Tuesday, October 1, 2013

Image Keliru tentang Tuhan

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Maleakhi 2:17
================
"Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?" Dengan cara kamu menyangka: "Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata TUHAN; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan--atau jika tidak, di manakah Allah yang menghukum?"

Suatu kali dikumpulkanlah 10 orang yang belum pernah melihat gajah. Mata mereka ditutup dan diposisikan berdiri mengelilingi gajah dari depan sampai belakang. Mereka diminta untuk mendeskripsikan bentuk dengan cara meraba. Ketika satu persatu ditanya, jawaban mereka berbeda-beda. Yang berdiri di depan mengatakan bahwa gajah itu mukanya panjang seperti jerapah tapi lebih kecil karena meraba belalainya. Yang disamping depan menggambarkan gajah punya sayap lebar karena meraba kupingnya. Yang disamping menyebut gajah mirip batang pohon karena meraba kakinya dan sebagainya.

Gambaran utuh akan gajah akan sulit diperoleh jika hanya berfokus pada satu sisi saja. Ilustrasi ini saya angkat sebagai awal dari renungan hari ini sebagai gambaran dari cara kita memandang Tuhan.  Apa yang saya maksudkan adalah kecenderungan manusia untuk menempatkan Tuhan tidak pada posisi sesungguhnya melainkan hanya disesuaikan dengan pendapat pribadi tanpa mengenal dengan jelas terlebih dahulu, dibentuk sesuai kebutuhan diri sendiri atau berdasarkan apa yang menjadi selera atau keinginan mereka.
Dalam kitab Maleakhi ada ayat yang berbunyi: "Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?" Dengan cara kamu menyangka: "Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata TUHAN; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan--atau jika tidak, di manakah Allah yang menghukum?" (Maleakhi 2:17). Lihat bagaimana orang bisa dipengaruhi oleh ilusinya sendiri, hingga berani membentuk image baru akan Tuhan. Mereka menyangka bahwa berbuat jahat bisa baik di mata Tuhan, bahkan berani berkata bahwa Tuhan berkenan terhadap kejahatan. Ini adalah sebuah bentuk penggambaran Tuhan menurut pandangan pribadi tanpa mengenal sifat-sifat Tuhan terlebih dahulu secara baik. Ambil satu ayat, kemudian pelintir sendiri sesuai kebutuhan. Ketika ada ayat yang mengatakan bahwa Tuhan selalu siap mengampuni dosa, maka mereka menganggap ada banyak kesempatan berbuat dosa karena nanti tinggal 'lapor' dan langsung beres. Ada yang menganggap bahwa gosip itu tidak apa-apa karena hanya untuk kesenangan saja, berbohong kecil itu boleh dan yang tidak boleh adalah menipu yang bisa menimbulkan kerugian materi besar, korupsi kecil tidak apa-apa asal jangan milyaran, sekali-kali menikmati dosa itu tidak apa-apa karena Tuhan yang baik pasti mengerti, dan sebagainya. Ini adalah kecenderungan dari orang-orang yang tidak mengenal Tuhan secara benar, sehingga mereka berani menempatkan Tuhan pada posisi sesuai keinginan mereka. Jika pemikiran seperti ini terus dipelihara, kita bisa terjebak pada konsep yang salah. Itu sama saja dengan menyalahgunakan kebaikan Tuhan yang tentu saja bisa berakibat fatal. Jika pola pikir sendiri tentang Tuhan terus dipupuk, orang-orang seperti ini tidak akan peduli lagi terhadap kebenaran firman Tuhan yang sesungguhnya sudah menjelaskan secara rinci seperti apa sebenarnya Tuhan itu.

Ada banyak orang pula yang mengira bahwa jika Tuhan memang mau menghukum, itu akan langsung terjadi seketika itu juga. Ketika satu-dua perbuatan dosa sepertinya 'luput' dari hukuman Tuhan, mereka menganggap bahwa itu artinya Tuhan memberi toleransi yang bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk melakukan beberapa dosa berikutnya sesuai keinginan daging. Kenyataannya tidak seperti itu. Tuhan tidak pernah berkenan terhadap perbuatan jahat, dan pada saatnya nanti semua harus dipertanggungjawabkan sepenuhnya. "Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab." (Ibrani 4:13). Itu kebenaran firman Tuhan. Artinya, cepat atau lambat, ganjaran akan datang, dan tidak akan pernah sebuah perbuatan jahat itu berkenan di mata Tuhan. Perhatikan kembali ayat bacaan hari ini, disana dikatakan bahwa pemikiran keliru seperti ini bahkan menyusahi Tuhan. Bentuk ilusi tentang Tuhan seperti yang disebutkan dalam ayat dari Maleakhi di atas jelas merupakan sesuatu yang berbahaya.

Hati kita merupakan pintu masuk buat berbagai pengaruh, mulai dari yang baik hingga yang buruk. Dalam Yeremia kita bisa membaca: "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?" (Yeremia 17:9). Hati bisa begitu licik  sehingga membuat kita buta dalam menimbang mana yang benar dan mana yang salah. Hati yang tidak terjaga akan mampu mendatangkan berbagai ilusi-ilusi yang salah mengenai pengenalan akan Tuhan. Disaat demikian kita pun terjebak untuk merancang Tuhan kita sendiri, menurut keinginan dan selera kita sendiri.

Itulah sebabnya kita harus selalu menjaga hati kita dengan benar, seperti apa yang diingatkan lewat Firman Tuhan "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Selain itu kita harus selalu mengisi hati kita dengan Firman Tuhan setiap hari. Menabur Firman itu di tanah yang gembur sehingga bisa tertanam baik, bertumbuh dan berbuah. "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16). Jelas bahwa kita tidak akan tahu apa-apa mengenai kebenaran jika kita tidak mengetahui apa saja isi tulisan-tulisan yang diilhamkan Allah itu seperti yang sudah tertulis dalam Alkitab. Dengan kata lain, bagaimana kita bisa terhindar dari penggambaran Tuhan yang salah apabila kita tidak mengetahui apa-apa mengenai Firman yang berkuasa dan hidup, yang berasal dari Tuhan sendiri?

Bentuk ilusi yang menyimpang ini sangat tidak sehat dan membahayakan. Oleh karena itu jangan sampai kita tergoda untuk memaksakan Firman Tuhan agar sesuai dengan keinginan pribadi kita, membuatnya sedemikian fleksibel sehingga menghilangkan esensi kebenaran yang terkandung dalam ayat demi ayat. Kita sama sekali tidak punya hak untuk membentuk image tentang Tuhan seenak atau sesuka kita sendiri. Kita harus memastikan tidak terjebak dengan mengira kita bisa bermain-main bebas dalam dosa. Tuhan telah mengilhamkan sendiri tulisan-tulisan di dalam Alkitab untuk kita sebagai penuntun, penunjuk jalan menuju keselamatan kekal, dan meminta kita untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan. Berhentilah mentolerir dosa sekecil apapun. Berhati-hatilah dan jangan biarkan ilusi-ilusi menyimpang tentang Tuhan membuat segala anugerah Allah luput dari genggaman kita.

Membentuk image Tuhan sesuai keinginan kita membawa konsekuensi fatal dan sangat berbahaya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker