Tuesday, October 22, 2013

Three Kingdoms (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Hari-hari ini iblis mencoba menyerang lembaga terkecil manusia yaitu keluarga. Suasana panas, rasa bosan, benci, cepat marah bisa merusak keutuhan lembaga keluarga. Ini bisa menjadi salah satu celah untuk menghancurkan kita. Oleh karena itu kita harus benar-benar mewaspadai serangan lewat celah ini. Jika anda mulai merasakan ketidakharmonisan dalam rumah tangga, perbaiki segera sebelum kerajaan ini terlanjur berkuasa atas diri anda. Dalam ayat Efesus 6:11 dikatakan bahwa mengenakan senjata Allah adalah cara bagi kita untuk dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis.

Kerajaan satu lagi adalah Kerajaan Allah, The Kingdom of God. Kerajaan ini menempatkan Tuhan diatas segalanya, sebagai Raja atas segala raja. Jika Kerajaan Allah yang berkuasa, maka ketaatan dan kepatuhan kita tanpa syarat kepada Allah sebagai Raja adalah hal yang mutlak. Kita tidak memberi kompromi sedikitpun atas pelanggaran meski sangat kecil dan sering dianggap boleh diabaikan, terus berjalan dalam koridor yang berkenan di hadapan Tuhan dan memuliakanNya lewat segala yang kita kerjakan. Mengasihi orang lain dengan tulus, bekerja serius, sungguh-sungguh dan penuh kejujuran, punya kerinduan untuk terus mendengarkan Tuhan dan tunduk secara total atas otoritas Tuhan dalam segala aspek kehidupan, itulah yang menjadi sikap orang-orang yang menjadikan Allah sebagai Raja atas hidupnya.

Kerajaan Allah adalah kerajaan yang tak tergoncangkan (Ibrani 12:26-28). Kita berhak untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah lewat lahir baru, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Orang yang berjalan bersama Yesus dan dipenuhi Roh Allah akan terlihat dari buah-buah hidupnya. Ketika Allah yang memerintah sebagai Raja, maka hidup pun akan mencerminkan kasih dan kesetiaan yang merupakan sifat utama Allah. Kita tidak lagi hanya ingin menerima tapi terus rindu untuk memberi. Kita akan menghormati Tuhan dalam apapun yang kita lakukan. Melakukan semua kebajikan dan menghindari kejahatan. Melakukan apa yang benar dan menolak yang salah.

Anggaplah diri kita seperti bagian dari sebuah kerajaan, maka siapa yang memimpin akan sangat menentukan perjalanan hidup kita. Yes, there's a kingdom in our hearts, dan kita harus menentukan siapa yang menjadi pemimpin di dalamnya. Ada sebuah ayat yang dengan tegas menyebutkan apa yang seharusnya kita lakukan, dan itu disampaikan Petrus dengan singkat, padat namun jelas: "Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!" (1 Petrus 3:15). "But in your hearts set Christ apart as hold (and acknowledge Him) as Lord." Versi lain yang menyebutkan ayat ini dengan "Sanctify the Lord God in your hearts." Rangkuman dari keduanya berarti kita harus menguduskan, menjadikan atau mendedikasikan Yesus sebagai Penguasa tertinggi dalam hidup kita. Dan Petrus jelas mengatakan bahwa itu semua bermula dari hati. Hatilah yang menjadi pusat kerajaan, dan siapa yang berkuasa disana akan sangat menentukan siapa dan bagaimana diri kita hari ini, juga akan sangat menentukan ke arah mana kita menuju kedepannya.

Oleh karena itulah alkitab berbicara banyak mengenai pentingnya menjaga hati. Sebuah ayat dalam Amsal berkata: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Mengapa hati harus dijaga dengan segala kewaspadaan? Karena dari sanalah kehidupan itu sesungguhnya terpancar. Yesus pun menyebutkan alasannya dengan rinci. "sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan." (Markus 7:21-22). Ini merupakan daftar yang bisa membuat kita bergidik ngeri. Dan lanjutannya, Yesus mengatakan secara jelas pula bahwa "Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." (ay 23). Kalau begitu, sangatlah penting bagi kita untuk menguduskan hati kita lalu terus mempertahankan dan menjaga kekudusannya. Dan hal tersebut tidak mungkin kita lakukan jika kita membiarkan hal-hal selain Tuhan Yesus untuk menjadi Penguasa di dalamnya. Nasib sebuah negara atau kerajaan akan sangat tergantung dari siapa pemimpin atau rajanya, dan sama seperti itu pulalah hidup kita. Dan hati, sebagai pusat dari kehidupan butuh Sosok Pemimpin yang benar, atau semuanya akan berakhir dalam kehancuran.

Kembali kepada seruan Petrus, sebuah ayat lain mengingatkan pentingnya menjaga kekudusan ini. "sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:16). Kita harus mengejar kekudusan, "sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14). Untuk menjadikan Yesus sebagai Raja yang bertahta dalam hati kita, kita harus mematikan segala sesuatu yang bisa merusak atau menggagalkan hal itu. Keinginan daging, hawa nafsu, godaan-godaan, membiarkan pengaruh-pengaruh buruk meracuni kita atau berbagai penyebab kerusakan lainnya haruslah bisa kita tundukkan dan matikan. Tanpa itu hati kita tidak akan pernah bisa memiliki Raja yang tepat yang akan membawa kita masuk kedalam keselamatan dalam kepenuhan.

Ada banyak hal di dalam diri kita yang mencoba untuk memegang kendali penuh, menjadi penguasa atas kita. Jangan-jangan Tuhan sudah terpinggirkan sejak lama dalam hati kita, kalaupun ada mungkin hanya menempati sebagian kecil saja disana atau bahkan sudah sama sekali tidak punya tempat lagi. Kita mungkin merasa itulah kebebasan yang membawa kenikmatan dalam hidup, tetapi sesungguhnya sebuah kebebasan sejati hanya akan datang jika kita mengijinkan Yesus sendiri untuk berkuasa atas hati dan hidup kita. Siapakah yang menjadi raja atas diri anda hari ini? Apakah the kingdom of myself, kingdom of evil/satan atau the Kingdom of God? Saatnya bagi kita untuk bersama-sama memeriksa hati. Make sure that Kingdom of God is the one that rules, or destructions is only a matter of time. Hidup yang sepenuhnya tunduk kepada otoritas Tuhan akan membawa kita menuju jalan keselamatan Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker