(sambungan)
Seperti apa sebenarnya posisi istri itu? Kita bisa melihat tentang hal ini dalam kitab Kejadian. Ketika melihat Adam sendirian, "TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18). Tuhan membentuk wanita dengan dasar alasan untuk memberikan seorang penolong, yang sepadan. Bukan tanpa tujuan dan bukanlah sebagai sosok yang lebih rendah statusnya dibanding pria. Tapi dengan jelas dan tegas dikatakan: sebagai PENOLONG yang SEPADAN. Sepadan, selevel, setingkat. Itulah ide awal dari penciptaan wanita, yang secara istimewa justru dibuat dengan mengambil tulang rusuk pria. (ay 21). Seorang wanita diciptakan secara spesial bukan untuk direndahkan, bukan untuk diremehkan. Bukan untuk ditindas apalagi diinjak-injak. Wanita tidak ditempatkan lebih rendah dibawah pria pria, tidak pula hanya sebagai pelengkap penderita atau sebagai objek saja.
Para suami Kristiani seharusnya bisa memahami hakekat kehadiran wanita, dalam hal ini istri, dalam rumah tangga yang dibangun. Sebuah pernikahan adalah lembaga yang dimateraikan langsung oleh Tuhan, itu artinya pernikahan merupakan ikatan perjanjian yang harus kita hormati selayaknya kita membuat surat perjanjian bermaterai yang dilindungi hukum. Kalau surat perjanjian di dunia saja yang bermaterai tidak berani kita langgar karena bisa terjerat hukum, apalagi sebuah ikatan perjanjian yang dimateraikan oleh Tuhan.
Cintai mereka, lindungi mereka, dan hormati mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia. Hiduplah bijaksana bersama mereka dalam kasih yang dibangun indah dalam Kristus. Benar, ada kalanya kita berbeda pendapat dengan mereka atau mungkin ada tindakan atau ucapan mereka yang menyinggung perasaan kita. Tapi itu tidak berarti bahwa kita boleh memperlakukan mereka seenaknya. Jika anda menghormati seseorang, anda tentu tidak berlaku kasar terhadap mereka bukan? Anda tentu akan menghargai mereka. Kalaupun anda kesal anda tentu tidak akan bertindak tak sopan terhadap mereka. Seperti itulah hakekatnya sikap seorang suami terhadap istri.
Berbeda dengan cerita pembuka dalam renungan ini, seorang teman lama pernah menceritakan sesuatu yang sangat menginspirasinya. Ketika ia sedang makan di sebuah restoran, ada pasangan yang sudah berusia lanjut duduk tepat di depannya. Pasangan ini saling memegang tangan dan sangat menikmati detik demi detik yang mereka lewatkan disana. Mereka saling bercerita, tertawa sambil terus saling memandang dengan lembut satu sama lain. Ada sekuntum bunga di meja mereka dan setelah makanan dihidangkan, sesekali mereka saling suap.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Suami Bijaksana (4)
Thursday, June 29, 2023
Suami Bijaksana (4)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment