Sunday, April 17, 2016

Lidah bagai Api yang Membakar Habis Hutan (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Yakobus melanjutkan: "Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia, tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan." (ay 6-8).

Jika Yakobus menyorot tentang kebuasan lidah yang begitu sulit dijinakkan, tak terkuasai dan penuh racun, seperti itulah memang bahayanya. Kita sudah terlalu sering melihat kehancuran hubungan antar manusia, antar suku bangsa bahkan negara yang berasal dari kebuasan lidah yang tak terkendali ini, sama seperti api yang membakar dan menghancurkan. Ironisnya, lidah sebenarnya bisa dipakai untuk memuji Tuhan, tapi lidah yang sama ini pula bisa menjadi senjata penghancur yang lebih dahsyat dari senjata termuktahir hari ini. "Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi." (ay 9-10).

Setiap saat kita berhadapan dengan begitu banyak orang dengan tingkah, polah dan gayanya sendiri-sendiri, bahkan tidak tertutup terjadi di kalangan keluarga atau orang-orang terdekat. Gesekan bisa terjadi kapan saja dan perselisihan pun bisa timbul. Seperti yang saya sebut tadi, penyebabnya biasanya bukanlah masalah besar tetapi dimulai dari hal-hal yang kecil atau sepele. Tapi ketika dibiarkan, tidak diselesaikan dan kemudian ditambah pula dengan percikan-percikan yang membakar berasal dari lidah,  namun kemudian masalahnya meluas sehingga pada akhirnya sulit untuk dikendalikan. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk bersabar dan bisa menahan diri, tidak terbujuk atau terpengaruh oleh emosi sesaat yang pada akhirnya kita sesali juga tetapi sudah terlanjur menghancurkan banyak hal. Hubungan keluarga hancur, hubungan pertemanan, hubungan bertetangga, hubungan antar manusia, dan jika ini yang terjadi, perdamaian di bumi pun akan semakin jauh dari harapan.

Iblis akan berusaha menghancurkan manusia, dan biasanya itu dilakukan dengan menyerang sel terkecil yaitu keluarga. Dari kehancuran keluarga, semua impian iblis bisa diwujudkan, dan ketika itu yang terjadi, maka kita sendiri yang akan menanggung kerugian besar. Tidak ada tempat bagi kebencian apalagi dendam dalam Kekristenan. Kita selalu diminta untuk mengasihi, mengerti dan mengaplikasikan bagaimana kasih Tuhan yang tanpa batas itu untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Apakah orang yang bersalah itu mau mengakui kesalahannya atau tidak, kita diminta untuk bisa memberi pengampunan.

Firman Tuhan berkata: "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni." (Lukas 6:37). Jika itu kita terapkan, maka kita bisa berharap untuk melihat perdamaian semakin bertumbuh di dunia ini. Sayangnya kita justru sering memakai hukum sebab akibat sebagai alasan pembenaran atas permusuhan yang terjadi antara kita dengan orang lain. Kita mengira bahwa dengan mengeluarkan emosi lewat kata-kata maka kita bisa lebih tenang. Tetapi yang justru sering terjadi, lidah yang tidak terjaga akan terus membakar sehingga pada suatu ketika tidak lagi bisa dipadamkan.

(bersambung)

1 comment :

Unknown said...

Beberapa kali saya juga tidak bijaksana menggunakan Lidah, dan sampai saat ini luka akibat lidah itu masih membekas pada orang itu. Walau sudah memaafkan namun masih diingat. Satu lagi saat ini bukan lidah saja yang berbahaya, jari pun sangat berbahaya. Post di media sosial yang bisa melukai orang banyak.

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker