Wednesday, October 2, 2013

Sekali Berarti Sesudah Itu Mati (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: 2 Tawarikh 9:31
=====================
"Kemudian Salomo mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud, ayahnya. Maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia."

Masih ingatkah anda dengan Chairil Anwar? Ia adalah penyair legendaris yang dikenal sebagai salah seorang pelopor Angkatan 45. Karya-karya puisinya terangkum dalam 3 buku. Diantara sekitar 96 karya, puisi karangannya yang paling terkenal berjudul "Aku" dan "Kerawang Bekasi". Masa hidup Chairil Anwar terbilang singkat, yaitu hanya mencapai 27 tahun saja, tetapi ia masih sempat memperkaya khasanah karya tulis dan puisi di Indonesia lewat bakatnya.

Disamping kepintarannya dalam merangkai kata dan tulisan-tulisannya yang kritis, adalah menarik jika melihat ada banyak karya tulisnya yang bericara tentang kematian. Salah satunya dalam "Aku", ia menulis "Sekali berarti, sesudah itu mati." Itu tentu berasal dari perenungannya yang sampai kepada titik bahwa hidup itu sesungguhnya singkat. Alangkah sia-sianya apabila di masa hidup yang singkat tidak diisi dengan hal-hal yang berguna, yang tentunya sesuai dengan rencana Tuhan.

Ayat bacaan hari ini menuliskan akhir dari kehidupan orang paling kaya dan paling berhikmat yang pernah ada di kolong langit. Kita tentu tahu bagaimana kekayaan Salomo dan betapa luasnya pengetahuannya akan hikmat. Tapi ketika waktunya tiba, bahkan Salomo sekalipun tidak mampu mencegah atau memperpanjang akhir perjalanan hidupnya. "Kemudian Salomo mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud, ayahnya. Maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia." (2 Tawarikh 9:31). Satu hal yang juga menarik, perikop mengenai mangkatnya Salomo ini ditulis persis setelah perikop sebelumnya yang memaparkan masa-masa kejayaannya lengkap dengan kekayaannya. Mari kita lihat sejenak sedikit saja dari pemaparan itu. "Adapun berat emas, yang dibawa kepada Salomo dalam satu tahun ialah seberat enam ratus enam puluh enam talenta." (ay 14). Enam ratus enam puluh talenta itu berapa? Itu setara dengan 23.000 kg emas, dan itu cuma per tahun. Berapa harga 1 kg emas hari ini? Dan berapa nilainya jika dikalikan 23.000? Itupun belum termasuk yang dibawa oleh para saudagar, pedagang serta raja-raja Arab dan bupati-bupati di negeri itu. Ayat-ayat seterusnya adalah merinci lebih jauh lagi tentang kekayaan Salomo.

Lihatlah betapa berlimpahnya Salomo. Tapi perikop selanjutnya ternyata berisi keterangan sederhana bahwa Salomo kemudian meninggal dan dikuburkan di kota Daud, ayahnya. Saya sangat tertarik dengan urutan kedua perikop ini, karena saya merasa seolah penulis 2 Tawarikh ingin menyatakan bahwa betapapun hebatnya seorang manusia, ia tetaplah sosok yang fana. Sehebat dan seluar biasa apapun manusia, pada satu saat semua itu akan ditinggalkan, dan apa yang tinggal hanyalah kenangan, apakah itu baik atau buruk, apakah ada hal-hal bermanfaat yang masih bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya atau tidak ada satupun, habis lenyap seiring kematian.

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker