Sunday, February 11, 2024

Sekuens (8)

 (sambungan)


Have you found the right path? Have you known your calling? Are you walking on the right sequence at this moment? Are you moving towards where He destined you to go? Perbaiki segera sekiranya sekuens anda saat ini berisi pengambilan keputusan yang keliru dan kembalilah segera sesuai jalan yang benar. Pekalah terhadap suara Tuhan, hindari segala hal yang bisa membuat anda sulit mendengar suaraNya seperti ketakutan, rasa panik, ragu  dan berbagai hal yang masih belum dibereskan, dan isilah setiap sekuens dengan langkah yang benar.

Seperti ilustrasi dari kisah nyata di awal tentang pemilik sekolah dimana anak saya tengah menimba ilmu, berdoalah dan minta petunjuk Tuhan. Isilah doa-doa kita bukan dengan daftar permintaan akan kemudahan dalam hidup tapi meminta Tuhan menunjukkan kemana kita harus melangkah, jalan mana yang harus kita ambil, agar bukan kehendak kita, tapi kehendakNya lah yang terjadi. KehendakNya dimana segala sesuatu itu indah.

Meski keterbatasan kita membuat kita sulit untuk mengetahui rencana Tuhan secara utuh dari awal hingga akhir, tapi itu bukan berarti bahwa Tuhan ingin main rahasia-rahasiaan dengan kita, menyembunyikan atau bahkan mempersulit kita untuk tahu. No. Dia ingin kita tahu rencanaNya, selangkah demi selangkah. Adding up and finishing each piece until we get the full grand picture. Dan untuk itu, Tuhan siap menyertai kita di setiap langkah. Jika kita menuruti jejakNya, jika Tuhan yang menuntun, sesulit apapun setiap fragmen hidup ini, kita tidak akan goyah dalam melewatinya.

Mumpung masih di awal tahun, mari kita pastikan kita melangkah di jalur yang benar bersama Tuhan. Make sure to make the right decision in every sequence, because it will affect the next one all the way to the finish line.

Isi setiap sekuens kehidupan anda dengan benar agar bisa mencapai akhir sesuai rencana Tuhan

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...