(sambungan)
Intinya, apa keuntungan yang kita bisa dapat jika kita 'membuang' Tuhan dari hidup kita, sementara kekuatan maupun kelegaan justru adanya di saat diri kita masih memiliki Tuhan dalam diri kita? Itu yang saya sampaikan kepada beberapa orang yang pernah menyampaikan keraguan mereka akan Tuhan. Saya tidak tahu apakah mereka menyadari kekeliruan pemikiran mereka dan kembali sadar atau tidak, tapi setidaknya, mudah-mudahan apa yang saya sampaikan bisa jadi bahan pemikiran dan perenungan mereka.
Saya pun teringat akan 'filosofi mawar' yang pernah saya sampaikan kepada komunitas remaja sebuah gereja beberapa tahun lalu. Bunga mawar itu indah, tidak perlu diragukan dan saya yakin tidak ada yang membantah. Tapi anehnya, bunga mawar yang indah itu memiliki duri-duri yang tajam pada tangkainya, yang kalau tertusuk sakitnya bukan main.
Pertanyaannya: kenapa bunga secantik mawar harus berduri? Kita bisa mengeluh karena mawar memiliki duri, tapi kalau kita balik posisinya, saya kira kita seharusnya bersyukur karena duri memiliki mawar. Orang yang tertusuk duri mungkin menyesalkan kenapa bunga mawar yang begitu indah harus berduri, tapi seandainya duri bisa bicara, saya yakin duri akan bersyukur bahwa ia memiliki mawar.
Kita bisa memandang dari banyak sisi akan benda yang sama, baik dengan kacamata positif atau negatif, dengan keluhan ataupun bersyukur. It depends on how we look at it, most of the times it's in the state of mind. Kalau kita mau melihat dengan pandangan lebih luas, hal buruk tidaklah berarti semuanya buruk. Pasti ada hal baik dibalik situasi buruk yang kita alami.
Misalnya, saya memakai kondisi sukar seperti sekarang untuk belajar banyak tentang hal baru. Mencoba lebih pintar, mencoba lebih gesit dan cerdik dalam berdagang seperti membuat kemasan-kemasan lebih kecil yang lebih terjangkau, mencoba merintis usaha lain yang artinya mempelajari dunia baru, belajar lepas dari kenyamanan, dan belajar untuk lebih bergantung pada Tuhan. Selain itu, saya mempergunakan waktu-waktu seperti ini untuk menguji iman saya.
Menguji iman? Ya, menguji iman. Saat keadaan baik-baik saja kita susah untuk menguji iman. Justru disaat sulit seperti sekarang saya bisa memeriksa, atau menguji apakah iman saya masih kuat atau sudah lemah, atau jangan-jangan sudah tidak lagi bisa diandalkan saking lemahnya.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Filosofi Mawar Berduri (2)
Monday, June 12, 2023
Filosofi Mawar Berduri (2)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment