Ayat bacaan: Yakobus 2:9
====================
"Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran."
Suatu kali saya pernah mendatangi sebuah wartel karena butuh menelepon seseorang. Kebetulan pada hari itu saya harus buru-buru menelepon begitu bangun tidur sehingga saya tidak sempat untuk mandi dan mengganti pakaian terlebih dahulu. Mungkin karena saya datang lusuh, berjalan kaki dan hanya memakai sendal jepit, saya disambut dengan sangat tidak ramah oleh satpam dan penjaga wartel. Ketika saya bertanya, mereka menjawab tanpa melihat dan itupun singkat dan ketus. Tidak lama saya disana, ada seorang pria memakai dasi masuk. Perlakuan berbeda langsung tersaji. Mereka berdiri dan menyapa ramah bahkan yang satu buru-buru keluar untuk membukakan pintu bilik. Saya heran kenapa bisa ada standar ganda seperti itu. Apa diajarkan begitu oleh pemilik? Entahlah, tapi saya rasa tidak. Padahal kalau mau dibandingkan, ia menelepon lebih sebentar dari saya dan kota yang dituju pun jauh lebih dekat. Tapi itulah nyatanya yang terjadi.
Kalau anda berkunjung ke mall, anda bisa dengan mudah melihat berbagai sikap berbeda ini. Kalau pakai baju yang tidak mewah, penjaga toko biasanya mengikuti dengan lebih intens, mengawasi seolah pengunjung toko itu pasti akan mencuri. Saya pernah melihat ada seorang ibu lanjut usia yang kelelahan menunggu keluarganya belanja di supermarket lantas memutuskan untuk duduk di salah satu sofa pajangan. Tidak lama datanglah petugas yang meminta si ibu untuk berdiri dan pergi meninggalkan sofa. Sofa pajangan memang tidak boleh diduduki, dan si ibu mungkin tidak tahu atau karena kecapaian, ia duduk saja buat sebentar. Peraturannya memang begitu, jadi tidak salah saat si petugas meminta ibu itu berdiri. Tapi tidak lama kemudian ada seorang wanita jauh lebih muda dengan penampilan yang jauh lebih mewah. Petugas masih disana, si ibu pun belum jauh. Si petugas ternyata tidak melarang. Ia bahkan mengangguk lantas berdiri saja membelakangi si wanita. Apa yang membuat petugas itu melakukan standar ganda? Apakah pasti kalau si ibu yang berbaju mewah bakal belanja lebih banyak? Entahlah. Tapi bentuk-bentuk standar ganda tetap saja terjadi di berbagai tempat.
Bagaimana dengan gereja? Anda mungkin akan terkejut kalau standar ganda pun terjadi. Teman saya pada suatu kali berkunjung ke suatu daerah dan dalam kunjungannya ia beribadah di sebuah gereja. Ketika ia masuk dan duduk, ia diminta untuk pindah ke belakang. Alasannya? Karena di depan yang duduk cuma boleh jajaran pengurus dan donatur. Padahal kursi-kursi di beberapa baris depan sangat kosong. Ia berkata, sampai akhir kebaktian pun kursi-kursi tersebut tetap kosong. Ada gembala dan pemimpin gereja yang hanya mendengar dan mendahulukan kelompoknya sendiri tapi tidak menganggap penting mendengar jemaat yang Tuhan titipkan pada mereka. Apapun yang dilakukan oleh jemaat, sebaik apapun, mereka tetap tidak menganggap penting kalau bukan dari kelompoknya. Sikap memandang muka jelas melanggar hukum kasih. Tapi apakah ada Firman Tuhan yang secara spesifik mengingatkan akan hal ini?
Jawabannya: ada. Penyakit standar ganda ternyata sudah terjadi sejak dahulu kala. Itu bisa kita ketahui karena Yakobus pernah secara panjang lebar mengingatkan agar para pengikut Kristus jangan sampai ikut-ikutan terjebak dalam sikap membeda-bedakan orang. Hal itu tertulis dalam Yakobus 2:1-13 dengan judul perikop: Jangan Memandang Muka.
"Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka." (Yakobus 2:1).
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home » Renungan Harian » Memandang Muka (1)
Monday, May 23, 2016
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment