Friday, April 1, 2016

Memerdekakan Iman (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Tentu saja bukan kebetulan jika Yesus menopang gabungan kedua kalimat itu. Tuhan Yesus ingin kita sadar bahwa mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita adalah dasar utama untuk menerima sesuatu dari Tuhan. Tuhan sendiri sudah menunjukkan sikap tersebut terlebih dahulu. Dia selalu siap mengampuni kesalahan kita sebesar apapun. Tapi lihatlah bahwa itu bisa terjadi apabila kita mau mengampuni kesalahan orang. "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga." (Matius 6:14).

Pesan yang sangat penting dikemukakan Yesus lewat sandingan ayat antara menerima apa yang kita doakan dengan memberikan pengampunan kepada orang-orang yang sudah menyakiti kita: Jangan berharap doa kita didengar jika kita masih menyimpan sakit hati dan dendam terhadap orang lain. Dengan kata lain, kita tidak akan dapat memperoleh pengabulan doa dan dendam dalam hati kita sekaligus.

Tuhan selalu memberi kesempatan bagi kita untuk bertobat. Dia memberikan pengampunan yang sebenarnya sangat banyak bagi setiap kita. Bayangkan kalau kesempatan diampuni cuma satu, dua atau maksimal tiga kali. Kalau itu yang terjadi, habislah kita. Sudah seharusnya kita pun berlaku sama terhadap sesama kita. Menyimpan dendam tidak akan membawa manfaat selain akan menimbulkan berbagai penyakit dan membuat kita tidak bisa melangkah maju. Selain itu, terus mendendam dan tidak mau mengampuni pun akan membuat doa-doa kita terhalang, membelenggu iman kita sehingga tidak bisa tumbuh bahkan menghilangkan kesempatan kita untuk menerima pengampunan dari Tuhan.

Perihal pengampunan ini sangatlah memegang peranan penting bagi pertumbuhan iman kita dan sangat menentukan terhadap apakah doa kita didengar Tuhan atau tidak. Saya tahu bahwa itu bisa sangat sulit, apalagi jika kita mengandalkan kekuatan diri sendiri untuk bisa memberikan pengampunan.

Orang bisa menyakiti kita begitu rupa sehingga kita sepertinya tidak lagi punya alasan apapun untuk bisa memaafkan, apalagi jika yang dilakukan menyisakan trauma dan penderitaan yang harus kita pikul untuk waktu yang lama. Tapi biar bagaimanapun sudah menjadi perintah Tuhan bagi kita untuk bisa mengampuni, dan karena itulah kita wajib mentaatinya. Kekuatan kita mungkin terbatas, tapi serahkanlah kepada Tuhan dan mintalah Roh Kudus untuk menguatkan diri kita hingga membuat kita sanggup memberikan pengampunan. Diri kita sendiri mungkin tidak sanggup, tapi Roh Kudus akan memampukan kita untuk melakukan sesuatu diluar batas kemampuan kita.

Sesungguhnya Tuhan tidak sabar untuk menyatakan kasihNya kepada kita. Dia tidak sabar untuk menjawab doa-doa kita yang tetap menanti-nantikan Dia tanpa putus pengharapan. "Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!" (Yesaya 30:18). Seandainya anda telah berdoa untuk sesuatu dan tidak kunjung memperoleh jawaban, tidak ada salahnya untuk kembali memeriksa hati anda. Jika anda menemui ganjalan terhadap seseorang, memiliki sakit hati atau dendam, segeralah bereskanlah itu terlebih dahulu. Mintalah Roh Kudus untuk membantu anda mengeluarkannya dari hati anda. Bebaskan iman anda dari belenggu kepahitan, sakit hati dan dendam, dan merdekakanlah iman anda dengan segera dengan memberi pengampunan agar anda punya kesempatan menyaksikan bagaimana Tuhan menjawab doa-doa anda dengan begitu luar biasa.

Merdekakan iman kita lewat pengampunan

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker