). Everything was so perfectly good. Saul mengawali segalanya dengan sangat baik dan gemilang.
Tapi yang terjadi kemudian sangatlah ironis. Mulai dari pasal ke 13 tanda-tanda kejatuhan Saul mulai terlihat dalam sekuens yang terus bertambah buruk. Kalau mau ditarik asalnya, akar penyebabnya sebenarnya jelas. Kejayaan Saul tidaklah diikuti dengan ketaatan dan kesetiaan pada Tuhan. Worry, stress and fear were all over his mind. Ia mulai hilang pengharapan dan kesabaran. Ia meminta petunjuk dari arwah karena gentar menghadapi bangsa Filistin dan kuatir tidak lagi didukung oleh bangsanya (13:11-12). Ia tidak lagi percaya dan berserah kepada Tuhan, melainkan mulai mencari alternatif-alternatif sendiri yang merupakan hal yang jahat di mata Tuhan. Seseorang yang mengawali langkahnya dengan sangat baik bahkan diurapi Roh Tuhan ternyata kemudian melakukan begitu banyak kesalahan, dari satu kepada yang berikut dengan tingkatan yang semakin parah.
Atas perilaku-perilaku seperti itu, Tuhan mengutus Samuel untuk menegurnya dengan keras. "Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu." (1 Samuel 13:13-14).
Kebodohan Saul membuat apa yang ia mulai dengan baik menjadi kandas. Tuhan berkata: "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." (15:11). Pada akhirnya Saul tewas mengenaskan dengan mengakhiri hidupnya sendiri karena menyerah kalah seperti yang dapat kita baca dalam 1 Samuel 31:4 dan 1 Tawarikh 10:4. Dalam Tawarikh dikatakan: "Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap TUHAN, oleh karena ia tidak berpegang pada firman TUHAN, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah, dan tidak meminta petunjuk TUHAN. Sebab itu TUHAN membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai." (1 Tawarikh 10:13-14).
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home » Renungan Harian » Kesalahan Saul (1)
Sunday, July 17, 2016
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment