Tuesday, April 26, 2016

Rumah Drakula dan Kasih Karunia (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Gambaran dari kasih karunia Bapa kepada kita ini sangat jelas terlihat dalam perumpamaan tentang anak yang hilang yang tertulis dalam Lukas 15:11-32. Apa yang dilakukan oleh si anak bungsu sudah sangat melampaui batas. Pertama, ia tega meminta harta warisan ketika ayahnya masih hidup. Lalu kemudian ia menghabiskannya dengan berfoya-foya. Setelah seluruhnya ludes dalam waktu singkat, hidupnya berbalik drastis. Ia hidup begitu melarat sampai terpaksa makan sisa ampas makanan babi.

Si anak bungsu kemudian menyesal. "Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa." (ay 17-19). Ia sadar bahwa ia berdosa, dan karena dosa itu seharusnya membuatnya tidak layak lagi atas apapun. Bahkan apabila bisa menjadi seorang upahan saja itu sudah sangat beruntung. Ia pun memutuskan untuk kembali kepada bapanya.

Apa reaksi sang ayah? Bukannya diusir atau dihukum, sang ayah ternyata sudah menunggu, terus menatap ke jalan menanti kepulangan anaknya. Begitu melihat kedatangan anaknya, ia segera berlari menyambut kembalinya si anak hilang. Alkitab menggambarkannya dengan begitu indah. "Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia." (ay 20). Saya membayangkan sang ayah terus berdiri di depan pintu menanti kepulangan anaknya. Berhari-hari ia terus memandang jauh ke depan menunggu sosok anaknya kembali muncul. Ia terus menunggu dan menunggu, hingga akhirnya pada suatu hari sosok anaknya muncul di kejauhan. Begitu sukacitanya sang ayah, ia tidak sabar menanti hingga anaknya sampai. Ia segera berlari menyambut anaknya. Ia tidak memberi hukuman atau mengusir, tetapi ia segera merangkul dan mencium. Bahkan sang ayah pun menyiapkan jubah terbaik, cincin, sepatu dan sebuah pesta besar. Dosa si anak itu besar, tetapi ternyata kasih sang ayah jauh lebih besar. Inilah gambaran sebuah kasih karunia, kasih yang sebenarnya tidak layak kita terima tetapi diberikan oleh Tuhan karena Dia sungguh mengasihi kita.

Kasih karunia memberikan kita kuasa untuk melakukan banyak hal. Para rasul melakukan banyak hal yang ajaib dalam pelayanan mereka, dan semua itu mereka peroleh lewat kasih karunia yang melimpah-limpah. (Kisah Para Rasul 4:33). Lalu dalam kitab Timotius disebutkan bahwa di dalam kasih karunia ada kekuatan. (2 Timotius 2:1), dan tentu saja dalam kasih karunia kita diselamatkan oleh iman. (Efesus 2:8). Semua ini sudah diberikan Tuhan kepada kita, anda dan saya.

Jika diri anda diibaratkan sebagai rumah, bagaimana bentuknya saat ini? Apakah masih merupakan bangunan bertembok tebal tanpa jendela, tanpa ada sedikitpun jendela yang bisa menerima masuknya cahaya atau sudah terang benderang oleh cahaya kasih karunia? Kasih karunia yang dicurahkan Tuhan tidak akan bisa masuk ke dalam diri kita apabila kita tidak mempunyai cukup "jendela" iman untuk menampungnya. Jangan ragu akibat masa lalu anda yang mungkin tidak bisa dibanggakan. Ketahuilah bahwa keselamatan itu diberikan sebagai kasih karunia, yang berarti diberikan atas dasar kasih oleh Allah kepada setiap kita yang seharusnya tidak layak untuk menerimanya. Jika anda sudah bertobat dan memulai lembaran hidup baru yang seturut FirmanNya, anda tidak perlu lagi ragu akan keselamatan anda karena itu sudah diberikan sebagai sebuah kasih karunia. Whatever sins you made in the past, God's grace is much bigger than them. Ingatlah bahwa kasih karunia Tuhan itu bagaikan matahari yang bersinar untuk semuanya, tetapi hanya rumah dengan jendela yang cukup dan terbukalah yang bisa menerimanya.

"The law condemns the best of us; but grace saves the worst of us" - Joseph Prince

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker