(sambungan)
Masalahnya, sulit bagi kita untuk memeriksa atau menguji kekuatan iman kita jika tidak sedang berada dalam kesukaran. Karena itulah, saya mempergunakan masa-masa seperti ini untuk menguji sampai sejauh dan sekuat mana otot-otot iman saya, dan sejauh mana saya meyakini bahwa Yesus ada berdiam di dalam diri saya. Jadi, dibalik masa sulit ini, ada hal positif yang bisa saya dapatkan, yang justru akan sangat ironis jika kesempatan seperti itu saya lewatkan dengan sia-sia.
Tetap bersyukur dalam segala situasi dan kondisi itu sangatlah penting. Ajakan untuk bersyukur pun sebenarnya bukan hal baru. Kita sudah sering berhadapan dengan ajakan ini baik lewat tulisan, kotbah dan sebagainya. Namun pola pikir untuk selalu bersyukur ini memang bukanlah semudah membalik telapak tangan, apalagi jika kita sedang berada dalam tekanan. Yang lebih ironis lagi, banyak orang berusaha mencari Tuhan ketika mereka tengah membutuhkan bantuan, namun lupa bersyukur saat mereka diberkati. Banyak orang memandang mukjizat dari Tuhan hanyalah datang dari hal-hal ajaib yang "bombastis" seperti orang sakit parah disembuhkan, orang lumpuh berjalan,orang buta melihat, bahkan orang mati dibangkitkan. Padahal, ketika kita masih memiliki kesehatan dan kemampuan untuk berjuang di tengah kesulitan, itu pun merupakan mukjizat dan berkat yang berasal dari Tuhan. Kalau kita masih berdiri hari ini, masih punya kesempatan untuk melakukan sesuatu, masih diberi nalar dan pikiran untuk menghasilkan buah-buah pikir yang produktif, masih bisa tidur dan sebagainya, bukankah untuk semua ini pun kita seharusnya mengucap syukur?
Sebaliknya, bagi yang meragukan Tuhan, bukankah segala kesehatan dan lain-lain di atas juga seharusnya layak untuk disyukuri, dan menjadi bukti bahwa Tuhan selalu ada dengan segala kasihNya atas hidup kita?
Begitu sulitnya untuk mengucap syukur pada saat sulit, sehingga ada orang yang berusaha mengucapkan syukur namun terbatas hanya pada kata-kata saja, tidak didasarkan dari hati. Bahkan kebanyakan orang sulit mengucap syukur tapi mudah mengeluh. Karena itu alkitab pun mencatat banyak nasihat untuk mengucap syukur dalam segala hal.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Filosofi Mawar Berduri (4)
Wednesday, June 14, 2023
Filosofi Mawar Berduri (4)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment