(sambungan)
Jangan pernah berpikir demikian! Dari kisah ini kita belajar bahwa apapun pekerjaan kita, seperti apapun manusia menilainya, apabila pekerjaan itu berkenan dan menyenangkan hati Tuhan, Tuhan bisa pakai itu untuk menyatakan kemuliaanNya, bahkan mendatangkan keselamatan buat orang lain. Tidak perlu merasa rendah diri, tidak perlu membandingkan dengan pekerjaan orang lain yang kelihatannya lebih baik. Apapun pekerjaan yang dipercayakan Tuhan atas diri kita masing-masing hari ini, lakukan dengan sebaik-baiknya, dan bersyukurlah karena ada banyak orang yang masih belum mendapatkan pekerjaan terlebih di masa kesukaran seperti sekarang. Selain apa yang anda kerjakan bisa berdampak luar biasa bagi orang lain, jika Tuhan mendapati anda bisa dipercaya untuk perkara kecil, Tuhan akan percayakan perkara lebih besar lagi kelak pada waktunya.
Apa yang kotor atau rendah dalam anggapan manusia belum tentu rendah dalam pandangan Tuhan. Sebaliknya, apa yang dianggap hebat oleh manusia belum tentu pula dianggap sama oleh Tuhan. Tuhan tidak memandang manusia dari tinggi rendahnya pekerjaan. Tuhan tidak memandang muka, melainkan melihat hati (1 Samuel 16:7).
Hati yang takut akan Tuhan, hati yang mengasihi, hati yang menyembah, hati yang rindu membawa jiwa-jiwa, hati yang rindu melayani, hati yang taat, hati yang mampu menggerakkan pemiliknya untuk bekerja dengan sungguh-sungguh seperti untuk Tuhan bukan sekedar untuk manusia tanpa memandang besar kecilnya pekerjaan itu. Hati yang bisa membuat pekerjaan seperti apapun menjadi sesuatu yang membuat Tuhan bangga, dan hati yang membawa kita rindu untuk membawa kemuliaan Tuhan dalam segala yang kita kerjakan. Sekecil apapun pekerjaan kita, jika hati seperti itu yang men-drive kita, maka hasilnya bisa sangat berdampak, lebih dari gugus tugas itu sendiri.
Pandanglah hati tokoh-tokoh yang ada pada renungan hari ini. Hati Petrus, hati Tabita, hati Simon dan hati Kornelius. Lihatlah bagaimana mereka mendapat perkenanan Tuhan dan bisa menjadi inspirasi hingga ribuan tahun sesudah masa hidup mereka. Tuhan menanti kita untuk memiliki sikap hati yang sama. Mari kita sama-sama renungkan dan lakukan, dan lihatlah kelak betapa luar biasanya Tuhan bekerja atas diri, hidup dan pekerjaan kita.
Give impacts through our works, no matter how small it is
Thursday, November 30, 2023
Kota Yope dan Simon si Penyamak Kulit (9)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belajar dari Rehabeam (2)
(sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment