Thursday, February 29, 2024

Kuasa Kasih Menutupi Banyak Sekali Dosa (2)

 (sambungan)

Kapan dosa mempunyai peluang untuk menancapkan kukunya? Seringkali dosa mulai masuk menguasai kita saat kita mulai kehilangan kasih. Semakin hilang kasih dalam diri kita, maka kita pun akan semakin terekspos pada berbagai perbuatan dosa. Disanalah dosa akan menemukan jalannya untuk masuk ke dalam kita, lalu mengobok-obok kita sampai habis. Dengan kasih kita bisa mengampuni, tanpa kasih kita membenci dan mendendam. Dengan kasih kita bisa berbahagia atas kebaikan yang dialami orang lain, tanpa kasih kita menjadi iri, sirik dan dengki. Dengan kasih kita memberi, tanpa kasih kita merampas. Lihatlah bahwa pada saat kasih sirna dari diri kita, kita pun terekspos pada begitu banyak perbuatan dosa.

Bahayanya, semua contoh ini hanyalah awal dari datangnya dosa-dosa yang lebih parah yang pada akhirnya mendatangkan maut. Dari iri kita kemudian melakukan kejahatan, dari membenci kita kemudian berusaha menyakiti atau menghancurkan, dari merampas kita kemudian menghancurkan hidup orang lain. Dari satu dosa ke dosa berikutnya, demikian seterusnya sampai jurang maut siap menelan kita.

Bagaimana kasih bisa menghilang dari diri kita? Saya akan beri sebuah ilustrasi. Jika anda memanaskan air untuk membuat segelas teh atau kopi, anda harus segera menuangnya ke gelas setelah mendidih agar anda bisa membuat minuman dengan baik. Apabila setelah mendidih anda diamkan atau biarkan selama beberapa waktu, air akan kehilangan kehangatannya dan menjadi dingin. Jika anda membuat makanan yang nikmat dimakan pada saat panas atau hangat seperti sop atau soto, kenikmatannya akan berkurang jika tidak langsung dimakan begitu dihidangkan. Dan air yang sudah terlanjur dingin tentu saja akan gagal membuat kopi.

Kasih yang ada dalam diri kita pun seperti itu. Jika dibiarkan saja, kasih lama-lama bisa menguap, kehilangan kehangatannya lalu menjadi dingin. Pertanyannya, apa  yang menyebabkan kasih bisa menjadi dingin? Yesus mengatakan: "Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin." (Matius 24:12)

(bersambung)

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...