Sunday, April 10, 2016

Korelasi Mengampuni dan Diampuni (3)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Sebuah perumpamaan tentang pengampunan pernah diberikan Yesus dalam Matius 18:21-35 yang menggambarkan betapa pentingnya bagi kita untuk membuka pintu pengampunan seluas-luasnya. Dalam perumpamaan itu digambarkan adanya seorang raja yang mau menyelesaikan hutang-hutang dari hamba-hambanya. Saat itu ada seorang hamba yang berhutang sepuluh ribu talenta. Si hamba pun memohon keringanan waktu untuk dapat membayar lunas hutangnya dengan memohon sambil berlutut. Sang raja pun merasa iba. "Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya." (ay 27). Bukan cuma diberi keringanan, tapi hutangnya dihapuskan. Betapa beruntungnya si hamba tersebut.

Tapi yang terjadi selanjutnya sungguh ironis. Ketika si hamba keluar, ia bertemu dengan orang lain yang berhutang kepadanya, dengan jumlah yang jauh lebih kecil dari hutangnya kepada raja. Kali ini urusannya bukan dia yang berhutang, tapi ia ada pada posisi piutang alias yang dihutangi. Kalau dalam posisi berhutang ia perlu memohon-mohon agar diringankan, reaksinya langsung berbeda ketika ia berada di posisi sebaliknya. Ia langsung mencekik dan memaksa orang itu untuk segera membayar hutangnya. Orang itu pun memohon dengan berlutut untuk meminta keringanan, persis seperti apa yang baru saja ia lakukan di hadapan raja. Tapi si hamba tidak mempedulikan hal itu.

Ketika mendengar perbuatannya, raja pun marah besar. "Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?" (ay 32-33). "Jika aku mengampuni engkau bahkan menghapuskan hutangmu yang besar, masakan engkau tega melakukan itu kepada temanmu yang hanya berhutang sedikit?" Begitu kira-kira kata sang raja. "Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya." (ay 34). Dan Yesus pun menutup perumpamaan itu dengan sebuah peringatan penting: "Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." (ay 35). Bukan sekedar mengampuni, tapi mengampuni sungguh-sungguh, sepenuhnya, dengan segenap hati. Itulah yang diinginkan Tuhan dan yang akan membukakan pintu pengampunan dari Tuhan pula bagi kita.

Dari beberapa ayat di atas kita bisa melihat bahwa jelas ada korelasi atau hubungan yang kuat antara diampuni dan mengampuni. Yesus juga berkata: "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:14-15). Untuk mendapatkan pengampunan dari Tuhan, syaratnya adalah kita harus pula mengampuni orang yang bersalah kepada kita.

Tidak ada satupun dari kita yang tidak pernah berbuat salah atau dosa. Sebaik-baiknya kita, sebagai manusia yang lemah dan terus diserang atau dipengaruhi si jahat ada kalanya kita terpeleset lagi ke dalam perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan kebenaran Firman. Dan kita tentu ingin diampuni bukan? Kalau dosa-dosa kita yang begitu banyak dan berat saja Tuhan mau ampuni, siapakah kita yang merasa berhak untuk mendendam atau sulit mengampuni?

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker