Tuesday, April 5, 2016

Mengerti Orang Lain

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Amsal 20:5
======================
"Counsel in the heart of man is like water in a deep well, but a man of understanding draws it out." (English Amplified Bible)

Manusia selalu ingin dimengerti, tapi banyak diantaranya yang sulit untuk mengerti orang lain. Jangankan antar orang yang baru kenal atau belum kenal betul, diantara suami istri atau antara orang tua dan anak sekalipun sering terjadi perselisihan hanya karena saling kurang mengerti satu sama lain. Antara pria dan wanita, tua dan muda, perselisihan karena saling sulit mengerti. Tidak jarang pula sisi perbedaan yang tidak diwaspadai ini terekspos secara terlalu besar dalam sebuah keluarga dan mengakibatkan runtuhnya hubungan yang sudah dibangun selama ini. Alasan tidak ada lagi kecocokan kerap menjadi alasan berakhirnya sebuah hubungan. Ada banyak hubungan yang rusak atau hancur kalau ditelusuri sebenarnya bermula karena keduanya sama-sama tidak mengerti baik latar belakang keluarga, sifat dan kebiasaan. Bukankah ironis apabila pernikahan menjadi hancur bukan karena apa-apa tapi hanya karena keduanya tidak mencoba mengerti satu dan lainnya?

Petrus mengingatkan pentingnya bagi suami untuk bisa memahami istri sepenuhnya. "Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang." (1 Petrus 3:7). Dalam versi Bahasa Indonesia sehari-hari, kata "hiduplah bijaksana" ini diartikan "hidup dengan penuh pengertian". Atau dalam bahasa Inggrisnya dikatakan "live considerately".Ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para suami, begitu penting sehingga dikatakan bahwa doa-doa kita bisa terhalang jika kita mengabaikan kewajiban untuk memahami pasangan kita masing-masing. Secara luas prinsip ini pun berlaku sebaliknya. Siapapun kita, semuanya butuh untuk dimengerti. Kita terlahir dengan kebutuhan seperti itu dan menjalani hidup dengan kebutuhan itu. Jika kita ingin dimengerti, maka sudah seharusnya pula kita belajar untuk lebih memahami orang lain. Kita ingin dimengerti, orang pun ingin dimengerti. It works both ways, and imagine how wonderful life would be if we can understand each other.

Dalam Amsal ada tertulis: "Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya." (Amsal 20:5). Versi Bahasa Inggrisnya berbunyi: "Counsel in the heart of man is like water in a deep well, but a man of understanding draws it out." Isi hati orang berbeda-beda, sifat orang berbeda-beda, dan terkadang sulit untuk diselami, bagaikan air yang dalam, like water in a deep well. Tapi itu bukan berarti kita bisa menjadikannya alasan untuk tidak mau mengerti mereka. Amsal Salomo berkata, hanya orang yang memiliki pengertian (a man of understanding) lah yang sanggup menimbanya. Dalam kesempatan lain Salomo juga menegaskan: "Understanding is a wellspring of life to those who have it, but to give instruction to fools is folly." (Amsal 16:22). Understanding, atau pengertian, adalah sumber kehidupan, kebahagiaan bagi yang memilikinya. Tapi orang yang tidak memiliki pengertian adalah seperti orang bodoh, yang akan tersiksa oleh kebodohannya sendiri.

Tentu saja tidak ada orang yang mampu memahami orang lain sepenuhnya seratus persen. Tetapi itu bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kita selalu bisa memperoleh sesuatu yang baru dari mereka setiap hari, semakin memahami karakter atau pribadi mereka secara perlahan. Kita bisa terus belajar untuk itu. Belajar menghidupi "the wellspring of life" kita, hidup berdampingan secara harmonis dengan setiap orang, rukun dan damai. Dan itu semua bisa kita alami apabila kita mau mulai belajar untuk lebih mengerti orang lain. Tidak hanya berpusat pada ego diri sendiri, apa maunya kita saja, tetapi mulai memikirkan alasan-alasan orang lain ketika memutuskan sesuatu, mulai untuk lebih memahami orang lain, meski keputusan yang mereka ambil berbeda dengan apa yang kita anggap baik.

Butuh waktu tentu untuk bisa mengerti satu sama lain secara baik. Tapi itu bisa merupakan sesuatu yang sangat berharga baik bagi mereka dan kita. Sejauh mana kita mau meluangkan waktu untuk belajar memahami orang-orang yang kita kasihi akan menunjukkan sejauh mana kita peduli terhadap mereka. Dan kita pun akan belajar banyak disana mengenai kebijaksanaan. Understanding takes time and effort, but we can always learn something new everyday. Tidak ada alasan apapun yang pantas kita angkat untuk menghindari hal ini. Tuhan tidak membentuk kita sebagai orang-orang yang tidak peduli, ignorance, berpusat pada ego dan kepentingan diri sendiri, hanya meminta dimengerti tapi tidak mau mengerti. Tuhan rindu setiap kita, anak-anakNya, memiliki belas kasih, yang di dalamnya termasuk pengertian terhadap orang lain. Mungkin sulit, mungkin berat, tapi yakinlah kita bisa melakukannya. Mintalah hikmat Tuhan agar kita bisa belajar untuk lebih memahami orang-orang yang berarti bagi kita, dan bagi orang-orang yang ditempatkan Tuhan di sekitar kita secara umum.


Maturity is not when we start speaking BIG things, but it is when we start understanding SMALL things

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

2 comments :

Unknown said...

Amin.

Unknown said...

Terimakasih,sungguh sangat memberkati🙏

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker