Friday, October 4, 2013

Hidup Dengan Kualitas Tuhan: Dengan Kemuliaan, Dalam Kemuliaan dan Untuk Kemuliaan (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Mazmur 8:5-6
================
"apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat."

Andaikan anda diminta untuk mendeskripsikan teman dekat anda, anda tentu dengan cepat bisa menjawabnya. Apakah dari struktur wajah, postur tubuh, cara berjalan, sifat-sifat hingga kebiasaan-kebiasaannya. Anda akan tahu bagaimana gaya tertawanya, apa yang ia suka dan apa yang tidak ia suka. Itu karena anda mengenalnya dengan sangat baik. Akan berbeda seandainya anda diminta mendeskripsikan orang yang tidak terlalu anda kenal, maka akan sangat sedikit sekali gambaran yang bisa anda katakan. Bagaimana jika anda diminta untuk menerangkan tentang diri anda sendiri? Ini pertanyaan yang sepertinya mudah, tapi pada kenyataannya ada banyak orang yang tidak atau belum mengenal dirinya sendiri secara baik. Tidak tahu apa hobinya, apa yang spesial atau merupakan kelebihan yang dimilikinya, dan jika tentang itu saja tidak tahu, bagaimana dengan mengetahui apa yang menjadi tujuan mereka diciptakan. Apa yang jadi panggilan mereka, apa yang harus mereka lakukan dalam mengisi kehidupan yang singkat ini agar punya nilai atau makna seperti apa yang diinginkan Tuhan sejak semula.

Sadarkah kita akan jati diri atau hakekat kita sebagai manusia sejak semula ketika diciptakan? Siapa kita, manusia di mata Tuhan dan apa yang ada dalam benak Tuhan ketika Dia menciptakan kita? Mari kita lihat kitab Mazmur pasal 8 yang isinya hanya satu perikop dengan judul "Manusia hina sebagai mahluk mulia." Saya sangat suka dengan bagian Mazmur ini karena selain isinya sangat baik untuk dijadikan momen perenungan, bentuk tulisan Daud pun terasa sangat puitis dengan melibatkan keindahan langit malam, yang juga sangat saya sukai, sebagai dasarnya. Sepertinya langit pada waktu Daud menulis ayat ini sedang indah-indahnya, sehingga ia menulis: "Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?" (Mazmur 8:4-5). Daud saat itu tengah memandang keindahan langit dan mengagumi keindahan bulan dan bintang-bintang gemerlap di langit yang merepresentasikan kemuliaan Tuhan. Tapi meski langit terlihat penuh untaian kerlap kerlip yang indah, Daud ternyata mengarahkan perenungannya kepada hakekat dirinya sebagai satu dari sekian banyak manusia yang Tuhan sudah ciptakan dan tempatkan di bumi. Benar, langit malam yang gelap berhiaskan permata bintang-bintang dan bulan itu luar biasa indahnya. Tapi Daud tahu bahwa manusia ternyata dipandang Tuhan jauh lebih penting dari semua itu.

Manusia yang terus menerus berbuat dosa menyakiti hati Tuhan? Yang terus melukai hatiNya dengan berbagai pelanggaran? Itu seharusnya tidaklah sebanding dengan desain Tuhan atas alam semesta ini yang begitu luar biasa indahnya, yang justru dirusak oleh sebagian dari manusia sendiri. Tetapi nyatanya Tuhan membuat manusia dalam rencana yang begitu istimewa. He had something very special in His mind when He created us, He had a very special plan when he made us. Kita manusia adalah ciptaannya yang spesial. We are His masterpiece, lebih dari apapun yang ada di kolong langit ini. Meski manusia terus berbuat dosa, apapun yang kita lakukan tidak akan pernah bisa mengubah keputusan Tuhan dalam menciptakan diri kita secara istimewa, satu-satunya ciptaanNya yang dibuat tepat seperti gambar dan rupaNya sendiri. Lihatlah apa kata Daud berikutnya: "Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat." (ay 6). Sudahkah kita sadar akan hal ini?

Singkatnya, manusia diciptakan dengan kemuliaan, dalam kemuliaan dan untuk kemuliaan. Manusia sejak awal diciptakan secara istimewa dan khusus. Tuhan menaruh langsung kemuliaanNya ketika menciptakan manusia. Kita bukanlah ciptaan yang asal jadi, karena dikatakan bahwa kita telah dibuat dengan kemuliaan dan hormat yang berasal langsung dari Tuhan, dan itu jelas merupakan sebuah kenyataan yang sangat besar artinya. Tetapi sekali lagi, berapa banyak dari kita yang benar-benar menyadari hal itu?

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker