(sambungan)
Kita tahu kemudian mukjizat turun atas ibu Tabita. Ia dibangkitkan lagi dari kematiannya, dan berita itu pun dengan segera menyebar di seantero kota. Dan karenanya, banyak orang yang kemudian bertobat menjadi percaya kepada Yesus. (ay 42).
Itu ringkasan kisah tentang ibu Tabita alias ibu Doris dari kota Yope. Tapi yang mau saya bahas adalah yang terjadi setelahnya, yang sepertinya jarang dibahas. Dan kisah lanjutannya dimulai langsung setelah kisah bu Tabita selesai, yaitu pada ayat yang menjadi penutup perikopnya.
"Kemudian dari pada itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit." (ay 43).
Sepertinya banyak yang menganggap bahwa ayat terakhir itu hanyalah sebagai penutup informasi mengenai kisah Tabita hingga ia dibangkitkan lewat Petrus. Tapi kalau kita lanjutkan membaca di pasal berikutnya maka kita bisa menjumpai beberapa hal menarik yang menunjukkan bahwa ayat 43 ini sebenarnya sangat penting. Ayat tersebut sebenarnya bukan sebagai penutup melainkan sebagai awal dari hal besar lainnya saat Tuhan bekerja di area itu lewat Petrus.
Apa yang juga tak kalah menarik bagi saya adalah fakta bahwa informasi tentang tempat menginap Petrus yaitu rumah Simon si penyamak kulit bukan hanya disebutkan satu kali tapi tiga kali, yaitu ada juga pada pasal 10 ayat 6 dan 32. Kalau sampai disebutkan tiga kali, berarti informasi ini jelas penting.
(bersambung)
Friday, November 24, 2023
Kota Yope dan Simon si Penyamak Kulit (3)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belajar dari Rehabeam (2)
(sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment