Thursday, October 10, 2013

Oknum

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Keluaran 20:7
================
"Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan."

Anda tentu familiar dengan istilah oknum. Defenisi sebenarnya dari oknum adalah orang atau pribadi, tetapi seringkali diartikan sebagai orang atau kelompok yang membuat institusi, lembaga atau badan tempat mereka bernaung menjadi tercemar. Misalnya oknum polisi lalu lintas atau anggota dewan yang terhormat yang berperilaku buruk dalam bertugas membuat institusinya tercoreng. Citra buruk cenderung diberikan orang kepada institusi padahal itu seharusnya tidak mewakili keseluruhan anggota. Jika dalam institusi dunia saja hal ini sudah jelek, perhatikan bahwa ada banyak oknum-oknum yang bahkan berani mengatasnamakan Tuhan dalam melakukan tindakan-tindakan yang memalukan seperti intimidasi, kekerasan hinga teror. Jika anda berpikir bahwa oknum-oknum yang menjadikan Tuhan sebagai tameng untuk melakukan hal yang buruk cuma terjadi diluar kita, anda sangat keliru. Karena pada kenyataannya, di kalangan orang percaya sekalipun, bahkan di antara hamba-hamba Tuhan selalu ada saja oknum yang memberi cap buruk lewat perilakunya. Apakah dalam tata tertib di jalan raya, korupsi/penyelewengan dana atau bahkan sikap-sikap buruk terhadap jemaat yang bertendensi menghakimi seolah-olah mereka paling tahu di muka bumi ini sehingga menjadi batu sandungan bagi banyak orang untuk mengenal pribadi Kristus. Anda bisa melihat bahwa orang akan cenderung mengarah kepada institusi, lembaga atau bahkan kepercayaan secara keseluruhan. Hanya gara-gara ulah segelintir oknum, semuanya ikut tercoreng. Ada yang tampil sepertinya begitu kudus pada hari Minggu, tetapi ia ternyata masih terperangkap dalam hingar-bingarnya dunia malam, yang justru kerap dilakukan hanya beberapa jam sebelum ia melayani di gereja. Masih mending jika apa yang ditabur hanya dituai sendiri, tetapi bayangkan jika itu berdampak bagi pengenalan orang banyak yang keliru tentang esensi Kekristenan, tentang cara hidup yang benar sebagai anak-anak Allah, tentang bagaimana gambaran sikap sebagai murid Kristus, dan yang paling parah: itu bisa membuat image Tuhan tercoreng lewat perilaku orang percaya yang menyimpang dari kebenaran/ketetapan Tuhan.

Tuhan sejak semula sudah memberi peringatan tentang hal ini, yang ayatnya bisa kita baca dalam kitab Keluaran. "Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan." (Keluaran 20:7). Peringatan ini adalah satu dari 10 Perintah Allah (the Ten Commandments) yang sudah sangat kita kenal. Menyebut nama Tuhan, itu bisa berarti berhubungan dengan ucapan yang keluar lewat suara atau kata-kata, tapi juga bisa muncul lewat atribut-atribut yang kita gunakan. Sebagai orang percaya, kita harus benar-benar memperhatikan sikap, perbuatan dan gaya hidup kita karena sadar atau tidak, kita menyandang namaNya dengan iman kita. Kita harus memperlakukan Tuhan dengan penuh hormat dan takut, dan sikap itu akan terlihat dari bagaimana cara kita hidup, apakah dari gaya hidup, pergaulan, dalam berbicara, dalam menghadapi masalah dan sebagainya. Jadi bisa dibayangkan bagaimana seandainya Tuhan disebut sia-sia tidak pada tempatnya. Ada  yang berani memasukkan kata Tuhan sebagai bagian dari lontaran kata negatif atau makian, dalam mengutuk orang lain, atau bahkan berteriak-teriak menyebut Tuhan sambil menyiksa/menyakiti orang lain. Jika kita menyebut atau merepresentasikan Tuhan secara sembarangan atau tidak benar, maka itu dipandang sebagai kesalahan, dan kita tahu konsekuensi yang harus kita pikul sebagai akibatnya.

Dalam Efesus dikatakan bahwa hendaklah "kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera." (Efesus 6:15). Berkasutkan/bersepatukan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera, ini artinya bahwa ketika kita memakai atribut Kekristenan, Tuhan pun ingin kita memberitakan Injil yang membawa damai sejahtera dan keselamatan. Bukan hanya lewat kata-kata, tetapi lewat perilaku, sikap dan gaya hidup kita. Itupun sungguh penting, malah mungkin jauh lebih penting ketimbang memberitakannya hanya sebatas perkataan saja. Jika Tuhan inginnya seperti itu, bukankah kita berlaku jauh sebaliknya ketika kita menunjukkan perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji sebagai anak-anak Tuhan yang hidup di muka bumi ini?

Setelah kita tahu bahwa kita tidaklah boleh menyebut nama Tuhan sembarangan tanpa rasa hormat atau takut, ada satu hal yang akan menjaga anda dari kemungkinan memberi cap buruk atau pengenalan yang keliru mengenai Tuhan, dan itu adalah KASIH. Kasih akan membawa pengaruh penting dan menunjukkan sebuah perbedaan nyata dari sikap dan cara kita dalam memandang orang lain atau bahkan memandang hidup. Yesus berkata: "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:35). Jika kita memakai atribut yang menunjukkan identitas kita sebagai orang percaya atau dikenal sebagai pengikut Kristus tetapi melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji, itu bisa memberi pemahaman yang salah terhadap Tuhan. Selain itu akan mempermalukan Tuhan, itupun dipandang sebagai sebuah kesalahan yang besar dimata Tuhan.

Paulus pun menyinggung hal ini. ".."Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan." (2 Timotius 2:19). Kemanapun kita melangkah, seharusnya kita tetap sadar bahwa kita sedang membawa Kabar Sukacita kepada orang lain. Ingatlah bahwa dalam setiap langkah kita membawa nama baik Tuhan Yesus, Sang Juru Selamat kita. Apakah itu lewat kata-kata, sikap, bahasa tubuh kita, perbuatan dan sebagainya, kita haruslah bisa menunjukkan sikap yang benar sebagai murid Yesus. Itu akan memberi kesaksian tersendiri kepada orang lain, dan lewat itu kita bisa memuliakan Tuhan. Bahkan kita pun dikatakan sebagai surat Kristus yang ditujukan bagi orang-orang yang belum mengenalNya. "Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia." (2 Korintus 3:3).

Bagaimana cara kita hidup, sikap, tingkah dan perilaku kita, itu akan mencerminkan siapa yang kita sembah. Bukan hanya nama baik anda yang anda pertaruhkan, tetapi pengenalan akan Tuhan pun demikian. Orang bisa melihat Yesus dengan cara yang benar jika anda berperilaku benar mengikuti firman-firman Tuhan, sebaliknya orang akan mencemooh jika apa yang anda pertontonkan adalah hal-hal yang buruk dan memalukan. Ketika Yesus memberi amanat agung yang tertulis dalam Matius 28:19 agar kita menyebarkan bergerak menjadikan semua bangsa muridNya, ayat berikutnya menuliskan bagian dari amanat agung ini yang berbicara mengenai sikap dan tindakan kita untuk melakukannya. "dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu." Begiu kata Yesus. Jadi apabila perilaku kita saja tidak terpuji, terus menjadi batu sandungan dengan melakukan hal-hal yang buruk di masyarakat, bagaimana mungkin kita bisa mengajarkan atau mengenalkan orang kepada pribadi Kristus? Saatnya bagi kita untuk menyadari bahwa kita membawa nama Yesus kemanapun kita pergi, kapan dan dimana pun kita berada. Baik atau tidak nama Yesus dikenal orang, benar atau tidak pemahaman orang tentang Dia, itu akan sangat tergantung dari gerak langkah kita sehari-hari ditengah masyarakat. Apakah kita menjadi oknum yang mempermalukan Kerajaan Surga atau menjadi orang-orang yang mencerminkan kedamaian dan kebahagiaan Surgawi di dunia ini, itu semua tergantung keputusan kita sendiri. Mari bangkit menjadi orang-orang yang hidup kudus, jujur, baik, ramah, rajin menolong dan lain-lain sesuai kebenaran sehingga orang bisa mengenal pribadi Tuhan secara benar lewat diri kita.

Seorang ayah bisa dikenal orang lewat sikap anaknya, demikian pula antara kita dengan Tuhan

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker