Friday, May 6, 2016

Menekap Tangan pada Mulut (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Amsal 30:32
======================
"Bila engkau menyombongkan diri tanpa atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut!"

Dahulu mama sering bercerita tentang sikap saya yang kocak semasa balita. Setiap kali saya mengatakan kata-kata yang tidak sopan dan dimarahi, setelahnya setiap kali saya menyebut lagi kata-kata tersebut, saya segera menutup mulut dan bilang 'oops'. Menurutnya tidak ada satupun yang mengajar saya untuk seperti itu. Menutup mulut dan bilang 'oops', itu dilakukan orang kalau salah ngomong. Mungkin saya pernah melihat orang melakukan itu ketika salah bicara, lantas saya pun menirunya.

Anda tentu pernah bertemu orang yang suka omong besar. Bukan saja lebay suka melebih-lebihkan, tapi mereka ini kerap mengisi pembicaraan dengan meninggikan diri sendiri. Menurut teori psikologis, biasanya hal ini dilakukan orang untuk menutupi kelemahannya sendiri. Ada juga yang setiap ketemu terus menceritakan kehebatan di masa lalu bisa jadi agar tetap terlihat keren meski kondisi faktual yang tengah dialami tidak lagi sebaik dahulu. Ada juga yang tidak siap mental saat menjadi sukses sehingga sikapnya berubah menjadi angkuh dan sombong, dan salah satu keluarannya adalah lewat ucapan. Bentuk ucapan yang bermuara pada kesombongan pun bisa banyak modelnya. Ada yang membesarkan atau meninggikan diri, bisa pula hadir lewat ucapan-ucapan yang merendahkan, menyepelekan atau menghina orang dan sebagainya. Apa yang saya lakukan waktu kecil ternyata bisa dipakai untuk menghentikan keluarnya kesombongan lewat ucapan kita, dan itu ternyata dianjurkan oleh Firman Tuhan yang tercatat dalam Alkitab.

Begini ayatnya. "Bila engkau menyombongkan diri tanpa atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut!" (Amsal 30:32). Tips ini sangat gampang untuk dilakukan tapi kelihatannya memang cukup efektif. Agur bin Yake mengatakan bahwa apabila kita mulai meninggikan atau menyombongkan diri baik sadar atau tidak, tanpa atau dengan berpikir, sengaja atau tidak sengaja, segeralah tekapkan tangan pada mulut. Orang yang salah omong biasanya secara reflek langsung menutup mulutnya dengan tangan bukan? Itu artinya, pesan yang terkandung di dalam ayat ini adalah kita harus segera berhenti begitu kita mulai menyombongkan diri.

Menyombongkan diri bukanlah perbuatan yang berkenan di hadapan Tuhan. Perbuatan membanggakan diri sendiri atau menyombongkan diri sebenarnya menggambarkan sebuah sikap mencuri apa yang menjadi hak Tuhan. Lihatlah apa yang disampaikan Paulus kepada jemaat Korintus berikut ini. "Siapakah yang menjadikan Saudara lebih dari orang lain? Bukankah segala sesuatu Saudara terima dari Allah? Jadi, mengapa mau menyombongkan diri, seolah-olah apa yang ada pada Saudara itu bukan sesuatu yang diberi?" (1 Korintus 4:7- BIS). Itulah sebabnya kenapa tidak boleh ada kesombongan yang muncul dari dalam kita apapun alasannya.

Dalam Amsal dikatakan: "Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat." (Amsal 8:13).

Masih dalam Amsal, kita bisa melihat ada enam bahkan tujuh perkara yang sangat tidak disukai Tuhan. "Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara." (Amsal 6:16-17). Dengan jelas sikap sombong disebutkan menjadi satu dari perkara yang dibenci Tuhan. Kata 'mata sombong' dalam ayat ini dalam versi Bahasa Inggris disebutkan sebagai 'proud look', yaitu sikap angkuh, sombong atau arogan yang tercermin lewat air muka atau sikap yang kasat mata bisa terlihat jelas oleh orang lain.

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker