Thursday, April 14, 2016

Fight Fire with... ? (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: 1 Petrus 2:15
====================
"Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh."

Bagaimana reaksi anda ketika berhadapan dengan orang-orang yang konfrontatif lewat sikap, gaya, tindakan atau ucapan mereka? Tidaklah sulit mencari jenis orang-orang seperti ini karena mereka ada di mana-mana. Orang seperti ini biasanya sulit menghargai pandangan atau pendapat orang lain, selalu ingin menang sendiri, merasa paling benar dan menganggap punya hak untuk menghakimi orang lain. Mereka biasanya tidak bertujuan untuk berdiskusi dan saling mengisi tetapi langsung mengambil posisi menyerang yang kemudian berkembang kepada hal-hal yang lebih buruk sampai menuju kepada anarkisme dan kekerasan atau bahkan pembunuhan. Mereka akan sangat senang jika perilaku mereka dilihat orang banyak untuk menunjukkan betapa hebatnya mereka. Hal yang harusnya memalukan tapi jadi membanggakan. Anda lihat sendiri semuanya ini nyata-nyata terjadi bukan? Banyak diantara mereka ini yang tidak segan memakai nama Tuhan sebagai alasan pembenaran, dan cara ini lumayan berhasil untuk membuat aparat segan berurusan dengan mereka.

Albert Einstein bukan pendeta. Dia ilmuwan dengan begitu banyak filosofi ilmu pengetahuan dan buah-buah ilmu fisika modern yang masih berguna hingga hari ini. Tapi ia pun tahu bahwa untuk mencapai perdamaian dengan mempergunakan kekerasan itu tidak benar dan tidak akan berhasil. Ia berkata: "Peace cannot be kept by force, it can only be achieved by understanding."  Kalau mau damai bukannya pakai kekerasan, tapi dapatkan itu dengan belajar mengerti orang lain. Itu kata beliau. Di luar sana orang memakai kekerasan sebagai jawaban, kita orang percaya tidak boleh melakukan hal seperti itu. Meski orang-orang yang sulit ini ada dimana-mana dan semakin menjamur, baik di pekerjaan, lingkungan tempat tinggal, pendidikan, pertemanan bahkan pelayanan, kita tetap harus mengedepankan kasih. Tidak meladeni sikap buruk mereka juga tidak berhenti melakukan perbuatan-perbuatan baik atas dasar kasih.

Memang itu sulit untuk dilakukan, terlebih itu bukanlah 'lifestyle' alias 'gaya hidup' orang-orang di jaman sekarang. Kebanyakan orang akan memproteksi dirinya dari serangan lewat kembali menyerang. Melawan kekerasan dengan kekerasan, fight fire with fire, itu dipercaya banyak orang sebagai solusi paling tepat dalam menghadapi situasi seperti ini. Sepanjang bukan kita yang mulai, ya tidak apa-apa. Kalau ada yang jual, kita beli. Padahal sadar atau tidak, sikap seperti itu akan menempatkan diri kita dalam posisi yang sama seperti mereka. Jika kita tidak suka dikasari, mengapa kita malah meniru sikap tersebut? Emosi yang tidak terkendali seringkali membuat manusia menjadi gelap mata. Itulah sebabnya Alkitab berulang kali mengingatkan kita agar mampu meredam dan mengendalikan amarah sedini mungkin sebelum kita terjebak kepada berbagai efek negatif yang pada suatu titik tidak lagi bisa kita tanggulangi. Melawan kekerasan dengan kekerasan hanya akan membawa kerugian dan tidak akan pernah membawa keuntungan bagi pihak manapun. Dengan merespon dengan kekerasan, kita malah menambah bahan bakar pada api yang sudah mereka nyalakan sehingga pada suatu ketika api terlanjur begitu besar hingga membakar secara luas mengenai orang-orang yang tidak bersalah apa-apa tanpa ada lagi siapapun yang bisa memadamkannya.

Bagaimana cara orang memadamkan api? Tentunya bukan dengan dilempari api lagi atau disiram pakai bensin. Itu hanya akan menambah parah kebakaran. Seorang aktivis kulit hitam yang dibunuh pada tahun 1969 Fred Hampton mengatakan seperti ini: "You don't fight fire with fire, you fight fire with water." Bukankah itu yang benar? Kalau kita mau memadamkan api ya disiram pakai air, bukan pakai api. Kalau kita tengah berhadapan dengan kobaran api dari orang lain, kita seharusnya tidak ikut-ikutan melemparkan api tapi mendinginkan agar api padam.

Tuhan tampaknya tahu bahwa kita akan banyak bermasalah dengan orang-orang atau situasi seperti ini. Itulah sebabnya Alkitab banyak berbicara mengenai cara menghadapinya. Not by fighting fire with fire, but fight it with love. Bukan kembali mendebati mereka, bukan meladeni mereka, bukan dengan membela diri dengan reaksi sama seperti yang mereka lakukan, tetapi dengan tetap merespon baik dan tetap mengerjakan perbuatan baik seperti yang disuruh Tuhan kepada kita semua serta tetap mengatasnamakan kasih.

Yesus pun sempat mengalami hal-hal seperti itu saat Dia turun ke dunia. Yesus menghadapi berbagai kecaman mulai dari sikap sinis sampai yang ekstrim dari kalangan keagamaan pada masa itu. Tapi perhatikanlah, meski Dia lebih dari sanggup dan berhak untuk membalas, Dia tidak melakukan sikap-sikap kasar. Sebagai gantinya, dalam kitab Kisah Para Rasul ada dinyatakan bagaimana cara Yesus menghadapi itu. "...tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia." (Kisah Para Rasul 10:38).

Yesus terus berkeliling berbuat kebaikan seperti yang dikehendaki Allah dengan penuh kesabaran, sebab Allah sendiri terus menyertaiNya dalam setiap langkahNya. Keteladanan seperti itulah yang seharusnya kita tiru sebagai murid-murid Yesus.

Dan Petrus mengungkapkannya dengan berkata: "Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh." (1 Petrus 2:15).  Kalau kita ikut cara mereka, kita juga akan termasuk orang-orang yang bodoh. Melawan kepicikan orang-orang yang seperti ini, Tuhan tidak menghendaki kita untuk ikut-ikutan berlaku sama, melainkan dengan terus berbuat baik. Dan itulah cara menurut Tuhan untuk meredam kepicikan mereka.

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker