Tuesday, October 29, 2013

Puji-pujian di Malam Hari

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Mazmur 42:9
=======================
"TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku."

Malam hari merupakan saat yang paling rileks bagi saya. Setelah sibuk seharian, di malam hari saya relatif bisa lebih punya waktu untuk melakukan hal-hal yang saya anggap sebagai sebuah relaksasi yang bisa memberikan ketenangan dan kedamaian. Memang tidak jarang saya masih melanjutkan berbagai pekerjaan menulis pada malam hari, termasuk menulis renungan untuk dibagikan kepada anda semua, tapi suasana malam yang tidak seperti hiruk-pikuk siang hari membuat saya lebih santai dalam mengerjakan tulisan-tulisan yang belum sempat terselesaikan. Jika anda ada disini, anda akan melihat bahwa hampir setiap malamnya saya menulis dengan beratapkan bintang-bintang di langit gelap. Untuk bisa mendapatkan langit seperti ini saya memilih untuk tinggal jauh di pegunungan ketimbang di tengah kota, karena pemandangan indah di waktu malam ini sulit didapatkan jika berada ditengah gedung-gedung tinggi di perkotaan padat penduduk.

Keindahan malam dengan bintang dan bulan ini dirasakan oleh Daud, dan momen perenungannya saat melihat langit malam ini ia tuangkan dalam Mazmur 8. "Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?" (Mazmur 8:4-5). Daud berkata: "Dibandingkan keindahan buah karyaMu atas langit yang indah ini, siapa manusia yang sangat Engkau peduli?"  Dalam ayat-ayat selanjutnya Daud menunjukkan bahwa ia paham akan keistimewaan manusia di antara ciptaan lainnya. Kita dibuat hampir sama seperti Allah dan dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat (ay 6) dan diberi otoritas atas segala ciptaan lainnya. (ay 7-9). Daud mengambil momen merenung di malam hari, memanjatkan pujian dan rasa syukurnya atas anugerah Tuhan yang besar dan penempatan manusia yang sangat istimewa dalam pandanganNya.

Mengapa saya suka melakukan hal yang sama seperti Daud? Karena di malam hari suasananya lebih kondusif atau mendukung untuk bisa merenung dan menikmati kebaikan Tuhan tanpa gangguan. Di malam hari pula saya lebih sering mendengarkan lagu-lagu pujian dan penyembahan, dan terkadang turut pula bernyanyi kecil. Satu hal yang pasti, ada kekuatan di balik lagu-lagu pujian dan penyembahan ini. Ditengah keheningan malam lagu-lagu seperti itu tidak saja mampu membuat saya tenang dan rileks tapi bisa kembali segar setelah lelah beraktivitas sepanjang hari. Bahkan lagu-lagu rohani akan mengantar saya untuk masuk ke dalam hadirat Tuhan dan merasakan kasihNya yang luar biasa. Terlepas dari apapun yang saya alami sepanjang hari, seberat dan sesulit apapun, pujian di waktu malam dapat memulihkan kembali semuanya dan membawa sukacita hadir dalam hati saya. Itulah sebabnya saya tidak mau melewatkan kesempatan untuk merasakan kedamaian ini setiap malamnya.

Betapa seringnya mata kita hanya tertuju kepada permasalahan yang terjadi ketimbang menyadari kasih setia Tuhan yang senantiasa menyertai kita. Life is hard, that's true. Dalam perjalanan hidup kita akan bertemu dengan situasi-situasi sulit dan harus mengerti bahwa apa yang terjadi tidaklah selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ada saat senang, ada pula saat susah. Ada saat kita tertawa, ada pula saat kita menangis. Ada saat kita bergembira, ada saat kita bersedih. Ada saat kita segar, ada saat kita lelah. Ada kalanya beban terasa ringan, tetapi dalam kesempatan lain terasa sedemikian berat. Bahkan ada kalanya kita harus memberanikan diri berjalan dalam kegelapan. Tetapi ingatlah bahwa di saat seperti itu kita tetap berjalan dengan penyertaan Tuhan. Dia tidak akan pernah membiarkan kita menghadapinya sendirian, sebab firman Tuhan berkata "Sekalipun aku berjalan dalam lembah  kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4).

Kembali kepada kitab Mazmur, kita bisa melihat keteguhan iman Pemazmur yang menyadari betapa baiknya Tuhan dalam hidupnya. "TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku." (Mazmur 42:9). Seringkali saat kita disibuki berbagai aktivitas pada jam-jam kerja kita lupa bahwa Tuhan tetap ada bersama kita dengan kasih setiaNya. He's with us all the way. Saat malam hari sebelum kita beristirahat, bukankah akan sangat baik dan indah apabila kita mengambil waktu sejenak untuk menikmati hadiratNya, bersyukur atas kasih setia dan anugerahNya sepanjang hari dan memanjatkan puji-pujian? Anda bisa melakukannya bersama keluarga anda, saling mendoakan dan menguatkan, berbagi cerita dan masuk kehadiratNya bersama-sama. Cobalah ambil waktu untuk melakukan hal ini maka anda akan merasakan sendiri betapa bahagianya hidup berjalan bersama Allah dengan seisi rumah.

Mengenai manusia yang hanya memandang besar dan beratnya masalah lalu melupakan keberadaan Tuhan bisa kita lihat lewat Ayub. "Orang menjerit oleh karena banyaknya penindasan, berteriak minta tolong oleh karena kekerasan orang-orang yang berkuasa".(Ayub 35:9), "tetapi orang tidak bertanya: Di mana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam.." (ay 10).  Bukankah itu yang sering terjadi? Mengapa kita hanya berteriak dalam kesesakan tetapi lupa untuk memuji penyertaan Tuhan yang sesungguhnya tidak pernah hilang dari hidup kita? Mengapa kita hanya mengeluh sehingga lupa bersyukur? Mengapa kita cenderung lebih tertarik untuk merasakan beban berat penderitaan ketimbang memfokuskan pandangan kepada Tuhan dengan kuasa serta kasih setiaNya? Mengapa kita lebih suka untuk merasa takut atau khawatir daripada mengambil waktu sejenak untuk duduk di kakiNya, mendengar apa kata Tuhan?

Selain kita menghormati dan memuliakan Tuhan lewat puji-pujian, ingatlah bahwa ada kuasa besar disana. Dari contoh keruntuhan tembok Yerikho kita bisa melihat hal itu. Tembok Yerikho runtuh di hari ke tujuh setelah dikelilingi berhari-hari. Selain memang Allah sendiri yang telah menjanjikan, "Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa." (Yosua 6:2), tapi lihatlah bahwa pujian dan sorak sorai bagi Tuhan akhirnya mampu meruntuhkan tembok itu. "Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu." (ay 20). Dalam kisah lain, kita tahu bagaimana Gideon dengan prajurit berjumlah hanya 300 orang mampu menaklukkan musuh tak terhitung banyaknya, seperti belalang dan pasir di tepi laut, lewat puji-pujian dan gemuruh suara sangkakala, dan ini bisa kita baca dalam Hakim Hakim 7. Contoh lain bisa kita lihat lewat Paulus dan Silas yang sedang dipasung dalam penjara. Dalam situasi seperti itu mereka mengambil keputusan untuk tidak meratapi diri melainkan berdoa dan memanjatkan puji-pujian kepada Tuhan. "Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka." (Kisah Para Rasul 16:25). Hasilnya tertulis jelas dalam Alkitab. "Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua." (ay 26). Bukan hanya bebas, tetapi keputusan mereka pun membawa pertobatan orang lain. (ay 30-33). Lihatlah bagaimana besarnya kuasa di balik puji-pujian, dan itu semua bisa terjadi karena ada Tuhan yang bertahta/bersemayam di atas puji-pujian. (Mazmur 22:4).

Meski kita disibuki berbagai aktivitas di siang hari, masih maukah kita menyadari bahwa Tuhan sebenarnya tidak pernah lupa menyertai kita? Sudahkah anda memuji Tuhan malam ini? Ingatlah bahwa Tuhan sendiri yang telah memberikan kita nyanyian pujian di waktu malam, alangkah baiknya jika kita pergunakan itu untuk memuji dan menyembahNya kembali. Daripada mengeluh, bersungut-sungut, menggerutu, berkeluh kesah atau mengutuk, tidakkah jauh lebih baik apabila kita menaikkan pujian untuk Tuhan? Ada kuasa di balik puji-pujian. Bukan saja kita memuliakan dan menyenangkan hati Tuhan lewat puji-pujian tulus dari hati kita, tetapi kita pun akan diberi kelegaan, kekuatan, semangat dan sukacita baru untuk terus melangkah melewati hari demi hari yang sulit. Ambil waktu khusus malam ini, ajak keluarga anda dan bangun hubungan yang indah dengan Tuhan. Tanyakan kepada Tuhan apa yang harus anda lakukan, minta apa yang anda butuhkan, tapi diatas segalanya, ucapkan syukur atas penyertaanNya yang penuh kasih setia terhadap anda beserta keluarga. Cobalah dan anda akan langsung merasakan bedanya.

"Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari." (Mazmur 96:2)

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker