Thursday, October 3, 2013

Sekali Berarti Sesudah Itu Mati (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Life is really short. Kata Musa, "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap." (Mazmur 90:10). Singkat atau tidaknya tujuh puluh tahun memang relatif. Tapi jelas itu sangat singkat dibanding fase selanjutnya yang  kekal yang menanti kedatangan kita. Apapun itu, apakah kehidupan kekal penuh sukacita tanpa ratap tangis dan kesulitan atau kematian kekal yang penuh siksaan mengerikan sangat tergantung dari bagaimana cara kita menyikapi fase saat ini. Karena itu saya merasa alangkah naifnya jika kita malah sibuk menumpuk harta dengan segala cara bahkan kalau perlu dengan cara-cara curang yang keji dan mengorbankan orang lain. Betapa bodohnya jika kita gila jabatan dan siap menghalalkan segala cara demi itu. Mau punya jabatan setinggi langit, mau punya kekayaan melimpah bagai air bah, semua itu adalah fana. Pada suatu hari semua akan berakhir, dan tidak ada yang bisa kita lakukan dengan itu. Tidak peduli sebanyak apapun kita berhasil memperolehnya, jika hanya ditumpuk, semua tidak akan ada gunanya.

Lantas bagaimana agar apa yang kita miliki bisa berguna bagi fase berikutnya? Tuhan Yesus sudah memberitahukan caranya. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19-20). Seberapa jauh kita menyadari pentingnya hal ini? Apakah kita saat ini masih termasuk orang yang menilai segala sesuatu hanya dari sisi uang atau harta saja, mengira bahwa menumpuk harta kekayaan itu bisa menjamin segala kenyamanan dan kebahagiaan hidup? Apakah berkat yang diperoleh dari Tuhan itu hanya untuk kepentingan sendiri dan tidak perlu dipergunakan untuk memberkati orang lain? Apakah hati kita rindu untuk bisa menjadi saluran berkat atau kita terus menumpuk dan terus merasa kurang? Tuhan Yesus berkata: "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (ay 21). Apabila dalam dunia kita mengumpulkan harta dengan menimbun, untuk Kerajaan Surga mengumpulkan harta justru sebaliknya, yaitu dengan memberi. Itulah sebabnya sebelum berpisah dengan para penatua Efesus, Paulus memberi pesan yang sangat penting: "Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35). Jika demikian, kita bisa menanyakan diri kita sendiri,  ke arah mana hati kita hari ini menuju?

Memikirkan apa yang bisa diperbuat saat fase hidup di dunia ini sangatlah penting. Musa pun tahu itu, karenanya ia berdoa: "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12). Kita harus bisa menghitung hari dengan bijaksana karena waktu untuk melakukan itu sesungguhnya singkat. Maka jangan pernah biarkan waktu terbuang sia-sia. Selanjutnya, janganlah tergoda untuk mabuk terhadap harta, jabatan atau hal-hal lain yang sering dipercaya dunia dapat mendatangkan kebahagiaan bagi semua orang. Apalagi jika untuk memperoleh itu semua kita lalu tega untuk melakukan cara-cara keji/jahat yang merugikan banyak orang. Tidak satupun dari itu yang abadi. Sehebat-hebatnya kita di dunia, cepat atau lambat kita akan meninggalkan itu semua. Apa yang penting untuk kita ingat adalah mengisi setiap detik kehidupan kita dengan hal-hal yang bermanfaat untuk masa depan kita kelak di fase kekekalan, berbuat sebaik-baiknya seperti untuk Tuhan, memuliakanNya lewat memberkati banyak orang lain lewat karya-karya kita, dan tidak menyia-nyiakan atu membuang-buang waktu untuk itu. Ketika Tuhan memberkati kita dengan kekayaan, pergunakanlah sebagian dari itu untuk membantu sesama, ketika kita diberikan berkat atas jabatan, muliakanlah Tuhan dengan itu dengan hikmat dan kebijaksanaan yang mencerminkan kita sebagai murid Kristus sejati.

Hidup ini singkat, isilah dengan sesuatu yang bermanfaat dan memberkati orang lain

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker