Thursday, April 28, 2016

Jangan Menjauhi Kasih Karunia (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Setelah Yesus bangkit dan melakukan penampakan di depan banyak orang, Dia pun kemudian menghampiri Petrus. Kita pun tahu kemudian Yesus menanyakan apakah Petrus mengasihiNya berulang-ulang sebanyak tiga kali. Setiap kali Petrus menjawab bahwa ia mengasihi Yesus maka Yesus pun memintanya untuk menggembalakan domba-dombaNya. (Yohanes 21:15-19). Petrus sudah berbuat dosa besar, tetapi pengampunan tetap diberikan, bahkan tugas mulia pun masih dipercayakan kepadanya. Di akhir dialog antara Yesus yang sudah bangkit dengan Petrus kita bisa melihat pemulihan luar biasa. "Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku." (ay 19b).

Kasih karunia memberikan kuasa besar untuk melakukan banyak hal besar (Kisah Para Rasul 4:33), kekuatan (2 Timotius 2:1) dan keselamatan oleh iman (Efesus 2:8). Jangan lupa bahwa dalam kasih karunia ada pemulihan kepercayaan. Perhatikan apa yang dikatakan Penulis Ibrani berikut: "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4:16). Kita seharusnya bisa menggantikan ketakutan atau kecemasan kita dengan sebentuk keberanian yang penuh untuk menghampiri tahta kasih karunia. Keberanian untuk menghampiri tahta kasih karunia akan mampu menjawab begitu banyak persoalan kita.

Apakah kita perlu pertolongan? jamahan? pemulihan? kebebasan? kesembuhan? kemenangan? berkat? hikmat? atau lain-lain? Semua itu bisa kita peroleh seperti kata alkitab dalam "tahta kasih karunia". Pemulihan kepercayaan dan peneguhan iman, itu tersedia di tahta kasih karunia. Sebagai anak-anak Tuhan kita sudah dilayakkan untuk datang ke dalam tahta kasih karunia ini dan menikmatinya. Kalau begitu kenapa kita masih saja harus terus merasa tidak layak? Apabila kita terus merasa tidak layak atau tidak pantas, maka dengan sendirinya kitapun kehilangan kesempatan untuk memperoleh anugerah Tuhan yang luar biasa ini untuk turun atas kita. Hanya orang yang memiliki keberanian saja yang bisa mendapatkan lebih banyak kasih karunia. Semakin kita berani mendekat maka semakin banyak pula anugerah Allah yang mengalir ke dalam diri kita.

Disamping itu, Penulis Ibrani juga mencatat mengenai apa yang akan terjadi jika kita menolak kasih karunia. "Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang." (Ibrani 12:15) Menjauhkan diri atau menolak kasih karunia Allah akan menimbulkan akar pahit. Gampang emosi, gampang sakit hati, menyendiri, kehilangan harga diri, sulit maju dan berbagai perasaan dan efek negatif lainnya bisa timbul akibat perasaan tidak layak yang memenuhi diri kita. Saya sudah menyaksikan begitu banyak orang yang menderita akibat hal ini, sehingga saya berharap jangan satupun dari kita terjebak dalam kekeliruan yang sama. Kalau kita biarkan, kita tidak akan bisa menjalani hidup dengan tenang dan lapang. Kita akan sangat sulit maju dan mengalami pertumbuhan iman. Lebih jauh lagi, akibatnya bukan hanya kepada diri kita saja, tetapi bisa pula menimbulkan ekses negatif dimana-mana dan menjadi racun bagi banyak orang.

Hari ini marilah kita sama-sama memeriksa diri kita. Apakah kita sudah menyadari betul bahwa kasih karunia Allah sudah dicurahkan atas diri kita? Apakah kita sudah cukup memiliki "jendela" iman untuk menerima kucuran kasih karunia Allah bagaikan sinar matahari yang masuk lewat jendela untuk menerangi hidup kita atau kita masih merasa tertuduh dan tidak yakin akan jaminan keselamatan yang telah dianugerahkan lewat Kristus? Sadarilah bahwa tanpa kasih karunia hidup ini akan sangat penuh akar pahit yang bukan saja menyiksa diri kita, tapi akan mencemarkan banyak orang pula. Ada pemulihan di dalam kasih karunia, dan itu berlaku bagi semua orang. Jangan biarkan iblis terus menuduh anda, membuat anda terus terdakwa lewat segala tipu muslihatnya. alamilah kemerdekaan sejati hari ini juga.

"Happiness is the experience of living every moment with love, grace and gratitude" - Denis Waitley

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker