Wednesday, November 8, 2023

Protecting Our Hearts (4)

 (sambungan)

Satu kesimpulan yang bisa kita ambil, hati akan sangat menentukan bagaimana kita menjalani hidup. Apakah kita optimis atau pesimis, apakah kita bersukacita atau penuh kepahitan, apakah kita baik-baik saja atau stres, apakah kita orang yang ramah atau penuh kebencian, semua bermuara pada satu hal, yaitu kondisi hati kita.

Firman Tuhan sudah mengingatkan hal itu sejak dulu. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Hati ternyata bukan saja jadi pusat kontrol perasaan, tapi kehidupan kita secara keseluruhan, itu pun dikatakan terpancar dari hati.

Ketahuilah bahwa keberhasilan menjaga hati merupakan ukuran keberhasilan kita. Kalau kita lihat dari bahasa aslinya, ayat ini mengatakan sebagai berikut: jagalah hatimu lebih dari apapun juga. Lebih dari kita menjaga kebugaran fisik, lebih dari kita menjaga menjaga pikiran kita agar tetap jernih dan rasional.

Ada banyak yang tidak menyadari hal ini, sehingga yang lebih di jaga justru hal-hal lain selain hati. Orang akan sangat berhati-hati menjaga hartanya, atau benda-benda berharga, atau aset-aset mereka dengan berbagai cara.  Takut sekali kalau hartanya hilang. Sementara, hati jarang dianggap sebagai sesuatu yang sebenarnya pun harus dijaga. Kenapa? Sekali lagi, karena dalam hati itu terpancar yang namanya kehidupan. Artinya, seberapa hati kita, segitu pula hidup kita. Dengan kata lain, kualitas hati akan menjadi penentu kualitas kehidupan.

(bersambung)

No comments:

Lanjutan Sukacita Kedua (4)

 (sambungan) Jawaban sang ayah menunjukkan sebuah gambaran utuh mengenai sukacita kedua. Anak sulung adalah anak yang selalu taat. Ia tentu ...