Wednesday, May 4, 2016

Belajar Rendah Hati Lewat Yosua (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Yosua 3:10
=======================
"Lagi kata Yosua: "Dari hal inilah akan kamu ketahui, bahwa Allah yang hidup ada di tengah-tengah kamu.."

Merintis karir dari bawah, bertahun-tahun menapak naik, dan saat sudah di atas kemudian lupa diri, melakukan tindakan yang salah dan akibatnya semuanya runtuh dalam seketika. Ada sangat banyak tokoh yang mengalami hal ini. Rata-rata dari mereka adalah pemuda-pemuda dengan tekad baja dan awalnya baik. Tetapi saat sudah berada di atas, popularitas membuat mereka tidak lagi memakai akal sehat dan hati yang bersih. Kesombongan, perilaku-perilaku tidak terpuji, berbagai kebohongan dan penipuan demi kepentingan diri sendiri atau kelompok menjadi hal yang lumrah bagi mereka. Kalau di kalangan politisi kita melihat hal itu, di bidang-bidang pekerjaan lain hal seperti itu pun terjadi. Buat saya yang hidup di dunia musik, itu pun terjadi. Ada banyak artis yang tadinya baik, rendah hati dan serius dalam menciptakan karya terbaik mereka kemudian berubah total setelah sukses. Seperti yang saya ceritakan dalam renungan kemarin, ada yang tiba-tiba sombong dan kasar, bukan saja kepada pihak pengundang tapi juga kepada teman-teman se band nya sendiri. Ada yang memberi riders yang sudah tidak lagi menapak bumi. Dari perilaku, riders, tata krama dan sopan santun, semuanya merefleksikan kesombongan tingkat tinggi. Begitulah manusia. orang-orang yang sifatnya seperti ini biasanya tidak bertahan lama. Perlahan tapi pasti, para panitia atau organizer akan mencoret mereka dari daftar, lalu meredup dan tamat. Sudah sangat banyak orang-orang berbakat yang seharusnya bisa sukses untuk jangka waktu lama tapi karirnya singkat bak meteor karena mereka tidak menjaga hati. Saya sedih melihat hal itu, tapi tampaknya memang manusia tidak pernah bisa belajar dari sejarah karena terus melakukan kesalahan yang sama dari masa ke masa.

Kita diberkati dengan talenta tertentu yang bisa membuat kita tampil baik dan istimewa dalam hidup, seistimewa rencana Tuhan bagi kita. Itu sangat pantas jika kita syukuri. Kita bekerja keras, berusaha dan belajar agar bisa menjadi orang-orang yang sukses dalam pekerjaan, kita terus mengasah bakat yang diberikan Tuhan sampai benar-benar tajam, dan itu membutuhkan waktu panjang. Talenta dan usaha kita meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuan memang sangat menentukan keberhasilan kita. Tetapi hendaknya jangan sampai kita lupa bahwa semua itu merupakan anugerah dari Tuhan dan bukan karena kehebatan diri kita sendiri. Kenyataannya begitu banyak orang lupa diri ketika sudah sukses, dan mengira bahwa kehebatannyalah yang membuat semua itu terjadi. Mereka jumawa, lupa diri, lantas terjerumus dosa kesombongan. Seharusnya semakin kita sukses, kita harus semakin bersyukur karena menyadari bahwa semua itu merupakan berkat dari Tuhan. Seharusnya semakin kita sukses, semakin pula kita rendah hati karena kita semakin bersyukur pada Tuhan atas semua yang Dia sediakan. Sebab kalau tidak, kita bisa terjerumus ke dalam dosa kesombongan yang sama sekali tidak disukai Tuhan, dan itu akan menghancurkan semua yang kita bangun dalam sekejap mata. Rendah hati, itulah yang seharusnya ada pada diri orang percaya. Tidak ada tempat bagi kesombongan mau seberapa besar sekalipun sukses yang ada pada kita. Prinsip padi, semakin berisi semakin merunduk merupakan hal yang wajib kita camkan dan lakukan.

Berbicara mengenai kerendahan hati, kita bisa belajar lewat banyak tokoh. Hari ini mari kita belajar akan hal itu dari kisah hidup Yosua.

Apa yang terjadi pada Yosua bukanlah sesuatu yang kecil. Ia tadinya hanyalah abdi Musa, tapi ia kemudian dipilih Tuhan untuk melanjutkan kepemimpinan Musa atas bangsa Israel. Ketekunan, kesetiaan dan imannya sudah teruji sejak semula ketika ia masih menjadi abdi Musa. Saya percaya Tuhan melihat sikap hatinya sejak muda sehingga Tuhan pun mempersiapkan dirinya dari awal hingga waktunya tiba. Seorang abdi atau pelayan dipilih menggantikan Musa untuk membawa bangsa Israel?  Itu sebuah kehormatan yang sangat besar yang tidak sering terjadi, bahkan hampir-hampir mustahil. Dari sekian banyak orang, Tuhan memilihnya. Yosua bisa punya banyak alasan untuk menjadi sombong, tapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda seperti itu sama sekali.

Sekarang mari kita lihat kisah ketika Yosua hendak memimpin bangsa Israel untuk menyeberangi sungai Yordan. (Yosua 3:1-17). Sebelum memasuki sungai Yordan, Tuhan berbicara kepada Yosua. "Dan TUHAN berfirman kepada Yosua: "Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau." (ay 7). Tuhan menyatakan kepada Yosua bahwa sama seperti ketika Tuhan menyertai Musa untuk melewati Laut Merah, demikian pula Tuhan akan menyertai Yosua dalam memimpin bangsa Israel dalam menghadapi sungai Yordan. Setelah Yosua menerima pesan Tuhan itu, ia pun bergegas menyampaikan hal tersebut kepada bangsa Israel.

Perhatikan kata-kata yang dipakai Yosua untuk menyampaikan pesan Tuhan itu kepada bangsa Israel. "Lagi kata Yosua: "Dari hal inilah akan kamu ketahui, bahwa Allah yang hidup ada di tengah-tengah kamu dan bahwa sungguh-sungguh akan dihalau-Nya orang Kanaan, orang Het, orang Hewi, orang Feris, orang Girgasi, orang Amori dan orang Yebus itu dari depan kamu." (ay 10).

Perhatikan, Yosua tidak berkata "Pandang aku dan dengar baik-baik! Lihatlah hari ini kamu semua akan melihat bagaimana Tuhan membesarkan namaku, meninggikan aku ditengah-tengah kamu sekalian.." Yosua tidak berkata, "akulah yang terpilih, lebih tinggi dari kalian semua, dan jika kalian selamat itu semua berkat saya." Tidak, Yosua sama sekali tidak berlaku seperti itu. Ia tidak tergoda untuk bersikap sombong, pamer dan membesarkan diri. Apa yang dikatakan Yosua adalah "Dari hal inilah akan kamu ketahui, bahwa Allah yang hidup ada di tengah-tengah kamu."

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker