Wednesday, October 16, 2013

Kurang Percaya (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Matius 16:8
==================
"Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya!"

Ketika anda sedang memasak, anda membutuhkan takaran yang tepat agar masakan anda bisa terasa pas lezatnya. Jika ada satu saja bumbu yang kurang, masakan tidak akan sebaik yang diinginkan. Atau mungkin bumbunya sudah ada, tapi takarannya yang kurang, itupun akan membuat masakan berkurang rasanya. Pada suatu kali saya mencoba memasak dengan mengikuti sebuah resep. Ketika tengah mengerjakan saya baru menyadari bahwa ada satu bumbu yang jumlahnya dibawah yang disarankan. Karena sudah kadung dibuat, saya pun memutuskan untuk lanjut saja dengan takaran kurang dari yang ditulis di resep. Hasilnya jauh dari memuaskan. Meski bumbu itu tetap saya pakai, tapi karena takarannya kurang, masakan saya menjadi tidak sempurna.

Kurang, itu artinya tidak atau belum cukup untuk mencapai genap, lengkap, tepat dan sebagainya. Not yet enough to meet the perfect amount or requirement. Segala yang kurang bisa menimbulkan masalah baik kecil maupun besar. Anda akan sulit naik jabatan jika kurang cakap atau kurang disiplin dalam bekerja. Kurang pertimbangan akan membuat anda terus-terusan rugi ketika mengambil keputusan. Kurang gizi akan membuat anda tidak bisa bertumbuh normal, kurang hikmat akan membuat anda mudah terombang-ambing dalam hidup. Begitu pula halnya dengan kurang percaya.

Seringkali masalah muncul dalam hidup bukan karena tidak percaya, tapi semata karena kurang percaya. Kalau tidak percaya itu soal lain, tapi alangkah sayangnya jika anda sudah percaya tapi masih kurang. Tinggal sedikit lagi seharusnya anda sudah bisa menuai segala berkat, karunia, pertolongan dan lain-lain dengan penyertaanNya. Tapi karena keyakinan atau rasa percaya terhadap Tuhan masih kurang, atau masih naik turun, anda masih kesulitan dalam menggapai penggenapan janji-janji Tuhan.

Masalah keyakinan yang turun naik menjadi penyakit manusia sejak dahulu, bahkan menghinggapi murid-murid Yesus. Bayangkan, para murid yang setiap hari bersama Yesus saja masih juga kurang percaya. Padahal apa yang harus mereka takutkan jika Yesus ada tepat disamping mereka? Kita mungkin dengan mudah berpikir bahwa jika Yesus hadir dengan sosok nyata bersama kita, yang bisa kita ajak ngobrol, bisa disentuh, terlihat jelas secara visual di dekat kita, apalagi sudah berulang kali menyaksikan mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus langsung dengan mata kepala sendiri, maka kita tentu bisa seratus persen percaya dan tidak akan pernah lagi khawatir, cemas atau takut dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan. Tapi ternyata manusia tetaplah manusia yang masih saja khawatir meski bukti sudah hadir di depan mata.
Murid-murid Yesus sudah menyaksikan sendiri bagaimana Yesus mampu membuat 5 roti dan 2 ikan menjadi cukup untuk memberi makan 5000 orang laki-laki, belum termasuk wanita dan anak-anak. Tapi dalam perikop pembuka di Matius 16, mereka ternyata masih juga memperbincangkan soal kelupaan mereka membawa roti ketika menyeberangi danau.

Saat Yesus mengingatkan mereka agar mewaspadai ragi orang Farisi dan Saduki, mereka pun memberi reaksi seperti ini. "Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak membawa roti." (Matius 16:7). Disini kita bisa melihat sebuah bentuk dari kebutaan rohani (spiritual blindness) para murid. Mereka tidak menangkap esensi perkataan Yesus dan mengira Yesus tengah menyindir kealpaan mereka membawa roti. Mereka hanya menangkap apa yang ada dipermukaan saja dan gagal mengerti esensi perkataan Yesus. Kurang iman bisa membuat kita gagal menangkap pesan kebenaran yang disampaikan Yesus. Oleh karena itu Yesus menegur mereka. "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya! Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian?" (ay :8-9). "Hai orang-orang yang kurang percaya!", dalam bahasa Inggris amplified dikatakan "O you [men, how little trust you have in Me, how] little faith!" Para murid mengira bahwa Yesus kecewa terhadap kelupaan mereka membawa persediaan makanan untuk orang banyak yang ingin mendengar kotbah Yesus. Padahal itu bukanlah masalah besar bagi Yesus. It wasn't a big deal at all. Apa yang lebih penting adalah mewaspadai ragi orang Farisi dan Saduki, orang-orang munafik yang mengira bahwa dengan tampil suci di permukaan tapi munafik sikapnya bisa mendatangkan keselamatan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menegur mereka sebagai orang-orang yang kurang percaya dan kurang iman, men who have little trust, little faith.
(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker